Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Alhamdulillah Rezeki dari Menulis Tiada Habisnya

11 Oktober 2012   05:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:56 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screen Shot (dok.pribadi)

Ada dua berita yang membahagiakan yang saya terima pekan ini. Pertama, blog saya di http://dzulfikaralala.wordpress.com berhasil masuk sebagai finalis Guraru Award 2012. Kedua, foto saya bersama Mazda Biante berhasil menjadi juara pertama dalam kontes twitpic Mazda Gift, Mazda Motor Indonesia.

Screen Shot (dok.pribadi) ***

Pada perhelatan Social Media Festival 2012 (12-14 Oktober 2012) akan diumumkan siapa pemenang atau penerima penghargaan Guraru Award 2012. Guraru Award adalah program CSR (Corporate Social Responsibility) Acer Indonesia dalam mendukung para guru di Indonesia untuk menyebarkan misi melek internet dan pemanfaatan ICT dalam bidang pendidikan.

Guraru Award sudah dilaksanakan sejak tahun 2010. Tahun 2010 terpilih bapak Urip yang juga pengajar Kimia asal Kalimantan Tengah. Saat itu pak Urip bertarung dengan 40 blog guru lainnya. Sedangkan pada tahun 2011 bapak Agus Sampurno atau lebih dikenal dengan @gurukreatif terpilih sebagai penerima penghargaan. Beliau mengajar di Sekolah Dasar Internasional Global Jaya di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan.

Pada tahun yang sama Guraru Award tidak hanya menentukan satu penerima penghargaan tapi ada dua orang guru lain yang menerima kehormatan dari Guraru. Mereka berdua adalah Om Wijaya Kusuma dan bapak Sawali. Keduanya dianggap memiliki dedikasi yang cukup tinggi dalam menulis di blog dan media sosial.

Om Jay adalah blogger yang berprofesi sebagai guru. Kunci keberhasilan om Jay dalam karirnya adalah rajin menulis setiap hari dan terus berbagi. Kata-kata itu selalu saya camkan dalam hati.

Guraru Award sendiri saya ketahui dari artikel Om Jay yang ditulisnya di Kompasiana. Karena tertarik mengikutinya maka sejak tahun lalu saya mengikuti berbagai perkembangan dan perlombaan yang di selenggarakan Guraru di websitenya di guraru.org.

Pada lomba artikel pemanfaatan teknologi di kelas ada salah satu artikel saya yang menjadi finalis. Wah, menjadi finalis saja rasanya sudah membanggakan dan membahagiakan. Karena harus berkompetisi dengan ratusan artikel lainnya. Saat itu saya mendapatkan merchandise dari Guraru dan tentu saja mendapatkan buku karangan Om Jay.

Mungkin Guraru Award ini jugalah yang telah "menjerumuskan" saya untuk beralih dari bimbingan belajar. Meskipun saya masih dikenal sebagai @gurubimbel sebetulnya saya sudah tidak menyandang sebagai guru bimbingan belajar lagi. Sejak tahun ajaran baru (2012/2013) saya resmi "hijrah" ke sekolah di daerah BSD. Ada sebuah sekolah hebat yang baru saja berkembang bernama Ehipassiko School yang bersedia menerima saya sebagai Guru Bahasa Inggris di tingkat SMP dan SMA. Sekolah ini adalah Sekolah Buddhis. Namun demikian bukan jadi persoalan meskipun saya seorang muslim. Guru-guru disini berasal dari latar belakang yang berbeda.. Multi etnis, multi agama dan multi keterampilan. Kami sudah seperti keluarga didalamnya. :)

Alhamdulillah perjuangan dan pilihan saya tidak sia-sia. Ada beberapa prestasi karena rajin menulis di blog dan di Kompasiana. Salah satunya yang terbaru adalah menjadi finalis Guraru Award 2012. Meskipun dalam profile saya masih dikenalkan sebagai guru bimbingan belajar namun saya tidak pernah malu menyandang guru bimbingan belajar. Karena dari bimbingan belajarlah saya merintis "karir" menulis. Dari yang tadinya tidak bisa menulis lebih dari 70 kata hingga bisa menulis 1000 kata dan memenangi bebagai perlombaan menulis melalui blog.

Dari ke 15 finalis Guraru Award 2012 ada dua orang wanita dan dua orang pula berasal dari bimbingan belajar (termasuk saya masih disebutkan dari bimbel). Selebihnya adalah guru-guru yang mengajar disekolah. Bahkan diantaranya ada beberapa guru PNS. Hebatnya lagi ada salah satu guru yang berasal dari kampung yang cukup jauh di Medan. Semangat bapak Yusrizal Panjaitan ini pantas di tularkan pada guru-guru lain yang mengajar di pedalaman. Internet sekarang sudah masuk desa, jadi tidak ada alasan lagi bagi para guru tidak ngeblog.

Peserta Guraru Award 2012 kali ini terbilang mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Tercatat ada 300 lebih blog yang dinominasikan pada perhelatan Guraru Award 2012 kali ini. Bahkan beberapa diantaranya adalah para penulis buku, para pencipta media pembelajaran interaktif dan para praktisi pendidikan. Wah membayangkannya saja rasanya bikin saya jadi menciut. Sssssssss.... *kempis*

Tapi hati saya tidak ikut ciut. Saya tetap bangga dan bahagia karena blog saya yang sederhana dan tampil apa adanya bisa dipilih oleh para dewan juru sebagai 15 finalis. Saya berpikir mungkin perjuangan blog saya hanya sampai di situ mengingat saingannya sangatlah berat. Blog-blog lain memiliki jam terbang yang cukup tinggi dan dilengkapi berbagai amunisi.

Terus terang saya kurang familiar dengan wordpress. Maka saya lebih aktif ngeblog di Tumblr dan Kompasiana karena pengoperasiannya sangat sederhana sekali. Wordpress itu ibarat lahan bagus untuk para petani berpengalaman. Sedangkan tumblr itu ibarat lahan untuk petani yang baru lulus training bercocok tanam. Namun demikian keduanya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.

Bisa dikatakan saya sudah mengibarkan bendera putih hehehe meskipun masih ada sedikit rasa optimistis.

Penilaian para juri memang bukan pada tampilan blog semata. Content atau isi juga memiliki penilaian yang cukup dominan. Mungkin disitulah blog saya memiliki poin tinggi sementara poin lainnya barangkali belum dapat yaa hehehe.

Namun, saya seharusnya tidak kecewa seandainya tidak keluar sebagai juara. Toh mestinya saya bersyukur karena sudah diizinkan Tuhan menjadi finalis dari tiga ratusan peserta. Apalagi tugas yang diemban oleh penerima penghargaan Guraru Award tidaklah mudah. Sungguh beratttt. Saya pikir saya belum mampu untuk mengembannya. Apalagi usia saya masih terbilang belia diantara finalis lainnya.

Alhamdulillah untunglah yang diatas memberikan saya kabar gembira, seolah DIA tahu bahwa saya sedang gundah gulana alias galau.

Tadi malam saya di kabari lewat pesan singkat oleh mbak Ani Berta bahwa saya mendapatkan juara pertama dalam lomba twitpic bersama Mazda Biante. Sesaat setelah membaca pesan tersebut saya langsung sujud syukur. Alhamdulillah. Rezeki lagi dari yang Kuasa.

Hadiahnya tentu saja sangat menarik. Dipinjami Mazda Biante selama dua hari satu malam plus uang saku sebesar satu juta rupiah. Informasinya lomba ini saya dapatkan dari Catatan Si Blogger, siapa lagi kalau bukan penulis buku best seller Rezeki Nomplok dari Kontes Blog Kang Harris Maulana. "Kalau menang mampir ke Bogor ya" begitu pesan mas Haris saat saya masuk lima besar sebelum bisa ikut twitpic competition.

Wah saya harus mengucapkan terima kasih banyak nih sama Mas Haris yang sudah memberikan informasi lomba :) Mudah-mudahan bisa mampir ke Bogor bawa Mazda Biante hehehe. Tenang aja mas Haris nanti saya bawain peyeum setelah saya ke Bandung terlebih dahulu hehehe.

Oh yea, saya berencana memboyong keluarga saya ke pemandian air panas di Garut dengan Mazda Biante. Hayukkk siapa mau ikutttttt :)

Tweeps ehh rekan-rekan. Itulah sharing kebahagiaan yang saya rasakan. Banyak keajaiban yang terjadi setelah saya bergabung dengan Kompasiana. Meskipun tulisan saya masih seupil dan kehadiran saya masih seumur jagung di Rumah Sehat ini.

Prestasi yang saya dapat sepanjang 2012 ini tentu saja tidak diraih dengan mudah, tidak secara instan. Perlu waktu tiga tahun untuk mendapatkan itu semua. Saya pun sama pernah menerima cacian, cercaan dan itu semua adalah vitamin bagi kita untuk lebih kuat mental dan tahan banting.

Rencana kedepan tentu saja saya ingin mengikuti jejak Kompasianer lain yang sudah sukses menelurkan buku seperti pak Johan Wahyudi, om Wijaya Kusuma, kang Harris Maulana, pak dosen Muhammad Armand, dokter Posma, mbak Christine, sukangeblog, dan banyak kompasianer inspiratif lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Mohon doa ya rekan-rekan semoga apa yang saya dapatkan ini tidak menjadikan saya menjadi makhluk yang sombong, ujub, riya. Mari bertegur sapa ketika kita kebetulan bertemu. Seperti yang sering kita lakukan sejak dulu. Sapa-sapa juga saya di twitter.

Bersama Mazda Biante (dok.pribadi) Tak sabar memegang kemudi Mazda Biante (dok.pribadi)

http://dzulfikaralala.wordpress.com

Follow @gurubimbel

Kebahagiaan ini saya dedikasikan untuk Ibunda dan Keluarga tercinta di Bandung. Tunggu Aa yaaa di Bandung :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun