Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pondok Cabe, Alternatif Pemindahan Terminal Lebak Bulus

7 Januari 2014   09:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Penutupan Terminal Lebak Bulus akhirnya di mundurkan dari jadwal semula tanggal 6 Januari 2014. Selain karena para awak bus melawan, juga sepertinya belum ada tanda-tanda pengerjaan terminal MRT di tempat yang akan digusur. Belum lagi izin dari Kemenpora tentang perobohon stadion lebak bulus masih belum turun. Hal ini cukup menjadi alasan untuk memundurkan penutupan terminal Lebak Bulus.

Sebagai warga Tangerang Selatan, saya masih beberapa kali menggunakan jasa bus dari Terminal Lebak Bulus. Dari sisi waktu dan jarak juga lebih dekat karena saya tinggal di Tangerang Selatan. Moda transportasi untuk ke Kampung Rambutan bahkan Pulo Gadung akan memakan waktu yang panjang dan biaya yang tidak sedikit. Sebagai warga Tangerang Selatan, saya pikir keberadaan Terminal Lebak Bulus masih sangat dibutuhkan. Disamping agen-agen Bus di Ciputat pada high season selalu kewalahan menerima pesanan dan lonjakan penumpang, secara otomatis penumpang banyak yang lari ke Lebak Bulus.

Dari segi fasilitas memang kondisi terminal Lebak Bulus sudah jauh dari layak. Tempat tunggu penumpang sangat tidak terawat karena banyak sampah berceceran, cat diding yang sudah terkelupas dan tak luput dari aksi vandalisme juga menambah kesan kumuh terminal Lebak Bulus. Namun, dibalik itu semua, jika dibandingkan dengan terminal bus AKAP lain seperti Pulo Gadung dan Kampung Rambutan, terminal Lebak Bulus masih relatif lebih aman.

Banyak kisah dan pengalaman merasakan ketidak nyamanan dan jauh dari rasa aman ketika harus ke luar kota dari terminal Kampung Rambutan. Sekali waktu saya pernah ke Bandung menggunakan bus ekonomi dari terminal Kampung Rambutan. Belum juga masuk loket retribusi terminal sudah banyak agen yang berebutan. Sebagai penumpang kontan merasa terintimidasi dengan hal demikian. Barang-barang dan tas di tarik-tarik oleh para awak bus. Bahkan dengan nada keras dan agak menyentak mereka menanyakan tujuan. Setelah membalasnya sontak kita pasti langsung di arahkan pada loket bus-bus yang mereka inginkan. Tidak ada kebebasan penumpang untuk memilih PO Bus yang diinginkan penumpang.

Bahkan tidak jarang penumpang mendapatkan intimidasi dari pedagang eceran yang memaksakan dagangannya ketika kita sudah naik dan menunggu di bus. Beberapa pedagang memang berani melakuka demikian mungkin karena merasa di rumah sendiri. Jika tidak ditanggapi mereka akan menunggu beberpa lama sambil meracau tak karuan. Bagi orang yang bepergian sendirian tentu akan berpikir lebih baik membeli daripada terus di ganggu. Disinilah faktor ketidak nyamanan. Aparat terminal pun sepertinya tutup mata dan tutup telinga dengan kondisi demikian.

Dengan alasan itulah banyak penumpang merasa lebih aman dan nyaman jika berangkat dari pool bus atau agen-agen di luar terminal. Jika sudah kepepet barulah ke beberapa terminal besar seperti kampung rambutan dan lain sebagainya.

Kisah di Pulo Gadung lebih mengerikan lagi. Jika terlihat celingak-celinguk tak karuan seperti orang baru yang menginjakkan tanah Jakarta sudah barang pasti di jadikan target preman, kejahatan minuman yang telah diberi obat bius hingga agen bus nakal yang menaikkan harga tiket beberapa kali lipat. Kisah-kisah kejahatan sangat membayang-bayangi penumpang jika diingatkan dengan nama besar Pulo Gadung dan Kampung Rambutan.

Maka, sebaiknya Terminal Lebak Bulus direlokasi ke daerah Tangerang Selatan seperti Pondok Cabe. Sehingga beberapa penumpang terutama dari area Selatan Jakarta dan Tangerang Selatan masih bisa menggunakan jasa bus antar kota dan antar provinsi dari lokasi yang tidak terlalu jauh. Apalagi sampai kini fungsi terminal pondok cabe gagal di operasikan oleh Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang konon tinggal tepuk bisa langsung masuk penjara terkait berbagai dugaan kasus korupsi yang menyangkut dengan keluarga Atut dan Suaminya yang telah lebih dahulu di bui.

Meskipun lokasinya bukan di Jakarta setidaknya jarak tempuh dari Lebak Bulus masih tidak terlalu jauh. Yang penting akses dari Lebak Bulus menuju Pondok Cabe harus diperlebar karena semakin hari semakin padat. Kemudian akses melalui jalur Cirendeu dan pondok Cabe pun sudah sebaiknya di perlebar. Sehingga akses ke terminal Pondok Cabe menjadi lebih mudah.

Sebagai warga yang mendukung program pengalihan kendaraan pribadi ke kendaraan umum sudah pasti akan sangat gembira jika ada MRT. Selain bisa dijadikan sebagai alat moda transportasi juga bisa dijadikan sebagai keunggulan wisata seperti halnya yang saat ini ada di TMII Jakarta.

Semoga, Jokowi bisa memberikan solusi "win-win" bagi rakyat Jakarta dan sekitarnya. Bagaimanapun kebijakan di Jakarta akan berdampak pula pada kota satelit di sekelilingnya.

Salam Hangat

@DzulfikarAlala

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun