Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

KRL, Transportasi Massal yang Dapat Diandalkan

6 Desember 2015   23:12 Diperbarui: 6 Desember 2015   23:12 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan sterilisasi stasiun memang tidak mudah. Saya sadari PT KAI saat itu banyak
mendapatkan sorotan. Salut atas konsitensinya karena kini kita bisa merasakannya. Naik
KRL menjadi lebih tertib dan teratur. Stasiun pun bukan merupakan tempat kumuh layaknya
terminal. Stasiun kini lebih bermartabat. Tak ada penumpang gelap, pengamen jalanan
ataupun penjaja segala rupa berang yang bebas berkeliaran di gerbong kereta.

Kesigapan aparat keamanan dan petugas kebersihan pun patut diacungi jempol. SOP yang
diterapkan sudah cukup rapi dan terlihat sangat teratur. Memang kadang ada saja
penumpang yang bandel, entah itu makan di gerbong hingga mencuri-curi kesempatan
meludah sembarang didalam gerbong kereta.

Revolusi fasilitas dan sistem KRL mau tidak mau membuat penumpang dipaksa teratur.
Namun dampaknya kini lebih banyak kaum hawa yang tak ragu dan tak takut lagi naik KRL.
Bahkan kaum hawa diberikan gerbong khusus meskipun hingga saat ini masih menjadi
perbincangan dari dua sudut pandang. Yang jelas itikad baik PT KCJ sudah sangat terasa
sakali dampak dan manfaatnya.

Ditambah lagi pelayanan yang meningkat bagi kaum disabilitas yang diberikan prioritas. Kaum ibu hamil, para lansia dan anak-anak. Transportasi massal harus ramah terhadap kaum lemah.

Saya sendiri sangat terbantu dengan keberadaan Commuter Line. Sudah sebulan ini saya pindah kerja. Saya terbiasa naik dari stasiun Rawabuntu hingga Palmerah. Memang kantor saya berada di Kebayoran Lama. Namu lebih dekat ke Stasiun Palmerah.

Mengapa saya mimilih KRL sebagai alat transportasi saya? KRL bagi saya merupakan alat transportasi yang cepat tapi murah. Hanya dengan dua ribu rupiah saya bisa setiap hari menikmati perjalanan sejauh hampir 20 km.

Bahkan keberadaan stasiun Palmerah kini dijadikan model pembangunan stasiun yang lengkap dan bersih. Semua fasilitas untuk penumpang tersedia di stasiun Palmerah. Mulai dari musholla, ruang laktasi hingga ruang P3K. Bahkan sudah dilengkapi dengan eskalator. Teman saya bilang, Palmerah kini sudah menjadi tempat paling mainstream untuk berfoto karena merupakan maskot stasiun modern masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun