Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gorengan Menemaniku Berbuka

2 September 2010   07:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_247177" align="aligncenter" width="500" caption="Lontong, Gorengan, Sambal Kacang (dzulfikar)"][/caption] Sudah jadi kebiasaan jika berbuka dengan yang manis-manis. Bahkan dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis, bukan berbuka dengan si manis tentunya. Tetapi kebiasaan itu berbeda dengan apa yang kami dapatkan di kantor. Sebetulnya ada jatah buka puasa yang dapat dibelanjakan apa saja. Tetapi terbatas tentunya. Maka ujung-ujungnya kami lebih memilih dan nyaman berbuka dengan lontong dan gorengan. Terkadang akan lebih spesial jika ada sambal kacang. Gorengan, lontong dan sambal kacang terasa nikmat dimakan setelah menegak teh manis hangat. Untuk memulihkan stamina tubuh teh manis rasanya cukup satu gelas saja. Sedangkan gorengan dan lontong bisa membuat saya tahan hingga makan lagi setelah tarawih. Terkadang juga saya lupa makan berat sampai menjelang sahur tiba. Saya lebih suka memotong-motong gorengan kemudian memotong-motong lontongnya dan dicampur jadi satu. Setelah itu saya biasanya menaburinya dengan sambal kacang kalau perlu membanjirinya dengan sambal kacang tersebut. Wih nikmat rasanya. Maklum lah menu sederhana namun terasa istimewa jika disantap bersama-sama. Meskipun beberapa kali kami mendapatkan kiriman makanan lain katakanlah pizza, es buah, atau mungkin risol daging tetap saja gorengan tahu, tempe, cireng dan lontong tidak pernah ketinggalan seolah sudah menjadi menu utama berbuka puasa. Disamping itu harganya pun cukup bersahabat dan porsinya banyak. Belum tentu cukup jika harus membeli menu yang lain. Begitu pula ketika ada acara berbuka bersama. Gorengan dan lontong seperti tidak bisa dipisahkan dari menu berbuka sederhana. Makanan ini memang jenis fast food asli Indonesia yang cukup berbahaya bila berlebihan. Katanya bisa menyebabkan kanker karena biasanya di goreng dengan minyak yang digunakan berulang kali. Tetapi tetap saja bagi kami Gorengan dan lontong is the best lah. Cukup imbangi saja dengan olah raga dan minum madu tiap sahur secara teratur. Insya alloh kolesterol jahat berkurang. Teh juga sebetulnya dapat mengurangi radikal bebas dari gorengan tersebut. Hidup seimbang itu bisa menolong kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun