Untuk sisi entertainment Chevy Spin sudah dilengkapi dengan Head Unit 2 DIN yang dilengkapi dengan bluetooth pula. Jadi jika mau melakukan panggilan atau mendapatkan panggilan tidak perlu menggunakan handsfree lagi. Untuk urusan charger smartphone sangatlah mudah, karena sudah ada colokan khusus dan colokan aux. Memutar koleksi lagu di blackberry dan iPhone/iPod tinggal colok saja. Sayangnya untuk Android belum bisa.
Untuk urusan konsumsi bahan bakar Chevrolet Spin sudah mengusung teknologi Multi Point Fuel Injection System, saat berangkat dari Palmerah indikator bensin full. Dan saat pulang berkurang sekitar seperempatnya, tapi tepatnya saya sedikti lupa karena tidak sempat memotret saat pulangnya. Overall konsumsi bahan bakarnya nyaris seperti mobil pabrikan Jepang yang terkenal irit bahan bakar.
Untuk fitur-fitur keselamatan lainnya sudah saya tuliskan pada artikel sebelumnya. Silahkan baca disini.
Ada beberapa kelemahan yang sebetulnya bisa jadi masukan sebagai perbaikan. Diantaranya adalah kursi baris kedua tidak bisa di rebahkan dan tidak bisa di maju mundurkan. Tapi salah seorang kompasianer nyeletuk bisa di rombak di Kwitang hahahaha. Tapi tempat duduk baris kedua sisi sebelah kiri lebih lebar dari sebelah kanan, yang bisa ditekuk kedepan ketika penumpang baris ketiga hendak turun. Hal ini memudahkan khususnya bagi penumpang yang bertubuh sedikit gemuk atau cukup tinggi.
Pilar A tetap akan menjadi kendala saat berbelok atau melihat kondisi di sebelah kanan. Hal ini rerata masih jadi masalah dengan tipa mobil sejenis. Kuncinya ya tetap waspada dengan kondisi di sebelah kanan karena terhalang pilar. Tapi, uniknya di pilar sebelah kanan ini terdapat tombol pengaturan kaca spion, berbeda dengan mobil pabrikan jepang yang ada di handle pintu atau masih tersemat di dashboard.
Hal yang luput kami uji adalah fitur Headlight with Follow Me Home Function yang bisa disetting melalui config audio unit. Fungsinya untuk memberikan penerangan sesaat pada penumpang ketika memasuki rumah. Pengemudi tidak perlu mematikan lampu dari dalam kabin lagi karena otomatis lampu akan mati dengan sendirinya sesuai dengan pengaturan waktunya.
Oh yaa, Chevrolet Spin ini ternyata hanya memiliki satu lampu kabin dan letaknya hanya ada didepan. Sebagai mobil keluarga tentu lampu kabin sangat dibutuhkan, terutama jika malam hari misalnya ketika ibu harus mencari susu atau mainan yang jatuh, tentu saja membutuhkan penerangan yang cukup.
Kemudian yang tak biasa lagi adalah tidak ada tuas atau tombol pengunci pintu pada pintu baris kedua. Semua penguncian dialakukan secara terpusat dari tengah dashboard. Jika penumpangnya anak-anak mungkin akan menguntungkan, tapi jika penumpangnya orang dewasa mungkin akan sedikit merepotkan pengemudi. Tapi, ketika membuka bagasi, tidak perlu menekan tuas pintu terlalu dalam. Karena Chevrolet Spin sudah menggunakan soft button, cukup sentuh perlahan maka pintu bagasi akan terbuka.
Setelah diskusi acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah livetwit bagi peserta yang mengupdate perjalanan test drive melalui social media twitter. Setelah itu pembagian doorprize, beruntung saya bisa menjawab satu pertanyaan dan mendapatkan hadiah sebuah goodybag.
Saya, kang Harris Maulana dan mbak Aulia Gurdi langsung nyebur di Curug Cihurang usai berdiskusi. Airnya sangat jernih dan menyegarkan badan. Bang Pendi dari Kompas pun akhirnya ikutan waterfall massage hehehe. Hitung-hitung melepas pegal setelah setengah hari mengemudi.