"Ya sudah besok saya kabarin bisa gak? Soalnya saya harus izin kantor kalau acaranya sampai 7 hari" tukas saya.
Â
"Waduh gak bisa mas, justru saya harus dapat jawabannya sekarang. Kalau mau lima menit deh saya kasih waktu" tawarnya.
Â
"Aseeemmm, ini tawaran ya kok mendadak banget" gumam saya dalam hati. Kemudian saya mengkalkulasi kapan saya harus setor nilai rapot ke wali kelas, membereskan koreksian UKK, memastikan Rapor UKK siap digunakan para Wali Kelas, memastikan Yearbook siap cetak, dan rasanya banyak sekali pekerjaan rumah yang harus saya geber demi ke Raja Ampat. Maklumlah pekerjaan guru konon katanya tugas administrasinya lebih banyak dari profesi lainnya.
Â
Untuk masalah waktu, rasanya sudah pas dari tanggal 5 sampai dengan 12 Juni, sudah tidak ada lagi proses belajar mengajar. Para siswa hanya tinggal diberikan waktu untuk perbaikan nilai dan Class Meeting.
Â
"Okelah kalau gitu, cantumkan nama saya di tiket Pesawat ya, demi ke Raja Ampat" jawab saya dengan nada yang bergetar.
Â
Jujur, saya gambling saja menjawab demikian. Belum tentu kepala sekolah setuju. Tapi untuk alasan pengembangan diri, kepala sekolah saya paling mensupport saya dalam setiap kegiatan liputan ala ala blogger. Sebut saja kunjungan ke Pabrik Deltomed, Wonogiri, Kapal LPG Pertamina di Situbondo, hingga Bootcamp di Tambang Batu Hijau Newmont. Meski proses ijinnya tidak mudah, namun semua bisa lolos begitu saja selama saya mampu menyelesaikan tugas dan memberikan laporan tertulis setelah kegiatan. Laporan tertulis tidak terlalu sulit karena hasil ngeblog itulah yang saya jadikan laporan tertulis.