Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Layanan BCA Kamseupay Deh!

20 Maret 2012   07:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:43 2886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini (20/03) saya di buat geram karena layanan BCA kantor cabang taman jajan BSD, Serpong yang mengecewakan. Rencananya saya akan menyetorkan sejumlah uang ke rekening istri saya. Kebetulan istri saya sudah menjadi nasabah kurang lebih hampir selama lima tahun. Lima tahun perjalanan memang tidak ada peristiwa yang cukup mengecewakan selain hari ini.

Seperti biasanya saya mengantri seperti nasabah lainnya di jalur antrian. Banyak diantara mereka yang hendak menyetorkan uang yang jumlahnya bervariasi. Beberapa diantaranya terlihat membawa kantong plastik berisi uang yang cukup banyak, sementara uang yang saya setorkan cukup ditempatkan di kantong saku baju sebelah kiri..

Saya sengaja memilih menyetorkan uang setelah jam istirahat kerja. Karena biasanya antrian tidak terlalu panjang. Siang itu saya datang ke kantor cabang BCA di taman jajan BSD, Serpong. Saya datang pada pukul 13.50. Saya lihat antrian memang tidak terlalu panjang. Ada sekitar 20 orang di depan saya. Tapi saya tak khawatir karena antrian seperti itu masih lebih pendek dari biasanya yang bisa mengekor hingga pintu masuk.

Ada salah satu nasabah ibu-ibu yang membuat saya sedikit jengkel juga. Dia seolah tidak mau beralih dari tempat duduk yang tersedia di jalur antrian. Sementara saat itu antrian mulai mengular hingga pintu masuk. Ibu ini santai sekali memainkan blackberrynya seolah tidak peduli dengan nasabah lain yang berdiri. Dia baru mau berdiri ketika jalur antrian di depannya ada bangku yang kosong. Awalnya saya ingin mengambil gambar dia ketika sedang asyik memainkan blackberrynya. Tapi saya sedikit sungkan karena melihat nasabah lain tampaknya merasa tidak terganggu atau entah mereka yang juga terlewat cuek dengan sikap ibu-ibu yang berdandan cukup menor ini.

Antrian yang cukup panjang ini disebabkan karena proses penghitungan uang yang cukup banyak. Seperti yang saya sebutkan diawal tidak sedikit nasabah yang membawa uang sampai sekantong plastik penuh. Ironisnya kejadian ini sepertinya selalu terjadi setiap saya meyetorkan uang. Tapi rasanya tidak ada upaya dari pihak bank untuk membuka pelayanan teller lain yang masih kosong. Pernah sekali waktu ketika antrian juga cukup panjang hanya dilayani oleh dua orang teller saja. Nasabah tak bisa komplain dan hanya bisa bersabar menunggu uang-uang setoran itu secara teliti dan berulang-ulang dihitung dengan mesin kemudian dihitung lagi secara manual. Ah Kamseupay deh!

Seharusnya BCA bisa membuat beberapa jalur khusus setoran. Contoh lah pasar swalayan yang menyediakan kasir express yang hanya melayani customer yang berbelanja dengan menggunakan keranjang. BCA seharusnya bisa melayani nasabah-nasahab kecil yang ingin menyetorkan uangnya untuk di tabung. Sudah saatnya ada pemisahan bagi mereka yang menyetorkan uang diatas lima juta rupiah dengan orang yang menyetorkan dibawah jumlah itu. BCA bisa besar sampai sekarang ya karena nasabah-nasabah kecil ini juga yang membesarkan nama BCA. Jangan hanya mengelus-ngelus nasabah yang memiliki uang berlebih saja!

Masih ada sekitar sembilan orang lagi didepan saya, tiba-tiba ada gelagat kurang meyakinkan dari salah seorang teller. Dia selalu mengatakan server out, server out yang tidak kami mengerti apa isi percakapan diantara para teller itu. Teller yang mengatakan itu adalah teller yang baru saja membuka salah satu layanan dan sepertinya baru melayani dua orang nasabah. Padahal jarang-jarang terjadi seperti ini. Jadi total teller yang buka saat itu ada empat.

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 14.30. Seharunya jika memang layanan offline teller langsung menyampaikan pada nasabah. Ehhh... Teller ini malah memanggil petugas keamanan yang berjaga di depan pintu. Dengan gagah sang petugas keamanan mengumumkan bahwa Bank tidak bisa melanjutkan pelayanan karena sistem layanan OFFLINE. Hadeeeuuuhhhh. "Sudah capek-capek ngantri offline lagi!" Begitulah respon beberapa orang nasabah yang keluar dari jalur antrian dengan wajah yang kesal. Ternyata yang punya kuasa untuk mengumumkan berita penting ini bukan manager cabang melainkan petugas keamanan yang selalu santun dan ramah kepada para nasabah. Teller pun sepertinya pengecut untuk mengumumkan berita yang membuat semua nasabah yang telah antri kecewa.

Serpong

@gurubimbel

PS. Jika ada orang BCA yang membaca keluhan saya ini silahkan hubungi admin untuk mengetahui data lengkap saya. Trims

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun