Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Chevrolet Spin, Mobil Impian Keluarga Muda

25 September 2013   10:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:25 3178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lupa kang Pepih (Founding Father Kompasiana) dan bang Aris FH (Wartawan Kompas Otomotif) memberikan sedikit sambutan dan pengarahan. Kang Pepih menyadari bahwa untuk menjadi blogger itu harus independen seperti layaknya jurnalis, jadi pesannya adalah apa yang dirasakan selama test dirve dipersilahkan untuk dituliskan sebenar-benarnya secara proporsional.

Saya dan tiga orang rekan saya berada dalam mobil nomor 05. Beruntung saya mendapatkan teman baru sehingga dapat lebih memperluas pergaulan. Rekan saya yang pertama adalah seorang lulusan ilmu komunikasi UNPAD yang telah bekerja di salah satu perusahaan multinasional yaitu Ernest. Dia termasuk pengemudi termuda di kelompok kami. Yang kedua adalah editor kawakan nan handal dan telah keliling dunia karena rajin menulis buku, dia adalah bang Benny Rhamdani yang baru saja memenangi lomba blog world vison di Kompasiana. Dan yang terakhir driver paling cantik di kelompok kami, yang juga mantan wartawan kompas tahun 90'an yaitu mbak Mercy. Jadi drivers di kelompok kami diwakili dari berbagai kalangan usia dan gender, komplit lah pokoknye hehe.

Karena nama saya berada dalam urutan pertama akhirnya rekan-rekan menunjuk saya menjadi ketua team. Itu artinya saya yang harus melakukan pengecekan awal kondisi fisik kendaraan sebelum keberangkatan. Tak terlalu sulit karena panitia sudah menyiapkan form untuk di ceklis. Dan kami bersepakat akan mengemudikan mobil sesuai dengan urutan yang telah diberikan oleh panitia.

Kesan Pertama di Balik Kemudi

Saat pertama kali duduk di bangku kemudi, saya merasakan joknya agak tinggi dari MPV lainnya. Untuk ukuran mobil MPV mungkin akan lebih banyak saya bandingkan dengan Ertiga. Dengan tinggi badan sekitar 160 cm, kaki saya masih dapat menjangkau ketiga pedal dengan mudah. Hanya saja saya merasakan kursinya agak keras. Pandangan cukup luas kedepan, dan dashboard pun terlihat elegan dan mewah.

Sebelum berangkat saya mengatur posisi duduk dengan baik. Dompet dan smartphone saya letakkan di bottle holder driver sebelah kanan. Sebagai seorang driver yang bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang, saya menyadari bahwa hal-hal tersebut dapat menganggu konsentrasi. Maka saya singkirkan terlebih dahulu untuk sementara waktu. Dompet saya usahakan tidak mengganjal aliran darah, agar saya bisa lebih leluasa mengemudi dan tidak akan cepat lelah.

Pengaturan kursi cukup mudah, bantalan kursi bisa di naik turunkan. Untuk posisi paling rendah menurut saya masih cukup tinggi dari ukuran MPV lainnya. Sedangkan untuk kemudi sebetulnya ada tipe yang bisa diubah posisinya lebih rendah. Jadi nuansanya seperti sedang berada di mobil Chevrolet Camaro gitu deh hahaha.

Transmisi Mundur Ala Mobil Amerika

Disinilah saya mulai kikuk karena tidak bisa memundurkan mobil. Tuas gigi pada Chevrolet Spin berbeda dengan MPV pada umumnya. Transmisi mundur justru ada di sebelah kiri depan, bukan sebelah kanan belakang. Setelah saya oper ternyata tidak masuk-masuk, setelah dikasih tau bang Aris, ternyata saya harus menarik cincin pengaman dituasnya terlebih dahulu sambil dipindahkan ke gigi mundur. Tuas gigi ini hampir sama dengan tuas yang ada pada bus-bus besar seperti Mercedes. Menurut bang Aris memang seperti itulah gaya mobil Amerika dan Eropa.

Uniknya cincin pengaman inilah yang berfungsi melindungi agar driver tidak canggung ketika harus mengoper ke gigi rendah. Jadi tuas gigi akan pindah ke gigi mundur hanya jika cincin pengamannya ditarik. Jadi driver tidak perlu khawatir jika khilaf melakukan perpindahan gigi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun