Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Datsun Go Panca Memberikan Value Lebih Dalam Uji Irit

28 Desember 2014   06:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:19 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesenyapan dalam kabin menurut pengakuan beberapa bloger memang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Datsun. Head rest yang menyatu dengan seat memang sedikit membuat agak kaku saat pertama kali duduk di balik kemudi, tetapi membuat tampilan menjadi lebih racy. Tipe rem tangan yang berbeda dengan sistem pull and push rasanya Datsun terlalu berani dalam hal ini. Terkesan mobil jadul. Namun begitu hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan ruang lebih lapang pada baris depan hingga pengemudi bisa menempatkan tas atau barang lainnya di tengah kursi sehingga mudah dijangkau. Menjadi penilaian minus bagi mereka yang suka slalom karena agak sulit melakukannya dengan tipe rem tangan demikian.

Untuk fitur memang minimalis dan simpel. Konsumen memang tidak bisa terlalu berharap banyak dari mobil murah merek manapun juga. Dashboard yang memang terkesan simpel menjadikan Datsun tidak berbeda jauh dengan LCGC lainnya. Tetapi beberapa fitur unggulan patut diapresiasi sebagai nilai tambah. Value inilah yang perlu diperhatikan oleh konsumen secara seksama sebelum menjatuhkan pilihan. Contoh saja seperti lampu depan Follow-me-home yang bisa memberikan penerangan beberapa saat setelah pengemudi meninggalkan mobil dan hendak membuka pintu rumah. Cukup dimanjakan dengan fitur ini karena seperti memiliki asisten pribadi.

Untuk urusan suspensi memang Nissan jagonya. Hanya saja lapisan kedap suara dalam kabin memang kurang menunjukkan geregetnya hingga tingkat kebisingan didalam kabin masih cukup terdengar. Berada dibalik kemudi selama beberapa menit, saya tidak terlalu berani untuk melakukan akselerasi yang ekstreem. Menjaga rpm dibawah 2000 menjadi prioritas agar konsumsi bahan bakar tetap terjaga. Voila! Akhirnya saya bisa juga membukukan angka 22,30 km/l saat tiba di Hotel Santika TMII dari Taman Budaya Sentul. Saya berhasil mengoreksi angka sebelumnya. Agak sulit juga menjaga rpm dibawah 2000 karena pijakan gas harus smooth dan bermain dengan momentum kendaraan. Saat jalanan menurun, pijakan gas di lepas dan mengandalkan putaran roda tetapi tetap dimasukkan pada perseneling tinggi sehingga semburan bensin tidak terlalu banyak digunakan. Inilah cara yang lebih banyak efektif menghemat bbm seperti yang di teorikan oleh Aris FH.

Kesan pertama di balik kemudi Datsun Go Panca Hatchback, mobil ini termasuk cukup gesit di jalan tol dan terbilang irit untuk tipe LCGC. Beberap bloger yang mengemudikan MPVnya pun mengamininya termasuk yang sempat nyasar ke arah lain hehehe.

Sebagai catatan khusus Datsun Go Panca memiliki kelebihan dalam leg room pengemudi. Beberapa orang yang bertubuh bongsor mengaku tidak merasa kepentok dengan kakinya yang panjang. Ini pun menjadi cukup menarik karena tipe hatchback Datsun Go Panca bisa memberikan head room yang cukup tinggi untuk ukuran city car terutama bagi penumpang di belakangnya.

Fitur untuk Datsun Go Panca tipe tertinggi (T-Active) sudah cukup mumpuni dengan electric mirror untuk pintu depan ditambah dengan kompartemen untuk menyimpan botol minum dan koran atau majalah di sisi kanan dan kiri, ditambah dengan audio single din atau pun mobile docking station yang akan menemani perjalanan dengan sajian musik 24 jam dan AC yang tetap bisa dinyalakan meskipun dalam kondisi ingin mencapai tingkat efisiensi bahan bakar yang tinggi. Rasanya akan sulit bagi sebuah kendaraan di cuaca Jakarta yang panas pada siang hari tanpa menyalakan pendingin udara.

Pada tipe T Active (tipe tertinggi) sudah cukup worthed untuk ukuran LCGC dengan harga seratus jutaan saja. Selain konsumsi bahan bakar yang irit ditunjang dengan berbagai fitur yang cukup mumpuni untuk mobil murah. Datsun Go Panca memberikan value plus seperti namanya Datsun Go Panca Plus yang perlu diperhatikan oleh calon konsumen.

Setelah tugas selesai menjadi driver kedua, kemudian para bloger mendapatkan kesempatan makan siang bersama di Hotel Santika TMII. Menjadi hotel bintang tiga di kawasan Jakarta Timur, Santika TMII memiliki 123 kamar dengan tarif Rp 782 ribu per-malam. Khusus untuk pemilik Community Card Kriko Kompasiana akan mendapatkan potongan harga menarik diluar hari besar dan hari libur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun