Bagi saya, Stasiun Palmerah bukan sekedar stasiun persinggahan. Melainkan stasiun tepat saya bisa melepas rasa rindu. Rindu ikutan test drive di Palmerah Selatan untuk berkumpul sejak pagi buta hehehe.
Beberapa tanda penunjuk arah, tempat harus menuggu kereta, mushola, toilet umum hingga toilet kaum disabilitas dapat dengan mudah terbaca. Bahkan terdapat fasilitas lift untuk mereka yang membutuhkan misalnya ibu hamil atau mereka yang berkursi roda.
Selain Palmerah kini sedang dibangun stasiun Kebayoran. Desainnya sepertinya tidak berbeda jauh dengan desain stasiun Palmerah. Saya sudah tidak sabar untuk melihat hasilnya. Sepertinya akan semakin keren menghias halaman instagram saya.
Kini memang pembenahan harus dilakukan untuk menambah gerbong. Saat sibuk dan pulang kerja, hampir tidak ada lagi space yang bisa diisi. Ibarat kata, kita sudah tidak perlu bergelantungan lagi karena badang yang satu dengan yang lain sudah bisa menahan dari laju dan momentum kereta. Tak perlu khawatir terjatuh atau terjungkal karena satu sama lain saling menguatkan. Hanya saja memang kondisinya sangan memprihatikan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya kecelakaan di perlintasan kereta masih kerap terjadi.
Tugas kita sekarang bukan lagi sekedar membenahi stasiun tetapi juga kesadaran pengguna KRL. Masih ada pengguna KRL yang kurang tertib dan mengindahkan keselamatan. Padahal keselamatan itu tanggung jawab masing-masing. Misalnya ketika baru saja kereta lewat tanpa tengok kanan dan kiri sudah melintas. Kesadaran masyarakat lah yang perlu ditingkatkan dalam menyikapi perubahakan yang dilakukan PT KCJ. Â
Menggunakan kereta ibarat melihat Indonesia. Kita bisa melihat beragam lapisan dan strata masyarakat dari balik jendela kereta. Ada perkampungan kumuh hingga perumahan elit yang dilintasi kereta. Inilah potret sosial yang bisa kita lihat dari balik jendela. Jika saja tidak ada lagi potet kemiskinan di pinggir rel kereta bisa jadi itulah salah satu indikator kemakmurah rakyat Indonesia. Benar, kaum pinggiran identik tinggal di pinggir kereta. Namun saat ini justru kaum punya semakin mengincar tempat tinggal di pinggir rel kereta. Alasannya karena kebutuhan alat transportasi yang bebas macet. Walhasil tanah di pinggir rel kereta hingga mendekati stasiun, harganya akan semakin melambung tinggi.