Setelah istirahat sholat dzuhur di rest area km 57, peserta test drive Evalia pun melanjutkan perjalanan kembali menuju Tangkuban Perahu. Pertukaran pengemudi pun dilakukan. Pada kesempatan kedua di mobil biru hijau metalik 1.5 SV, Mas Arif yang akan melanjutkan perjalanan menuju Tangkuban Perahu.
Evalia tipe SV ini sudah dilengkapi dengan radio tape yang mumpuni dan dapat dikoneksikan langsung dengan usb atau pemutar lagu seperti iPod. Ada colokan khusus agar penumpang bisa menikmati lantunan lagu dari speaker yang terdengar cukup jernih. Sepanjang perjalanan jadi lebih hidup karena ditemani dengan lantunan lagu-lagu kesukaan penumpang.
Evalia Sangat Cocok Untuk Mudik Lebaran
Mas Arif sudah terbiasa mudik melalui jalur Sadang, Purwakarta. Sehingga beberapa tanjakan dan kelokan dapat dilahap dengan mudah. Beberapa manuver dilakukan dalam batas-batas aman untuk menguji seberapa garang mesin 1.500 cc yang ditempatkan di hidung Evalia tersebut. Yang paling mencengangkan adalah justru Evalia XV bergerak lebih lincah di tanjakan. Evalia XV yang di kemudikan oleh kang Harris Maulana, dapat meliuk-liuk di tanjakan menuju Tangkuban Perahu dengan mudah sampai-sampai pintu masuk menuju kawah terlewati beberapa meter.
Beberapa tanjakan curam cukup mudah dilahap oleh Evalia tipe SV (manual) maupun XV (matic). Bahkan beberapa jalan sempit sekalipun tak jadi masalah, karena Evalia masih cukup muat sehingga masih bisa menyisakan space jalan bagi mobil dari arah berlawanan.
Pengalaman ekstrem inilah yang menunjukkan ketangguhan Evalia dengan mesin 1500 cc. Jalanan Sadang hingga Tangkuban Perahu cukup mewakili kontur jalan di Indonesia. Mulai dari kelokan, patahan, jalan bergelombang hingga jalan berlubang. Semua bisa dilalui dengan aman dan tetap memberikan kenyamanan bagi penumpang. Suspendi depan dan belakang memberikan kenyamanan di trek lurus maupun di jalan berbatu dan berlubang.
Setelah tiba di puncak gunung Tangkuban Perahu, peserta test drive melakukan sesi pemotretan bersama Evalia. Kemudian acara dilanjutkan dengan sholat ashar berjamaah. Hampir semua peserta merasakan dinginnya air gunung Tangkuban Perahu yang seperti keluar dari kulkas.