Ketika mengikuti training 7 Habits, Steven Covey satu hal yang paling saya ingat dan terpatri dalam diri saya adalah "Begin with the End in Mind" (Memulai Dari Hasil Akhir). Kalau diartikan secara harfiah mungkin agak membingungkan ya. Secara sederhana kita ini ingin menghasilkan hasil akhir seperti apa? Jika kita berperan sebagai seorang ayah, maka apa sebetulnya yang ingin dikenal oleh anak-anak kita nanti? Jika kita berperan sebagai seorang ibu, bagaimana kita ingin dikenang oleh anak cucu kita nanti? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang sebetulnya menjadi landasan "Begin with the End in Mind." Jika kita ingin dikenang sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab, maka mulailah untuk memberikan waktu yang adil bagi anak-anak antara pekerjaan dan waktu bermain bersama mereka. Jika kita ingin dikenang sebagai seorang ibu yang sabar, maka mulailah untuk menahan segala amarah meskipun si kecil melakukan kesalahan. Itulah yang akan mewujudkan tujuan kita hingga akhirnya nanti anak-anak kita akan mengenang kita sesuai dengan apa yang kita impikan di awal. Semoga.... Lalu apa sebetulnya yang diimpikan Newmont pada akhirnya nanti ketika meninggalkan langkahnya dari Kabupaten Sumbawa Barat? Newmont sudah menjelaskan "Begin with the End in Mind" -nya yang dituangkan dalam visinya sebagai perusahaan tambang. Apa itu? Visi Korporasi Tambang Newmont (Newmont Mining Corporation) adalah menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan di industri tambang. Newmont sadar bahwa untuk mewujudkan visinya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun Newmont percaya bahwa untuk mencapai visi tersebut, salah satu nilai utama NMC adalah mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Dalam hal ini ada tiga aspek yang akan dijabarkan. Namun, dalam tulisan saya ini mungkin saya akan menceritakan sedikit saja pengalaman saya ketika berkunjung ke Tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (Selanjutnya KSB) dilihat dari aspek tanggung jawab sosial yang sudah Newmont lakukan dan persiapkan sebelum tambang ditutup. [caption id="attachment_3418" align="aligncenter" width="600"]
Jalannya mulus banget bahkan ramah pejalan kaki karena di sisi kanan dan kirinya sudah dilengkapi pedestrian di Desa Sekongkang[/caption] Saat berada di desa Sekongkang yang merupakan desa lingkar tambang, kebetulan saya bisa berdiskusi bersama warga selepas salat subuh berjamaah. "Mas boleh percaya, dulu kami jika ingin ke Taliwang harus berkuda dua hari lamanya" tutur pak Abidin membuka pembicaraan. Wargapun mengakui sebelum Newmont membangun jalan, waktu yang dibutuhkan dari Taliwang (Ibukota KSB) menuju Sekongkang kurang lebih membutuhkan waktu dua hari dengan berkuda. Karena saat itu memang belum ada jalan sama sekali, semuanya masih hutan belantara yang dihuni oleh kawanan kera dan babi hutan hingga sekarang ini. [caption id="attachment_3419" align="aligncenter" width="600"]
Diskusi bareng warga tentang plus dan minus keberadaan Newmont di KSB[/caption] Tak bisa dimungkiri bahwa keberadaan Newmont dirasakan manfaatnya oleh warga dimulai dari pembangunan infrastruktur jalan. Sekarang ini jarak tempuh dari Sekongkang ke Taliwang sekitar dua hingga tiga jam saja dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dengan dibangunnya jalan, tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak orang yang berkunjung, pengiriman barang kebutuhan pokok pun menjadi lebih mudah sehingga barang yang didapatkan bisa lebih murah. [caption id="attachment_3420" align="aligncenter" width="600"]
Perbedaan ukuran rumah antara pekerja tambang dan warga lainnya[/caption] Namun Newmont tidak menutupi (baca:transparan) bahwa keberadaannya juga menimbulkan terjadinya kesenjangan ekonomi. Sebagai salah satu contoh adalah ukuran rumah pekerja tambang itu sangat mudah dikenali ketika saya berada di desa Sekongkang ini. Rumah bertingkat di jalur Desa ini sudah merupakan pemandangan yang biasa. Bahkan mobil Jazz terbaru pun sudah parkir di sebuah rumah disana. [caption id="attachment_3421" align="aligncenter" width="600"]
Berpose dengan bapak kepala desa Sekongkang
Berpose dengan bapak Thamren, kepala desa Sekongkang[/caption] Satu hal yang masih dijaga adalah tradisi gotong royong yang masih mengakar kuat di Sekongkang. Pak Thamren, kepala desa Sekongkang, mengakui bahwa setiap ada acara entah itu pengajian atau kerja bakti, semua warga ikut memberikan sumbagsihnya. "Apalagi jika itu datangnya dari para pekerja tambang," tutur pak Thamren yang juga merupakan mantan pekerja di Newmont sebagai operator Haul Truck. Mereka bukan sekedar urunan dana seperta halnya kita di Jakarta yang merasa sudah bekerja dengan memberikan sumbangan. Tidak, mereka dengan semangat kekeluargaan akan ikut turut membantu juga dengan tenaga mereka. [caption id="attachment_3422" align="aligncenter" width="600"]
Salah satu bangunan sekolah yang mendapatkan perhatian dari Newmont[/caption] [caption id="attachment_3423" align="aligncenter" width="600"]
Berbagi pengalaman ngeblog di SMAN 1 Sekongkang[/caption] Hampir setiap jengkal bangunan yang berada di daerah lingkar tambang (Jereweh-Maluk-Sekongkang) tidak lepas dari peran CSR Newmont. Bahkan Newmont tidak membatasi hanya sekitar lingkar tambang saja. Bahkan diluar wilayah tambang dan luar wilayah KSB pun tidak luput dari perhatian Newmont. Hal ini menunjukkan bahwa Nemont benar-benar menjalankan visinya agar dikenang menjadi perusahan tambang yang dihargai dan dihormati karena pencapaian kinerjannya dan bukan sekedar pencitraannya. Namun demikian, bantuan yang diberikan Newmont kepada daerah di luar tambang memang dipandang kurang tepat oleh warga sekitar tambang. Tentu Newmont memiliki pertimbangan lain. Setiap kebijakan pasti ada pro dan kontra. Terlepas dari itu semua, keberadaan Newmont di KSB memang tidak bisa dilepaskan begitu saja karena menyangkut hidup rakyat banyak. [caption id="attachment_3424" align="aligncenter" width="600"]
Tempat penampungan air bersih yang akan dialirkan ke Desa Sekongkang dari air gravitasi Perpas[/caption] Dalam hal pembangunan infrastruktur Newmont memiliki priorotas dan dipilih yang bisa memberikan manfaat lebih luas. Sebagai salah satu contohnya adalah pengadaan fasilitas air bersih di Desa Sekongkang. Desa Sekongkang memang dikenal sangat sulit mendapatkan air terutama saat musim kemarau. Namun tidak jauh dari desa Sekongkang terdapat aliran sungai yang masih alami dan jernih. Inilah yang dijadikan sumber aliran air bersih yang didanai oleh Newmont untuk memenuhi kebutuhan warga desa Sekongkang, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk pertanian dan perkebunan. [caption id="attachment_3425" align="aligncenter" width="600"]
Berpose didepan air terjun Perpas[/caption] Perjalanan air dari Perpas tidak langsung mengalir begitu saja ke rumah-rumah warga, namun ada sebuah penampungan di ujung jalan sekitara 3 km dari sumber air, untuk dikaji dan dipantau kelayakannya sebelum dialirkan ke rumah-rumah warga. [caption id="attachment_3427" align="aligncenter" width="600"]
Pantai Rantung yang bisa menjadi destinasi wisata unggulan di KSB[/caption] [caption id="attachment_3428" align="aligncenter" width="600"]
Beton penyangga untuk melindungi abrasi dan mencegah air pasang laut di Pantai Maluk, KSB[/caption] Dalam sektor pariwisata Newmont pun juga turut andil memperbaiki dan melengkapi berbagai fasilitas seperti di Pantai Maluk. Newmont telah memasang beton pemecah ombak sehingga mencegah abrasi di pesisir pantai Maluk. Sektor pariwisata diakui sebagai salah satu penyangga yang punya potensi cukup besar untuk dibenahi dan diperbaiki dengan baik sehingga bisa menjadi sektor pendapatan yang menjanjikan bagi pemerintah daerah jika masa operasi tambang berakhir. Inilah segelintir pantai-pantai di KSB yang masih bersih yang kini tengah dibenahi. Sekelumit infrastruktur yang telah dibangun oleh Newmont memang masih segelintir saja yang bisa saya tuliskan. Karena hanya itulah yang saya saksikan. Namun demikian Newmont mencatat telah melaksanakan 230 proyek di tiga kecamatan di area lingkar tambang sebagi bukti upaya membangun infrastruktur sebelum nantinya tambang akan ditutup. Dengan begitu fasilitas yang telah dibangun ini tetap akan bisa dinikmati hingga beberapa generasi. Namun begitu sudah pula menjadi tanggung jawab bersama dalam merawat, menjaga dan membagun kembali apa yang telah ada saat ini. Jika kembali dikaitkan dengan "Begin with the End in Mind" apa yang dilakukan Newmont merupakan tabungan emosi kepada masyarakat sehingga nantinya masyarakat KSB khususnya bisa menghargai kinerja Newmont selama berada di KSB seperti yang diidam-idamkan. Dzulfikar Alala* (Guru SMA di Tangerang Selatan) *) Peserta Newmont Bootcamp Batch IV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya