Mohon tunggu...
Fika Nur Pangesti
Fika Nur Pangesti Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa/UIN prof. kh. saifuddin zuhri purwokerto

FIKA NUR PANGESTI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemilu 2024

12 Maret 2024   05:13 Diperbarui: 12 Maret 2024   06:10 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk senantiasa bersikap kritis dan bijak dalam menggunakan media sosial sebagai sumber informasi politik. Literasi digital yang tinggi, kemampuan membedakan informasi yang valid dan hoaks, serta kewaspadaan terhadap konten yang bersifat provokatif menjadi kunci dalam menghadapi pengaruh media sosial dalam pemilu 2024. Regulasi yang baik dari pihak berwenang juga diperlukan untuk menjaga integritas pemilu dan demokrasi di era digital yang semakin kompleks ini.

Peran media sosial dalam pemilu 2024 memiliki dampak yang signifikan terhadap partisipasi politik masyarakat dan pembentukan opini publik, yaitu :

1. Akses Informasi Politik

Media sosial memungkinkan masyarakat untuk dengan mudah mengakses informasi politik terkini mengenai calon dan program-program pemilu. Berkat adanya platform seperti Facebook, Twitter, dan YouTube, pemilih dapat memperoleh berita dan konten politik secara langsung dari sumbernya tanpa perantara. Hal ini dapat meningkatkan tingkat partisipasi politik masyarakat dengan menyediakan informasi yang lebih mudah dijangkau.

2. Pembentukan Persepsi Publik

Konten-konten politik yang tersebar di media sosial memiliki potensi besar dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap calon pemilu. Melalui berbagai format seperti foto, video, dan teks, opini publik dapat dipengaruhi secara langsung. Strategi kampanye yang cerdas dan kreatif di media sosial dapat membantu calon membangun citra yang diinginkan di mata pemilih.

3. Penyebaran Informasi Hoaks

Salah satu dampak negatif dari penggunaan media sosial dalam pemilu adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks. Dengan mudahnya informasi tersebar di platform-platform sosial tanpa validasi yang memadai, masyarakat rentan terhadap manipulasi dan disinformasi. Hal ini dapat merusak integritas pemilu dan membingungkan pemilih dalam mengambil keputusan.

4. Polaritas dan Konflik

Konten politik yang provokatif dan polarisasi antar pendukung calon juga dapat meningkat di media sosial. Diskusi yang tidak sehat dan retorika yang memecah belah dapat memperkeruh suasana politik dan memicu konflik di masyarakat. Hal ini menuntut adanya kontrol dan regulasi yang ketat terhadap konten yang bersifat provokatif agar pemilu dapat berjalan dengan damai dan adil.

PENUTUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun