Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Fitur-Fitur Canggih Andalan Yamaha YZF R25

5 Oktober 2014   06:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:19 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="586" caption="peserta test ride (dok.pribadi)"][/caption] Motor sport di Indonesia boleh dibilang merupakan barang mewah, namun semenjak perekonomian Indonesia membaik, trend kepemilikan motor sport di Indonesia semakin tinggi. Ditunjang juga semakin banyak OKB alias Orang Kaya Baru yang butuh media untuk menunjukkan gengsinya atau kelasnya sebagai orang kaya baru. Maka, rasanya lumrah jika motor sport disambut dengan hangat oleh masyarakat. Salah satu motor sport yang disambut dengan hangat tersebut adalah Yamaha YZF-R25 (selanjutnya R25). Dari segi penjualan, menurut data R25 ternyata mampu mengalahkan raja motor sport Indonesia yang telah lama hadir di hati masyarakat. Hingga saat ini R25 mencatat rekor dengan membukukan angka 3.530 unit (per Agustus 2014) Selain karena kabar berita yang sudah lebih heboh duluan, performa dan tampilan R25 memang layak diacungi jempol. Secara sekilas R25 memang lebih macho dibandingkan R15, bahkan jika dibandingkan dengan kakaknya R6, saya malah lebih suka tampang predator R25. Jika dibandingkan dengan kompetitor akan sangat sulit karena setiap konsumen memiliki selera yang berbeda dengan kedekatan kepada produk yang berbeda pula.

Ketika tahu, Kompasiana mengadakan Test Ride R25, saya langsung mendaftar saat itu juga. Tak heran jika nama saya muncul di nomor pertama daftar peserta test ride. Selain penasaran dengan performa R25, juga sebagai sarana silaturrahmi dengan kompasianer lain yang suka dengan otomotif terutama produk motor sport.

Start dari Palmerah (20/9), sudah sejak subuh saya sengaja mencegat Commuter Line dari stasiun Rawa Buntu. Padahal acara bakal dilangsungkan di Alam Sutra. Tapi, gegara kudu menjemput uang parkir akhirnya ke Palmerah juga, siapa tau ada briefing penting disana. Sesampainya di depan Bentra Budaya Palmerah ternyata yang lain sudah ngumpul. Setalah mengisi absensi dan menyerahkan surat kepada admin kamipun berangkat mengunakan bus pariwisata diiringi dengan doa menuju lokasi acara Flavor Bliss, Alam Sutera, Tangsel. Syukur Alhamdulillah, perjalanan sangat lancar karena melalui jalur tol Tomang-Tangerang. [caption id="" align="aligncenter" width="586" caption="dok.pri"]
selfie r25
selfie r25
[/caption] Setelah tiba di lokasi langsung saja kita foto-foto narsis ria dengan jajaran R25. Apalagi saya sudah siap dengan tongsis dari rumah. Toh, cocok banget dengan jajaran R25, R6 dan TMax yang di bawa team Yamaha pada acara Test Ride bersama Kompasiana. Dari segi tampilan, baru kali ini saya melihat secara langsung R25. Konon, R25 ini sudah dibocorkan secara halus pada tahun 2013 kepada para fans Valentino Rossi menurut penuturan mbak Yayat yang dikenal sebagai pacar Rossi di Kompasiana. Di luar Kompasiana, entahlah.... Masih menurut mbak Yayat yang sampe mati fans sama Rossi, Yamaha R25 ini didesain sesuai dengan arahan dan pengujian langsung Valentino Rossi. Maka, banyak yang mengadang-gadang bahwa R25 ini adalah si Baby Yamaha M1 yang moncer di MOTO GP tahun ini bersama si ayam tua. Well, tapi menurut review seorang vlogger, desain stang R25 sama aja dengan motor keluaran Bekasi mwihihihihi...jadi makin penasaran gimana rasanya berada diatas R25.

Jika dilihat dari desain meter, cukup minimalis tapi super canggih. Sayangnya model kunci masih kalah keren dibandingkan new-vixion yang gabung sama tangki bensin. Tampilan ini juga yang dipertanyakan salah seorang kompasianer apakah aman? Menurut asisten general marketing Yamaha bapak Masykur, bahwa kunci R25 ini tidak mudah di bongkar. Bahkan dia mencontohkan ada kasus motor R25 yang tidak sempat dicuri karena kunci palsunya patah di rumah kunci R25. Jadi, meskipun tampilan minimalis tapi kekuatan dan keamanan sudah teruji, kecuali kalau malingnya gondol pake mobil box udah pasti R25 bakal menghilang sekejap didepan mata.

Turning handle sendiri bisa bergeser kanan dan kiri 34 derajat, artinya meskipun dalam kondisi macet ria, R25 masih bisa mantap berkelok ria menembus kemacetan. Terbukti saat saya mencobanya saat test ride. Dengan hambatan zig zag bagi amatir seperti saya dalam mengendalikan motor sport 250cc tak terlalu mengalami kesulitan berarti, hanya kurang terbiasa saja hehehehe. Harusnya sih ada satu yang begini di garasi saya hihihi.

Dari tampilan tangki motor, hampir mirip dengan Yamaha Vixion. Lekukannya elegan dan sedikit menunjukkan ototnya. Kapasitas tangki sendiri sekitar 14,3 liter. Untuk konsumsi bahan bakarnya sendiri menurut situs motor.otomotifnet.com, jika dibawa santai perbandingannya sekitar 1:22,7 sedangkan jika dibawa dengan tarikan kencang sekitar 1:18. Hal tersebut menunjukkan bahwa memang benar, ECU mengatur banyak sidikitnya semburan bahan bakar yang dibutuhkan baik di posisi santai maupun di posisi kencang. Artinya jika ingin irit, R25 bisa dipake secara santai dan konstan dengan jalanan yang mulus tanpa hambatan. Namun jika kondisi kencang dan jalanan tidak rata, akan sangat berpengaruh juga terhadap konsumsi bahan bakarnya.

FI System inilah yang membuat R25 semakin istimewa. Semua indikator kelistrikan bisa terpantau berkat ECU. Ibarat otak manusia disinilah smart system R25 bisa bekerja dengan baik. Jika rusak, part ini boleh jadi bisa membeli satu buah Yamaha Vixion hahaha. Namun, jangan khawatir, karena Yamaha menjamin bahwa ECU sudah terlindung dari air dengan kondisi Jakarta yang kerap dilanda banjir. ECU inilah yang memberikan informasi penting seperti kapan rider harus ganti gigi disaat mencapai RPM tertentu yang telah di setting di awal bahkan akan diinformasikan pula melalui smart speedometer kapan harus ganti oli. Inilah otak cerdas R25. Jika rusak, maka akan sangat sulit menjalankan R25. Bagaikan manusia yang yang terkena stroke, akan lumpuh sebelah dan sulit melakukan kegiatan seperti biasa.

Mesin R25 ini mengusung tipe mesin 4 langkah, 8 valve DOHC dengan pendingin cairan. Well, saat dyno test saya merasakan sendiri kecepatan R25 ini tembus hingga 170 km dalam beberapa detik saja. Entah bagaimana rasanya jika dijalankan di treck lurus tanpa hambatan. Konon kabarnya kecepatan tersebut sudah lebih tinggi dibandingkan kompetitor unggulan selama ini. So, untuk kecepatan R25 bisa diandalkan. Berharap ada test ride lagi dengan mode touring ke kota besar lain.

Berkat Progressive Shape Pulley inilah rider akan begitu mudah mengendalikan R25. "Enteeengggggg bingits" kata om Arief Subagor yang juga sudah merasakan motor 250cc lainnya. Menurut pengakuan mas Bagor ini, R25 lebih nurut dibawa kelak kelok dan tidak kaku. Apalagi tarikan gasnya smooth namun tetap bertenaga. Asyik dibawa goyanggg #tariikkkkmang

Rider gak perlu ragu kapan harus memindahkan gigi karena smart meter punya indikator perpindahan gigi yang bisa disetting pada RPM berapa indikator harus menyala. Bisa jadi Rossi juga urun rembug disini untuk mendapatkan feeling yang tepat saat memindahkan gigi. #asyiiikkk Mengusung percepatan 6 langkah, dijamin nafas R25 akan sangat panjang. Dengan kompresi mesin 11.6:1 membuat R25 lebih diutamakan menenggak PERTAMAX alias bahan bakar bebas timbal. Namun, jika ketika touring di daerah tidak menemukan pertamax, sesekali R25 boleh minum PREMIUM dengan alasan darurat. Untuk mesin plus kelistrikan di jamin selama 5 TAHUN dengan syarat selalu di service di R shop yang tersebar di seluruh Indonesia. Inilah salah satu keunggulan Yamaha yang memberikan pelayanan premium bagi pemilik motor R-Series termasuk R25 didalamnya. Begitu R25 di luncurkan, infrastruktur di lapangan sudah siap melayani konsumen R-Series.

Bagi saya dengan tinggi 160cm, menunggangi R25 harus cukup puas hingga jinjit balet (meminjam istilah kang Taufik tmcblog). Namun demikian hal tersebut bisa diakali dengan sol sepatu yang cukup tinggi, asal bukan high heels hihihihih. Sementara mereka yang tingginya diatas tersebut begitu mantap mencengkram di aspal dengan R25. Riding position masih dalam batas toleransi untuk ukuran superbike yang bakal di pakai sehari-hari. Hanya untuk yang satu ini memang perlu dibuktikan dengan jarak tempuh dan durasi perjalanan. Test ride yang hanya beberapa meter belum bisa menggambarkan kenyamanan R25, sebagai superbike yang di klaim cukup nyaman digunakan sebagai motor harian bahkan menembus kemacetan.

Seperti terliahat pada gambar slide, punggung sedikit membungkuk namun masih dalam batas toleransi. Namun dengan tinggi 160cm, untuk saya posisi tersebut tidak tergambar dengan sedemikian rupa. Jarak jangkauan tangan pada handle semakin pendek sehingga posisi sedikit lebih menunduk lagi. Artinya dalam hal ini, riding position akan sangat bergantung juga dengan kondisi tubuh rider. Untuk mereka yang cukup tinggi rasanya nyaman-nyaman saja berkendara dengan R25.

R25 memiliki desain yang garang. Wajar jika tampilan segar inilah yang menjadi salah satu alasan para rider kawakan berpindah hati pada R25. Dengan varian 3 warna yang menggoda, Racing Blue, Diablo Red dan Predator Black menjadikan konsumen bisa memilih sesuai dengan seleranya masing-masing.

Secara tampilan memang banyak yang menduga R25 seperti vixion yang di beri fairing. Namun jika diulas lebih dalam R25 sangat berbeda dengan vixion. Dengan tapak ban (depan 110/70-17M/C), (belakang 140/70-17M/C)  yang lebar menjadikan R25 mantap mencengkram segala medan. Kenyamanan suspensi R25 memang masih patut pengujian, namun beberapa blogger yang sudah mencobanya cukup mulus dan mantap di jalanan berlubang. Sementara saya pribadi belum sempat menggojlok R25 di jalanan rusak nan bergelombang khas jalanan di pedesaan Indonesia. Padahal, banyak OKB datang dari desa. Mereka pasti bisa merasakan suspensi R25 yang sebenarnya.

Sedangkan sistem pengereman sudah cukup lumayan menghentak namun tetap smooth. Rem depan sayangnya belum menggunakan ABS namun sudah menggunakan cakram hidrolik, piston ganda sehingga sangat bisa diajak -free style. Rem belakang cukup dilengkapi dengan piston tunggal sama-sama cakram hidrolik. Butuh juga diuji tandem agar bisa kelihatan sampai dimana kekuatan suspensi belakang dan cara kerja swing arm dalam menahan beban rider dan motor.

Secara keseluruhan harga 53 juta rasanya sangat sepadan dengan fitur dan kecanggihan yang ditawarkan. Sisanya data yang telah membuktikan bahwa Yamaha R25 semakin didepan melaju sebagai pilihan konsumen dan nampaknya akan semakin meninggalkan kompetitor dibelakang. Cukup menjawab juga keraguan saya sebagai penyuka otomotif. Kehadirannya sudah dirancang dan dipikirkan secara matang berdasarkan analisa mendalam. Terbukti R25 kini menjadi pilihan utama para pecinta super bike.

Salam Hangat

@DzulfikarAlala

Semua Foto adalah dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun