Umumnya usia barang elektronik itu bisa berumur hingga lebih dari 5 tahun. Tapi di beberapa perusahaan besar biasanya ada siklus upgrading atau pergantian unit elektronik minimal 3 tahun sekali. Jika model seperti sekolah yang minim budget pembelian bahkan kadang perawatan, barang-barang inventaris benar-benar di manfaatkan sampai dengan titik darah penghabisan hahaha.
Nah, saya mau sedikit share aja gimana caranya memperlakukan printer agar usia pakainya bisa lebih lama serta kualitas cetaknya tetap terjaga. Berikut adalah ulasannya.
Pertama, kita kerap alpa dengan manual instructions. Umumnya beberapa printer memiliki perlakuan khusus terutama saat pertama kali pembelian. Ibarat membeli sebuah handphone ada langkah-langkah aman yang harus dilakukan terlebih dahulu. Misalnya dengan melakukan pemasangan screen guard akan mencegah cacat pada layar sebelum pemakaian.
Begitu juga dengan printer. Misalnya untuk Canon PIXMA E400 ini harus dilakukan test print alignment untuk mengukur garis lurus yang dihasilkan dari pencetakan printer. Nah, jika tidak sesuai dengan harapan biasanya bisa dilakukan pembersihan head cartridge, tapi ini sangat jarang terjadi di awal pembelian. Jika garis sudah putus-putus karena usia dan pemakaian wajar, maka proses cleaning head atau kalibrasi bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil cetak yang maksimal.
Nah, untuk printer yang sudah dilengkapi dengan fasilitas scanner seperti Canon PIXMA E400 ini tentu tidak hanya sekedar test print page saja. Setelah test print page berhasil biasanya hasil cetakan diharuskan untuk di coba dilakukan pemindaian (scanning). Hal ini tentu juga untuk melihat performa dan fungsi scanner-nya. Jika proses tes scanning ini diabaikan biasanya printer tidak bisa beroperasi. Artinya memang langkah tersebut sudah terintegrasi dan perlu dilakukan.
Kedua, sebuah printer akan bekerja dengan maksimal dan menghasilkan kualitas cetakan dengan baik tentu harus menggunakan part original. Salah satunya adalah cartridge. Memang banyak sekali godaan cartridge rekondisi yang lebih murah, tapi resikonya justru berakibat pada penurunan hasil kualitas cetak dan memperpendek usia head printer. Jadi, konsumen harus jeli dalam memilih sebuah printer. Ibarat menikah, seorang pengantin bukan hanya menikahi pasangannya semata tapi menikah dalam arti bisa menerima keluarga pasangan juga. Artinya ketika memilih sebuah printer, kita sudah tau berapa harga isi ulang cartridgenya dan bagaimana harga dan kualitasnya. Banyak juga printer yang sebenarnya bukan jualan printer melainkan jualan tinta hehehe.
Produk Canon PIXMA E400 ini bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan. Pasalnya kemampuan black cartridge made in Japan ini bisa mencetak hampir sebanyak 400 lembar (satu muka). Untuk kemampuan cartridge color-nya pun bisa sampai 300 lembar halaman ukuran A4 atau yang lebih kecil lagi. Pilihan part original sudah harga mati agar printer semakin awet dan terutama hasil cetakannya berkualitas.
Ketiga, printer rumah biasanya jarang sekali digunakan kecuali bagi mereka yang bekerja di rumah atau kantornya menggunakan spesifikasi home printer. Untuk mencegah tinta kering, maka minimal seminggu sekali printer diusahakan digunakan untuk mencetak dokumen. Semementara untuk scanner tidak mengapa digunakan sesuai dengan kebutuhan saja. Berbeda dengan tinta infus yang mudah kering dan kadang bisa juga bocor. Inilah mengapa home printer tidak cocok menggunakan tinta infus karena frekuensi penggunaannya tidak akan sesering jika di pergunakan di kantor. Jadi, printer sama halnya seperti motor atau mobil. Minimal butuh di panaskan seminggu sekali jika tidak terlalu sering digunakan untuk mencegah tinta mengering. Jika tidak akan digunakan dalam waktu yang sangat lama, copot cartridge dan simpan di tempat yang kering.
Keempat, kurangi menu pencetakan menggunakan mode fast draft. Hal terebut jika secara berkala dilakukan akan berpengaruh terhadap kualitas head cartridge. Fungsi mode normal lebih baik di pilih dalam proses cetak sehari-hari. Sesekali boleh menggunakan fast draft, namun sebaiknya tidak dibiasakan menjadi pilihan utama. Ibarat sebuah mesin kendaraan tidak mungkin jika selalu di gas pooool. Meskipun memang fast draft memungkinkan lebih irit tinta dan memangkas waktu pencetakan.
Kelima, gunakan kertas yang sesuai dengan kebutuhan. Semakin tebal kertas akan semakin banyak menyerap tinta. Berat kertas standar adalah 70 gram sampai dengan 80 gram. Kertas daur ulang tidak disarankan untuk digunakan karena pori-porinya lebih banyak menyerap tinta kecuali jika menggunakan printer laser. Jika menggunakan kertas yang lebih tebal agar menghemat kertas bisa di gunakan dua sisinya atau bolak balik.
Keenam, jaga agar tidak ada benda kecil yang masuk hingga ke roller printer seperti staples, clip atau bahkan koin dan pin kecil. Roller printer sangat sensitif karena bertugas untuk menarik kertas. Jika kertas macet usahakan tidak menarik kertas dari bagian depan ataupun dari bagian belakang. Hal yang pertama harus dilakukan adalah tekan tombol cancel secara berulang. Jika tidak bisa, cobalah untuk me-restart printer agar kertas bisa keluar secara otomatis dan bukan karena dipaksa keluar. Jika terbiasa dipaksakan, kekuatan roller akan melemah dan tidak akan bisa menarik kertas lagi secara otomatis sehingga nantinya user harus menggunakan dorongan manual dari tangan hehehe.
Demikianlah tips dari saya untuk merawat printer agar tetap awet dan bisa digunakan lebih lama. Jika memiliki jiwa entrepreneur dengan modal sebuah printer Canon PIXMA E400 pun bisa memberikan jasa pencetakan/printing. Dengan jasa termurah 500 rupiah/lembar, jika mencetak 400 lembar (kemampuan pencetakan satu katrid hitam Canon PIXMA E400) maka akan mendapatkan omset sebesar Rp. 200.000. Harga tintanya hanya setengah dari omset jadi bisa mendapatkan laba sekitar 50 %. Menarik bukan?
Salam Hangat
Tulisan Sebelumnya;
Canon Printer PIXMA E400 Memudahkan Semua Pekerjaan
Referensi;
Unboxing Canon Printer PIXMA E400
Driver PIXMA E400 for OSX Maverick
Specifications Canon Printer PIXMA E400
PS. Semua Foto adalah Dokumentasi Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H