Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Stop Kekerasan Pada Anak!

3 Agustus 2012   00:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:18 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya membaca sebuah berita tentang seorang bapak yang memukul anak angkatnya karena terpeleset kotoran anaknya. Perlakuan bapak angkat ini awalnya tidak diketahui oleh orang lain. Sampai ada salah satu warga yang curiga dengan kondisi anak angkatnya yang mengalami luka lebam di wajah. Akhirnya warga tersebut melaporkannya kepada yang berwajib.

Setelah dilakukan introgasi, akhirnya bapak angkat ini mengaku telah menganiaya anaknya. Ia terjatuh karena terpeleset kotoran anak angkatnya. Karena kesal, kemudian ia memukul dua kali anak angkatnya. Tidak puas memukul kemudian ia memukulkan botol ke bagian kepala anaknya tersebut.

Kejadian berupa kekerasan pada anak ternyata masih terus terjadi. Bahkan bukan hanya dilakukan oleh orang lain melainkan oleh keluarga terdekat. Orang tua kandung, orang tua angkat dan orang tua tiri. Semua masih keluarga inti.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Bisa saja karena tekanan hidup atau persoalan lainnya. Ketika orang tua stress atau tertekan, ada kecenderungan untuk melampiaskan pada anaknya. Apalagi jika anaknya kebetulan sangat aktif dan kerap kali merepotkan orang tuanya.

Hal ini tentu tidak dibenarkan. Baik secara hukum maupun agama. Tidak ada satupun yang berhak menganiaya anak kandung bahkan anak angkat sekalipun.

Anak angkat dan anak tiri seharusnya mendapatkan porsi yang sama dengan anak kandung. Kedudukan anak angkat dan anak tiri tidak berbeda dengan anak kandung. Jadi, perlakukanlah anak dengan baik dan santun. Karena hakikatnya anak adalah sebuah titipan. Ketika kita menganiayanya artinya kita sudah tidak amanah.

Gejala seperti ini sudah sering kali terjadi. Maka, sebaiknya setiap warga juga bisa mengawasi dan turut serta mengamati lingkungannya sendiri. Jika ada hal-hal yang mencurigakan jangan ragu untuk melaporkannya kepada RT/RT atau kepada pihak yang berwajib. Karena kekerasan dalam rumah tangga seringkali korbanya adalah anak, sosok yang paling lemah yang justru seharusnya harus dilindungi oleh orang tua.

Oleh karena itu sebaiknya pemerintah, pemuka agama, sekolah dan pihak-pihak terkait dapat memberikan penyuluhan terhadap warga masyarakat yang di dalam keluarganya berpotensi terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Entah itu kekerasan kepada suami, istri bahkan anak-anak. Semua orang berperan dalam menjaga dan saling melindungi. Semoga kejadian ini bisa berkurang dan orang tua semakin sadar dengan tanggung jawabnya.

Salam

@gurubimbel

Aslo published at gurubimbel.tumblr.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun