Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masih Tentang Origami

2 Februari 2012   05:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:10 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_158561" align="aligncenter" width="576" caption="origami/dok.pribadi"][/caption] Selain menulis di sela-sela senggang kini kegiatan saya adalah mencoba berkreasi dengan kertas origami. Masalahnya sayang juga jika kertas origami yang telah saya beli terbuang sia-sia. Meskipun harga satu pak-nya hanya tiga ribu lima ratus rupiah. Kegiatan ini bukan sekedar kegiatan kreatif saja, tetapi juga ada nilai-nilai yang saya rasakan. Saya harus belajar bersabar ketika melipat dan pantang menyerah ketika ada beberapa bagian yang sangat sulit dikerjakan. Jika ingin hasilnya sempurna memang dibutuhkan tangan yang terampil dalam melipat. Hasil yang presisi tentu sedikit sulit didapatkan karena tidak terbiasa dengan kegiatan origami. Namun disinilah tantangannya. Sambil melipat-lipat kertas, muncul ide untuk membuat bisnis pelatihan origami dan menjual hasil prakarya origami ... hehehe... tapi siapa yang mau beli? Ah pikiran itu langsung buyar ketika saya harus mencoba kembali membuat bentuk yang saya inginkan tanpa mencontek aplikasinya di Android. Kalau ingin buka bisnis seperti ini tentu dibutuhkan latihan dan kesabaran yang luar biasa. Dan sayangnya bakat seni saya tidak terlalu tinggi. Tapi, syukur alhamdulillah berkat menulis tentang origami di kompasiana. Tak diduga ternyata tulisan itu masuk kompsiana freez kamis lalu. Padahal tulisan itupun murni terinspirasi Pak Wibi yang membuat origami dengan menggunakan kertas yang sudah tidak terpakai. Beberapa bentuk memang berhasil saya kumpulkan. Mudah-mudahan toples kue dibelakang itu bisa penuh dengan hasil karya origami saya nanti. :) Sejauh ini yang paling sulit adalah membuat bunga tulip. Langkah untuk membuatnya sangat panjang mungkin sekitar tiga puluh tiga langkah. Ini tentu pekerjaan yang tidak mudah jika harus diajarkan pada anak-anak. Tapi hasilnya memang sangat cantik. Serpong @gurubimbel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun