Sejak diluncurkannya uang elektronik menggunakan kartu, penggunaannya semakin meningkat di berbagai toko dan berbagai layanan publik. Mau naik KRL harus pake kartu, mau naik busway harus pake kartu, mau belanja juga udah sejak lama bisa pake kartu. Tahun akan datang mungkin mau bayar spp anak sekolah juga harus pake kartu. Lebih mudah, praktis dan lebih cepat ketimbang harus pake kartu kredit atau kartu atm sekalipun, karena mempercepat antrian.
Meskipun rada ribet tapi memang selanjutnya lebih dimudahkan dengan adanya uang elektronik. Tidak perlu beli karcis, tidak repot ngantri, dan tidak repot menunggu kembalian uang. Semuanya lebih ringkas dan cepat.
Tapi masalahnya sebagai orang tua yang harus nganterin anak-anak ke sekolah pada pagi hari, kemudian lanjut ke kantor. Ah rasanya suuuulit sekali untuk meluangkan waktu pergi ke bank untuk melakukan deposit uang elektronik. Kadang-kadang bank milik perusahaan tempat bekerja pun bisa berbeda dengan bank lain yang sudah memiliki fasilitas lebih. Otomatis harus mau repot memindahkan dana dulu demi mendapatkan kemudahan layanan dari bank yang diinginkan. Dengan waktu yang terbatas, semua menjadi tidak bebas.
Kalau ke bank pas weekdays, buat emak-emak yang ngurusin anak sendiri udah pasti akan sedikit kerepotan. Tapi, sebenernya bisa juga sih setiap habis pulang sekolah ngajak anak-anak sebentar ke bank. Toh, kalau misalnya anak-anak pulangnya jam 2 siang, masih ada kesempatan sedikit untuk bisa nabung di bank. Kadang-kadang juga tiap sekolah punya agenda rapat guru yang diadakan rutin tiap bulan, jadinya anak-anak bisa pulang lebih cepat. Di momen itulah bisa dimanfaatkan untuk ke bank sama anak-anak sekaligus mengajarkan mereka pentinganya menabung.
Selama ini bank memang lebih banyak mendekat ke pusat perkantoran dan bisnis. It’s fine, karena perputaran uang memang lebih banyak di pusat bisnis dan perkantoran. Namun, pada dasarnya anak-anak juga perlu diajarkan untuk menabung. Orang tua perlu mengajarkan pada anak-anaknya betapa pentingnya menabung demi masa depan mereka. Nah, jadi kayaknya udah saatnya ada bank yang bikin terobosan baru deh. Supaya anak-anak kita gemar menabung.
Banyak hal yang sebetulnya bisa dijadikan alasan orang tua untuk mendidik anak-anaknyato save their money. Biaya pendidikan semakin mahal, belum lagi biaya perlengkapan sekolah yang tidak murah. Kadang-kadang ada dana-dana yang harus disediakan saat tahun berjalan. Tentunya tidak mudah bukan. Nah, dengan menabung tentu hal-hal yang tidak terduga bisa ditanggulangi, setidaknya beban yang ditanggung tidak terlalu memberatkan.
MyBank MyWay in my dream is ada bank yang buka sampai weekend. Kan enak, tiap weekend kalau pas jalan-jalan bareng keluarga bisa mampir dulu ke bank. Apalagi kalau bank-nya buka di Mall sekalian, jadi udah kayak one stop pleasure place for family, rekreasinya dapet tapi urusan financial/transaksi perbankan juga bisa beres. Bapak-bapaknya juga bisa sekalian ngurusin ini itu melalui bank, sambil ngemong anak dan istri meskipun pada saat weekend.
MyBank MyWay bukanlah fasilitas yang mudah untuk diwujudkan tapi layak untuk diperjuangkan. Sebagai orang tua yang peduli dengan masa depan anak-anaknya jelas membutuhkan layanan perbankan yang memudahkan dan ringkas. Orang tua kerap tidak mau disibukkan dengan hal-hal yang rumit karena mengasuh dan mendidik anak saja sudah melelahkan dan lebih rumit lagi.
So, mimpi mewujudkan MyBank MyWay adalah dambaan setiap orang tua yang ingin kualitas hidupnya lebih baik lagi karena bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk buah hatinya belajar, bermain dan berekreasi bersama keluarga tercinta.
Salam Hangat
@DzulfikarAlala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H