Adem rasanya memandangmu
Matamu sipit menyayat kalbu
Hati ku jatuh kepadamu
Ingin sekali rasanya selalu bersamamu
Aku selalu semangat mengajar karenamu
Tanpamu, hidupku jadi kaku
Semangatku tak menentu
Karena hanya dirimu sumber kehidupanku
Aku tahu kau bukan penggerutu
Tak seperti guru-guru itu
Mengeluh tak menentu seperti kutu
Mengalah dan menyerah jika tak dibantu
Oh Tuhan Sang Penentu
Jika dia milikku, dekatkan dirinya padaku
Jangan kau permainkan hatiku
Melihat kecantikannya yang meluruhkan hatiku
Kamu
Hanya kamu yang membuat aku terpaku
Membuatku diam membisu
Seharian memandangmu
Kamu
Apa sih yang membuat aku tergila-gila padamu
Kulitmu putih seperti salju
Mungkin juga seputih hatimu
Aku tak peduli jika orang lain tahu
Bahwa aku menyukaimu
Biar semua orang tahu
Hanya kamulah ruh dan jiwaku
Kamu
Ah, cuma kamu yang membuat bibirku kelu
Cuma kamu yang membuat hatiku beku
Cuma kamu yang bikin aku memujamu
Kamu
Adalah dewi di relung hatiku
Meskipun aku tahu engkau belum tentu mau
Hidup bersamaku
Oh Tuhan
Dengarkan lah doaku
Jika dia bukan jodohku
Dekatkanlah jiwaku bersamanya ketika tubuhku benar-benar kaku
Hanya dia yang membuatku tak ragu tentang-Mu
Bahwa dia sungguh adalah ciptaan terindah-Mu
Aku tahu bahwa aku hanya seorang guru
Aku memang guru
Mukaku Arab Badu
Tak pantas digugu dan ditiru
Baca kisah lainnya disini Http://lifestyle.kompasiana.com/
catatan/2012/11/25/ini-kumpulan-puisimu-di-
lomba-puisi-atun-511692.html
Salam hangat @DzulfikarAlala
http://dzulfikaralala.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H