Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pengalaman Berbeda Berkendara Dengan New Mirage Sport

18 Maret 2015   23:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_356230" align="aligncenter" width="600" caption="Mitsubishi New Mirage Sport/Dok.pri"][/caption]

Syukur Alhamdulillah saya bisa ikut serta dalam test drive yang kelima kalinya bersama Kompasiana minggu lalu. Sejak pertama kali ikut acara test drive, produsen lebih banyak menyasar pengguna mobil MPV. Namun tiga kali gelaran terakhir justru kiblat sepertinya berubah menjadi city car yang lebih compact. Hal ini menunjukkan pula bahwa nampaknya pasar lebih mengingikan mobil yang tidak terlalu besar, bisa menampung keluarga kecil namun tetap irit bahan bakar.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Ahad, 8 Maret 2015 lalu diselenggarakan atas kerjasama PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB), Kompasiana dan Kompas Otomotif. Kompasiana kini pun telah memiliki sebuah grup di facebook yang menaungi kompasianer yang memang punya concern dalam bidang otomotif. Komunitas tersebut dinamakan KOKOMO atau singkatan dari Komunitas Kompasianer Minat Otomotif. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Suasana hangat di pagi hari/dokpri"]

[/caption] Komunitas tersebut hadir ditengah maraknya gelaran acara test drive yang menggandeng bloger melalui Kompasiana.com. Ulasan wartawan otomotif jelas memiliki sudut pandang yang berbeda dengan bloger. Ada hal-hal yang mungkin tidak dibahas oleh wartawan otomotif namun disampaikan oleh bloger dan begitu pula sebaliknya. Namun demikian, keterampilan para bloger mampu mencerminkan pengguna kendaraan sebagaimana masyarakat umum. Sementara wartawan otomotif biasanya memiliki keahlian khusus dalam mengemudi atau mengendari kendaraan sehingga biasanya hasil pengujian agak jauh dari harapan, misalnya saja masalah efisiensi bahan bakar. Inilah yang menarik. Aris F. Harvenda yang selama ini jadi lokomotif Otomotif Kompas.com merupakan mantan pembalap yang keterampilannya dalam mengemudi sudah tidak diragukan lagi. Bahkan catatan terbaiknya mampu membukukan efisiensi bahan bakar hingga 23,7 km/l. Hal tersebut rasanya mustahil untuk diperoleh masyarakat biasa. Dengan gelaran test drive inilah kompasianer bisa mendapatkan tips dan trik dari mas Aris meskipun tidak sepenuhnya di keluarkan hahaha. Dia cukup cerdas, karena setiap kali gelaran test drive, selalu ada hal baru yang disampaikan meskipun rasanya amat sepele namun ternyata cukup signifikan terhadap konsumsi bahan bakar kendaraan. Inilah yang membuat saya merasa tertantang dan tak pernah absen dalam setiap kegiatan test drive. Karena selalu ada yang bisa saya bawa pulang dan saya tuliskan. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Kang Pepih dan Pak Momon memberikan sambutan/dokpri"]
[/caption] Beberapa kompasianer yang hadir memang sudah tidak asing lagi namanya dalam belantika test drive Kompasiana Drive and Ride. Sebut saja Harris Maulana yang pada gelaran sebelumnya juga mampu keluar sebagai tim juara lomba irit bahan bakar. Kemudian ada Putu, Rahab Granendra, Syaifuddin Sayuti, Harja Saputra, Babeh Helmi. Beberapa orang inilah yang kerap kali wara-wiri setiap gelaran test drive sejak awal termasuk saya hahaha. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Perbedaan antara New Mirage dan New Mirage Sport"]
Perbedaan antara New Mirage dan New Mirage Sport
Perbedaan antara New Mirage dan New Mirage Sport
[/caption] Acara Kompasiana Drive and Ride (KDR) ini memang mengusung konsep yang berbeda dari biasanya. Pasalnya kompasianer diharuskan membelanjakan sejumlah uang saku untuk melakukan make over alias dandan semenarik mungkin. Konsep acara seperti ini mungkin ingin mengambil filosofi dari New Mirage dan New Mirage Sport yang memang mengalami beberapa perubahan di tampilan eksterior sejak di luncurkan pertama kali dalam IIMS 2012 di Jakarta. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Varian warna New Mirage"]
[/caption] Acara KDR yang mengusung tema Be Youthful, Be Sporty – Drive New Mirage ini diikuti oleh 16 pengemudi dan sisanya delapan orang penumpang. Selain disasar review dari pengemudi, kali ini disasar pula testimony dari para penumpang yang ikut serta dalam gelaran acara yang selalu jadi rebutan kompasianer ini. Memang tidak mudah untuk bisa lolos seleksi. Selain harus memiliki rekam jejak konsistensi yang baik dalam menulis di Kompasiana, juga yang paling penting adalah komitmen menulis ulasan setelah mengikuti acara test drive yang juga dijamin keabsahannya dalam tandatangan diatas materai Rp 6.000,- hehehehe. Uniknya materai ini selalu saja menjadi batu sandungan bagi kami yang lolos. Entah itu alasan lupa beli, ketinggalan bahkan keselip entah dimana tau selalu mengemuka di pagi hari ketika kami berkumpul bersama sebelum acara. Yang jelas selalu ada malaikat penyelamat yang datang membawa materai lebih hahahahaha. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Bapak Jerry"]
[/caption] Seperti biasanya, kami pagi-pagi sudah berkumpul di Bentara Budaya di depan Gedung Kompas Palmerah Selatan. Biasanya cuaca pagi hari cerah, namun sepertinya pagi itu cuaca belum berpihak kepada kami hingga akhirnya kami harus pindak ke ruang meering kompas.com di lt.5 Gedung Kompas Gramedia. Padahal admin sudah menyiapkan layar LCD besar untuk sesi preview dan briefing sebelum berangkat. Disitu terkadang saya jadi ikutan sedih, hehehe. Yang cukup istimewa adalah hadirnya kang Pepih Nugraha selaku bidan Kompasiana pagi itu. Memang ketika ada waktu luang, kang Pepih tak pernah absen untuk memberikan sambutan sebelum kegiatan dimulai. Maka rasanya pagi itu terasa cukup istimewa karena kang Pepih hadir ditengah-tengah kami semua. Disinilah kita bisa langsung berdiskusi dan memberikan saran tentang gelaran acara selanjutnya bahkan terkadang kang Pepih tidak pelit membocorkan event-event yang sedang di garap oleh Kompasiana atau rencana-rencana yang sedang dalam tahap penjajakan. Asyik bukan, kita jadi tahu duluan gara-gara ngobrol bareng kan Pepih hahahahaha. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Aris F Harvenda yang kerap berbagi tips aman berkendara dan berkendara dengan irit/dokpri"]
[/caption] Bahkan kang Pepih sudah langsung membocorkan tantangannya yang tampaknya akan disambut oleh bapak Duljatmono (General Operating Manager PT KTB) atau akrab di sapa pak Momon oleh para jurnalis. Satu hal yang masih menjadi impian kang Pepih adalah Drive Camp. Jadi, kompasianer akan diajak untuk kemping bersama di sebuah tempat kemping yang wah pokoknya. Nah, untuk menuju lokasi kemping tersebut sekaligus menjadi ajang test drive. Saya rasa kegiatan seperti ini memang cukup menantang dan akan semakin membuat suasana menjadi guyub dan penuh dengan rasa kekeluargaan. Mudah-mudahan pak Momon bisa segera menjawabnya dalam waktu dekat ini yaaa. Amin. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Ikut menyimak sambil lomba tweet/dokpri"]
[/caption] Dalam sambutannya pak Momon memang tidak menyinggung masalah Drive Camp. Namun rasanya kita pasti ketemu lagi sama pak Momon deeh hahahaha. Pak Momon menceritakan selama ini sudah melakukan acara Eco Driving yang melibatkan pembalap profesional Hiroshi Masuoka hingga pemilik Mitsibishi Mirage di beberapa kota di Indonesia. Yang menarik adalah beberapa capaian efisiensi bahan bakarnya bisa diatas 20 km/l. Namun demikian pak Momon menyadari bahwa efisiensi bahan bakar akan sangat dipengaruhi juga dengan beberapa faktor seperti kondisi lalu lintas, skill pengemudi, dan beban mobil serta penumpang. Bagi saya, Jakarta memiliki karakterisitk yang unik. Sebut saja kemacetan Jakarta yang sudah tidak bisa di prediksi lagi. Kendala inilah yang akan menjadi tantangan serius bagi para produsen mobil untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar yang baik. Mungkin juga faktor luck yang bisa membuat konsumsi bahan bakar kendaraan di Jakarta bisa lebih irit hehehe, seperti kata mas Aris F Harvenda. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Berdoa bersama sebelum kegiatan/dokpri"]
[/caption] Saya percaya bahwa produk Mitsubishi untuk urusan speed mesin sudah tidak diragukan lagi. Terbukti performa Lancer Evolution dan Pajero Sport yang selalu menjadi primadona baik di ajang balap maupun rally. Namun untuk urusan City Car rasanya baru kali ini Mitsubishi menggarapnya secara serius dengan mengadirkan varian baru New Mirage Sport. Tampilan baru Mirage inilah yang bakal menjadi salah satu pertimbangan pembeli unik dari Indonesia. Benar, Indonesia punya konsumen yang unik. Untuk pandangan pertama mereka tentu lebih mementingkan tongkrongan dibandingkan performa. Padahal hal yang harus diperhatikan pertama kali dalam mebeli mobil adalah aspek keselamatan dan kenyamanan. Untungnya New Mirage sudah dilengkapi dengan Dual Air Bags SRS serta sistem pengereman yang sudah mengusung teknologi ABS dan EBF. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="New Mirage Sport Kelir Hitam, Putih dan Merah/dokpri"]
[/caption] Dan yang tidak kalah pentingnya adalah konsumsi bahan bakar. Efisiensi bahan bakar seolah menjadi prestise tersendiri bagi para pemilik mobil. Semakin irit mobil, maka gengsinya pun akan semakin tinggi. Apalagi jika sudah dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan, kenyamanan dan hiburan. Aspek-aspek inilah yang nampaknya akan jadi pertimbangan konsumen Indonesia setelah melihat tampilan dan efisiensi bahan bakar. Konsumen Indonesia itu memang menarik, unik dan dinamis. Boleh saja New Mirage mendapatkan berbagai penghargaan dari sana sini. Namun tetap, rekomendasi penggunalah yang akan membuat nama Mirage menjadi jaminan mutu irit bahan bakar. Untungnya PT KTB bisa membaca hal tersebut dengan melakukan gelaran Fun Drive Eco Driving di beberapa kota untuk membuktikan langsung penghargaan-penghargaan yang telah diterima oleh Mirage. [caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Bapak Suharijanto dan keluarga yang memenangi lomba irit Mitsubishi Mirage di Surabaya/kompas.com"]
Bapak Suharijanto dan keluarga yang memenangi lomba irit Mitsubishi Mirage di Surabaya/kompas.com
Bapak Suharijanto dan keluarga yang memenangi lomba irit Mitsubishi Mirage di Surabaya/kompas.com
[/caption] Salah satu keluarga yang telah membuktikannya adalah Suharijanto di Surabaya, salah satu pemilik Mitsubishi Mirage tipe GLX dengan transmisi manual tersebut mampu membukukan konsumsi bahan bakar hingga 22,1 km/l. Ia dan keluarganya mengemudikan Mirage dengan kondisi layaknya penggunaan sehari-hari dan tetap menghidupkan AC. Inilah dasar yang sebtulnya ingin saya buktikan di Jakarta, namun sayang pada acara test drive kemarin PT KTB hanya membawa New Mirage dengan transmisi automatic yang mungkin lebih banyak ditujukan untuk konsumen orang-orang Jakarta yang lekat dengan kemacetan lalu lintas. Namun salah satu konsumen Mirage dengan transmisi automatic, Dhani Ciptadi seperti dikutip dari kompas.com, mampu membukukan angka 21,85 km/l yang juga melakukan uji coba di Surabaya. Sangat jauh dengan capaian yang didapat dari hasil test drive teman-teman di Jakarta. Yang jelas, ajang test drive yang pertama kalinya digelar bersama PT KTB bersama kompasiana ini semoga bisa menjadi ajang silaturrahmi yang tidak putus sehingga terus bisa memelihara hubungan baik dengan para kompasianers. Sementara Jerry Arman (Head PR Section PT KTB) menungkapkan dalam sambutannya, Mirage hanya mengalami perubahan minor dari segi tampilan dan juga interior. Bagi saya pribadi, facelift yang dilakukan oleh PT KTB merupakan langkah strategis karena jujur untuk tampilan Mirage lama terkesan kaku dan formal. Hal tersebut memang cukup wajar karena pangsa pasar yang dibidik adalah para eksekutif muda. Sedangkan New Mirage dan New Mirage Sport kali ini memang lebih banyak menyasar anak muda dan keluarga muda terutama bagi pembeli mobil pertama. Dari segi tampilan saya lebih suka New Mirage Sport. Dari grill depan sudah terasa sekali sebelas dua belas dengan tampilan Mitsubishi Outlander dan New Evolution. Tampilan yang lebih segar dan sporty ini memang sepertinya cocok dengan tema Be Youthul and Be Sporty Drive New Mirage. Walhasil konsep acara make over pun mengkuti perubahan Mirage lama menuju tampilan New Mirage yang lebih segar dan stylish. Dengan pemilihan baju yang tepat yang dibantu oleh fashion stylish, beberapa kompasianer ABG (Angkatan Babeh Gue) pun jadi terlihat lebih young and stylish hahahahahaha. Kemudian Aris F Harvenda lagi lagi tidak bosan-bosannya untuk mengingatkan agar berkendara dengan aman dan selamat. Salah satu faktor penting keselamatan adalah memindahkan segala bentuk ganguan sebelum mengemudi. Bahkan menyimpan barang-barang yang sekiranya bepotensi untuk menjadi penghalang pergerakan nantinya. Tips berkendara kali ini tidak berbeda jauh dengan yang disampaikan sebelumnya. Pertama adalah menginjak pedal gas dengan perlahan. Kedua, mengemudi dengan kecepatan konstan antara 40-60 km/jam. Sedangkan di tol bisa di pacu hingga 80 km/jam. Ketiga, mempertahankan putaran mesin yang bisa dilihat dari indikator rpm antara 1.500 hingga 2.000. Keempat adalah menjaga jarak dengan mobil didepannya sehingga kalau perlu tidak harus sering menginjak pedal rem. Jika menggunakan transmisi manual kita bisa menggunakan teknik engine brake, sedangkan dengan transmisi otomatis harus secara ketat menjaga posisi kendaraaan dengan kendaraan didepannya. Terakhir adalah putaran setir. Semakin tajam putarannya maka akan semakin membebani gerakan ban. Ketika melakukan putaran ambillah putaran jauh jika memungkinkan hehehehe. Tapi rasanya agak sulit jika berada di tengah kemacetan dan kepadatan lalu lintas kota Jakarta. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Here we are! Team Six/Dok.pri"]
[/caption] Kali ini pembagian team dilakukan secara transparan dengan menggunakan undian arisan. Saya sangat mengapresiasi hal ini untuk menghindari kecemburuan atau pilih pilih teman hahaha. Ini juga saya berlakukan di sekolah ketika membagi kelompok. Semua diserahkan kepada karmanya masing-masing. Dan pagi itu saya mendapatkan kelompok baru dari biasanya yakni bersama Mak Aulia Gurdi (Pengemudi) dan Mas Tauhid (Penumpang). Setiap team mendapatkan uang parkir dan tol sebesar Rp 100 ribu. Sedangkan masing-masing Kompasianer dibekali Rp 800 ribu untuk melakukan make over. “Pokoknya semua harus dihabiskan!” begitu kata Kevin dan Nurul Uyuy. Nantinya team yang mampu menampilkan make over menarik akan mendapatkan hadiah tambahan di akhir acara. Mak Aulia Gurdi berada di posisi pertama di balik kemudi. Kami bertiga ditemani salah satu kru dari Video Kompas.com yang juga bertugas sebagai judge siapa tahu ada yang mematikan AC selama dalam perjalanan hahahahaha. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Hujan, dengerin Raisa, langsung galau/dokpri"]
[/caption] Perjalanan diiringi dengan doa bersama dan pelepasan secara simbolik oleh Pak Momon dan Pak Jerry di halaman Gedung Kompas Gramedia. Destinasi yang akan kami lalui adalah Mall Gandaria City di Kabyoran, kemudian lanjut makan siang di Locale Pantai Indah Kapuk yang cukup dekat dengan gadung Budha Tzu Chi, kemudian keliling-keliling Jakarta ke Taman Ayodia di belakang Blok M dan Taman Senopati dekat Bundaran HI. Dan garis finish berada di Hotel Santika Jl. KS Tubun, Slipi. Kelompok kami, kelompok 6 cukup beruntung mendapatkan mobil berwarna putih New Mirage Sport dengan stripping sporty. Dengan tampilan yang keren, walhasil kamera para jurnalis selalu tidak lepas dari mobil kami hehehehehe. Kadang-kadang kita buka kaca dikit bergaya ala ala artis sambil dadah dadah hahaha supaya bisa masuk tipi. Setibanya di Mall Gandaria City kemudian kami menyambangi salah satu toko pakaian. Rasanya uang Rp 800 ribu tidak cukup untuk membeli satu setel pakaian. Saya sendiri terus terang bingung karena jarang banget belanja baju sendiri. Biasanya kan dipilihin sama bini pantes atau nggaknya. Walhasil setelah cari sana sini akhirnya saya hanya membeli kemeja berbahan jeans, topi Maher Zain dan kaus bermotif batik. Wes bablas deh uang saku hanya tinggal sisa Rp 20 ribu aja. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Hasil make over wkwkwkw"]
[/caption] Prinsip saya dalam berpakaian sebetulnya nggak neko-neko. Yang penting menutupi aurat, nyaman dan ringkes. Untuk urusan gaya waduh rasanya kalau udah keren gak bakal ngomongin soal gaya lagi kali yaahh hahahahahaha. Prinsipnya sama kayak beli mobil. Untuk yang ngerti balap sih biasanya beli tipe yang tidak terlalu mahal, modifikasinya yang mahal. Jadi kita bisa lebih puas untuk bereksperimen. Hal ini sudah dibuktikan juga oleh pembalap Subhan Aksa yang mampu membawa Mirage 1.2L menjuarai rally di kelas mobil dengan kelas 1.5L. Untuk masalah speed, Mirage tidak perlu ngomong banyak lagi deh. Subhan Aksa mengaku memang tidak banyak mengubah mesin dan dibiarkan standar, perubahan hanya pada suspensi dan keselamatan saja. Well, dengan begitu ternyata Mirage sudah membuktikan cukup banyak tentang kecepatan mesinnya meskipun dengan cc yang kecil sebagai city car. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Sibuk memilah dan memilih/dokpri"]
[/caption] Karena temanya lomba irit, jadi saya pun ikut memantau timeline twitter. Saya memantu sudah berapa capaian rata-rata konsumsi bbm mobil lainnya. Harris Maulana sementara unggul karena mampu mencapai angka 17,00 km/l disusul oleh Putu dengan raihan sekitar 16.00 km/l. Sementara mobil kami agak kedodoran menyentuh angka 14.00 km/l, namun bisa dikoreksi ketika menuju PIK hingga mencapai top average consumption 16.20 km/l dengan kondisi jalan di tol ramai lancar. Kali ini penjurian lebih baik lagi dan well prepared karena setiap pos pemberhentian ada yang mencatat angka km dan rata-rata konsumsi BBM melalui MID. Akhirnya kami berkesempatan makan di restauran Locale, PIK. Meskipun cukup lama menunggu sajian hidangan, kami cukup puas dengan porsi yang disajkan. Dari luar kelihatan kecil, ternyata setelah di makan porsinya banyak juga. Kayak New Mirage, keliatannya aja kecil, tapi kecepatan mesin dan efisiensi bahan bakar, boleh lah di aduuu ahahahaha. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Drone, Kompasianer bergaya dengan Mirage, Admin Narsis pake Go Pro woooiiiii/dokpri"]
[/caption] Sekedar saran dengan anggota Kompasianer berjumlah 24 orang belum lagi ditambah dengan kru dan admin Kompasiana akan lebih efisien jika makan siang berbentuk prasmanan sehingga bisa menghemat waktu. Sisanya bisa digunakan untuk berdiskusi dan eksplorasi lebih banyak lagi tentang New Mirage. Menurut Aulia Gurdi acara kali ini seperti ada yang kurang. Yang kurang adalah product knowledgenya. Sekedar masukan, setelah makan siang inilah momen yang tepat untuk mengkonfirmasi kembali entah itu feelnya dalam mengemudi atau experiencenya sebagai penumpang. Disitulah momen yang pas karena kompasianer setidaknya sudah merasakan setengah jalan menggunakan New Mirage. Ibarat sebuah pidato ada pembuka, isi dan penutup. Nah yang penting itu isinya yang ada di tengah-tengah. Sisanya penutup hanya seremonial saja sekaligus pembagian hadiah. Terlebih lagi jika door prizenya tidak dihilangkan hahaha. Tanpa Door Prize rasanya keringgg man! Ahahahaha well namun begitu kita patut apresiasi markom karena memberikan acara dengan pengalaman yang berbeda dari biasanya. Baik buruknya inilah yang perlu diadakan evaluasi bersama. Misalnya dengan membagikan questionaire setelah acara. Jadi Markom, Kompasiana dan PT KTB bisa mendapatkan feedback secara tertulis dari Kompasianer untuk perhelatan acara selanjunya. Rasanya sistem evaluasi seperti ini perlu diadakan karena kadang-kadang Kompasianer kan banyak maunya tuh, daripada pecah lewat tulisan mendingan di rangkum duluan hahahahahaha.
Tantangan selanjutnya inilah yang benar-benar menguji New Mirage. Lepas dari PIK, yang minim tempat solat, kondisi lalu lintas mulai padat teutama setelah keluar dari pintu tol Pondok Pinang. Memasuki jalur arteri mobil sudah merayap. Taman yang menjadi tujuan pertama adalah Taman Ayodia. Terus terang memang sangat sulit mengendalikan mobil matic terutama dalam mengatur RPM. Dalam kondisi macet memang kita diuntungkan karena tidak terlalu pegal, namun juga buat yang tidak terbiasa akan dengan mudah menginjak rem dan gas berulang-ulang. Padahal tipe matic tanpa di gas pun mobil sudah melaju dengan smooth. Setelah mendapatkan putarannya baru gas di injak secara perlahan. Jika kondisi memang sangat padat, praktis gas tidak perlu dimainkan. Agar bisa memperpanjang usia kampas kopling mobil matic, usahakan selalu dalam kondisi netral atau parkir ketika berada di persimpangan dengan lampu lalu lintas yang durasi iklannya cukup panjang wkwkwkwkw. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Taman Ayodia/dokpri"]
[/caption] Akhirnya panitia meniadakan FX Mall sebagai destinasi selanjutnya karena kabarnya panitia yang sudah jalan duluan terjebak kemacetan dan susah keluar. Rombongan New Mirage dan New Mirage Sport langsung meluncur ke Taman Senopati. Nah, karena keasyikan membuntuti Mobil Harris Maulana dari belakang akhirnya kami ikut nyasar hahaha. Sebelumnya tim Harris Maulana saat keluar dari Gandaria City menuju PIK juga sudah nyasar cukup jauh. Gara-garanya tim Harris keasyikan mengikuti Mitsubishi Strada yang ternyata ngajak nyasar juga hahahaha. Tapi nyasar kali ini benar-benar membawa hikmah yah hihihihihi.
Dikedua taman tadi kami luntang lantung jalan-jalan ada yang sendiri-sendiri ada yang berkelompok. Andai saja ada lomba lain yang melibatkan orang lain taman itu tentu acara rasanya akan lebih menarik. Pasalnya kami hanya foto-fotonya yang pacaran terbuka di taman ahahahaha. Ada juga yang asyik motret orang latihan gitar, biola, bahkan ada yang nambah makan karena sudah kelaparan hahaha.
Untunglah ada para srikandi kompasianer yang rela menjadi model. Walhasil kami jeprat jepret para srikandi itu di depan mobil New Mirage sampai sampai kena semprot orang yang katanya mengaku warga daerah Senopati. Memang kita yang salah sih, soalnya mobil di parkir secara diagonal sehingga buntutnya nyembul keluar jalan hihihihih. Kalau gak gitu agak susah juga cari pose buat foto.
Setelah puas berfoto ria di taman Senopati kemudian kami melanjutkan perjalan ke destinasi terakhir di Hotal Santika Jl. KS Tubun. Serius ini perjalanan yang makin berat lagi karena konsumsi bbm banyak yang langsung drastis turun. Kondisi lalu lintas saat itu memang gak nyante terutama di keluar kuningan dan arah menuju Slipi. Fyuhhh perjuangan banget lah pokoknya dalam uji irit kali ini. Biasanya kan kita ngidernya ke Bogor. Usai sudah rangkaian test drive bersama New Mirage Sport yang akhirnya di pajang lagi di Lobby Hotel. Pokoknya mobil kami udah pasti jadi display dah wkwkwkwkw. Putih sporty soalnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah. Saya malah berkesempatan satu meja lagi dengan kang Pepih beserta istri. Yah pokoknya ngobrol banyak hal lah hehehe. Yup akirnya yang ditunggu pun tiba saatnya. Aris F Harvenda membocorkan lagi tips dan triknya. Kali ini dia membagikan posisi pijakan kaki itu mestinya digonal. Jadi tumit sejajar dengan rem sedangkan ujung kaki kanan menempel sedikit di pijakan gas. Fungsinya agar kaki lebih rileks dan pijakan tidak terlalu bertenaga karena itu yang memang dibutuhkan untuk tarikan yang smooth agar bisa mencapai tingkat efisiensi bbm yang tinggi. Kalau kata mas Aris ibarat kaki supir angkot. Itulah satu tips lagi keluar. Nanti kayaknya bakal ada lagi nih tipsnya.
Grup Kang Didno Band Gapey dan Mas Rahab akhirnya dinobatkan sebagai tim paling stylish karena seragam menggunakan kalung guguk hahahaha. Mereka memang kreatif, tali rantai dompet dijadikan kalung walhasil seperti para Begal yang sedang bergaya makanaya dinamakan grup De Begals. Selamat yaa. Sementara juara irit kali ini kembali jatuh pada Kang Harris Maulana yang sudah capek capek bergaya ala Jason Mirage hahah. Ia bersama timnya membukukan angka 15,7 km/l disusul oleh tim De Begal kembali yang dipiloti mas Rahab dengan capaian 15.01 km/l dan posisi ketiga di raih oleh tim 6, kamiii dooongg hahah seneng banget rasanya yaa bisa juara tiga. Tim Harja Saputra sebetulnya juga mendapatkan angka yang sama 15.00 km/l tapi karena kalah jarak akhirnya mereka harus puas kami asapi di posisi keempat ihihihihih. Penyerahan hadiah dari mbak Intan Vidiasari PR PT KTB Motors mengakhiri acara Be Youthful, Be Sport Drive New Mirage selama seharian penuh yang menempuh jarak kurang lebih sekitar 80 km berputar putar di sekitar Jakarta. Terimakasih buat kang Harris yang udah ngajak kita nyasar akhirnya dapet juara tiga wkwkwkw. Terimakasih buat admin Kompasiana yang sudah bekerja keras, kru Markom dan Video Kompas juga Sponsor PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Semoga akan ada kegiatan yang lebih menarik dilain kesempatan.

Salam Hangat @Dzulfikar Alala Ps. Semua Foto dan Video Merupakan Dokumentasi Pribadi Artikel Terkait New Mirage Sport City Car Dengan DNA Evolution

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun