Akhirnya dengan susah payah dan beberapa perdebatan saya menelpon satu demi satu adik-adik saya. Jarak antara Pamulang dan Bandung membuat biaya komunikasi membengkak. Saya tidak menyangka ternyata anak-anak zaman sekarang sangat kritis dan pandai bersilat lidah.
Singkat cerita adik-adik saya mulai menerima kenyataan tersebut. Saya meminta mereka untuk memberikan dukungan terhadap adik saya yang sedang sakit. Hal ini sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan. Bagaimanapun kondisi psikis akan berpengaruh banyak terhadap proses penyembuhan. Terakhir kalinya saya mengatakan pada orang tua saya agar menjelaskan sikap mereka. Jangan sampai ada kecurigaan diantara adik-adik yang lain. Bagaimanapun semua harus dikomunikasikan dengan baik.
Alhamdulillah, berkat pengobatan dan dukungan semua keluarga. Virus toxoplasma di mata adik saya bisa dihilangkan meskipun menghadapi berbagai rintangan hingga menimbulkan sedikit perselisihan.
Mudah-mudahan orang tua lainnya bisa mengambil hikmah dari pengalaman saya diatas. Sebagai seorang kakak, saya cukup senang karena adik-adik mau mendengarkan perkataan saya. Akhirnya setelah ada keterbukaan dan komunikasi semua bisa memahami permasalahan yang ada.
Saya jadi teringat dengan pesan mamah Dedeh. "Meskipun ada salah satu anak kita yang sakit bukan berarti kita harus mengistimewakannya dan melupakan anak-anak yang lain. Bagilah perhatian orang tua seadil-adilnya." Pesan sederhana dan sarat makna itu ternyata benar. Dan saya pernah mengalaminya. Dalam hal ini saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Karena saya melihat kesalahan itu sebenarnya hanya terletak pada kurangnya komunikasi. Apa yang dilakukan orang tua dalam kondisi diatas juga sangat wajar. Sehingga menimbulkan reaksi tak terduga dari anak-anaknya yang lain.
Saya juga menghimbau kepada guru, dosen, atasan dan pimpinan untuk bisa bersikap adil terhadap murid-murid, mahasiswa dan kariyawan. Karena permasalahan pilih kasih ini bisa saja terjadi di lingkungan sekolah atau lingkungan kerja. Jalin komunikasi dengan baik.
Pamulang
Follow @gurubimbel di twitter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H