Menikmati teh nasgitel alias panas legi nan kentel sudah menjadi kebiasaan kita-kita sehari-hari. Namun apa jadinya jika kita mencoba icip-icip teh ala noni Belande? Adalah Rumah Teh Ndoro Donker (RTND) yang menyediakan tempat homy nan cozy. Terteletak 1000 meter diatas permukaan laut, RTNDÂ menjadi pilihan cocok bagi mereka yang tengah berwisata sepulang dari Grojogan Sewu, Candi Sukuh ataupun Candi Cetho. Disinilah kita bisa menikmat kudapan tradisional dengan sentuhan Eropa. Bahkan teh premium yang disajikan benar-benar memberikan sensasi yang berbeda ditengah hamparan perkebunan teh yang begitu menyegarkan mata.
Menurut beberapa sumber, RTND tadinya adalah rumah milik kepala perkebunan semasa masih jaman Belanda menjajah. Maka tak heran jika konstruksi dan arsitektur bangunannnya memang kental dengan arsitektur negeri Tulip tersebut. Dengan dominasi warna putih untuk beberapa furniturenya menjadikan suasana serasa kembali ke masa lalu. Tak ayal, dengan tempat yang sangat nyaman RTND menjadi tempat persinggahan para pelancong untuk sekedar menikmati secangkir teh hangat dan kesegaran udara yang tak terhingga.
Konsep bangunan bergaya kolonial inilah yang menjadi salah satu magnet mengapa RTND menjadi salah satu destinasi wajib ketika anda berkunjung ke Kemuning, Tawangmangu, Karang Anyar, Jawa Tengah. Karena terletak di lereng Gungung Lawu, RTND bak Puncak, Bogor yang menjadi destinasi utama warga Jakarta yang ingin menikmati kesegaran udara alami. Jika saja ada sebuah bangunan yang dijadikan tempat minum teh ditengah perkebunan PT. Rumpun Sari di Puncak seperti yang berada di Desa Kemuning ini sudah barang tentu akan menjadi tempat utama para pelancong yang tak pernah sepi tiap akhir pekan.
Jika anda berkunjung ke RTND ini silahkan memesan tempat seadanya, artinya jika tidak penuh oleh pengunjung anda bisa memilih tempat di dalam maupun di luar ruangan. Di luar ruangan relatif lebih nyaman karena anda bisa merasakan kesegaran perkebunan teh dengan pemandangan tak terbatas menghampar lautan teh yang sedang hijau-hijaunya.
Ketika saya berkunjung ke RTND ini, kebetulan bersama 11 orang lainnya yang sedang di traktir oleh PT. Deltomed Laboratories karena masih satu rangkaian dalam acara Factory Visit Deltomed Kuldon Sariawan. Di dampingi oleh mbak Agatha dari Deltomed, kami diberikan sebuah buku menu. Untuk pertama kalinya kami memutuskan (tepatnya saya) untuk memesan dua teh poci, Super Premium White Tea dan Radja Tea yang paling di rekomendasikan oleh RTND. Sementara yang lain sih yess aja dengan pilihan saya hahahaha. Gak tau pendapat mas Dhani gimana. #eaaa
Yup dari warnanya jangan mengharapkan teh nasgitel, karena judulnya saja sudah white tea. Walhasil warna tehnya memang tidak terlalu kental. Ibarat sebuah kopi, white tea ini seperti kopi arabica yang tidak terlalu pahit dan sedikit rasa asam. Sedangkan rasa teh White dengan harga 10 juta rupiah per kilogramnya ini memang memberikan cita rasa yang berbeda. Rasa tehnya tipis di lidah. Jangan dulu tambahkan gula untuk tegukan awal, rasakan aroma tehnya meresap ke dalam rongga kerongkongan. Biarkan menyusup hingga ke dalam perut. Setelah itu boleh lah jika ingin ditambahkan gula sesuai dengan selera masing-masing.
Seni meminum teh atau kopi yang benar itu memang sejatinya tanpa gula ataupun susu. Modifikasi-modifikasi rasa tersebut memang menghadirkan pesona tapi kita tak pernah merasakan rasa yang sangat autentik. Maka, cicipi dahulu rasa originalnya sebelum mencampurnya dengan berbagai macam inovasi yang berbeda.
Minum teh hangat memang paling tepat jika ditemani dengan kudapan ringan nan nikmat. Kami memesan tahu sambal kecep, tempe mendoan, pisang bakar keju dan singkong madu yang ditaburi dengan wijen sebagai garnish.
Semua makanan yang disajikan di sini khas Indonesia dengan sentuhan Eropa. Terlebih nama Ndoro Donker sudah lama dikenal sebagai warga Belanja ahli tanaman yang lebih betah tinggal di Indonesia hingga konon di kebumikan di Desa Kemuning juga. Sebutan Ndoro dalam bahasa Jawa lebih kepada penghormatan kepada seorang tuan saja. Maka jadilah Rumah Teh Ndoro Donker ini memang memiliki tema yang tepat. Meski bergaya Belanda namun sajiannya tetap Indonesia banget. Yang paling kami rekomendasikan tentu saja tahun dan mendoannya. Rasanya udah Indonesia banget pokoke.
Maka, jangan lewatkan barang sejenak saja untuk menikmati rasa teh premium yang masih cukup bersahabat di kantong ini. Kamipun menikmati kebersamaan di sini dengan begitu hangat. Selanjutnya bisa jadi destinasi wajib jika sedang berkunjung ke Karang Anyar. Semoga.
Salam Hangat
Ps. semua foto adalah dokumentasi pribadi
Tulisan Sebelumnya:
- [video] Gara-gara ngetwit, Bisa Visit Deltomed Factory
- Wisata Belanja dan Kuliner Bersam Deltomed Laboratories Hari Pertama
- [video] Wisata Candi Cetho Karang Anyar Bersama Deltomed
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H