Mohon tunggu...
Fika Nayla
Fika Nayla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Bhineka Tunggal Ika dalam Kehidupan Sehari-hari

15 November 2024   21:28 Diperbarui: 15 November 2024   21:42 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Artikel ini membahas penerapan nilai Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, yang menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Dengan mengidentifikasi praktik nyata seperti tolong-menolong, dialog antaragama, dan perayaan hari besar, artikel ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat memperkuat hubungan antarwarga. 

Selain itu, tantangan seperti intoleransi dan penyebaran hoaks di media sosial dihadapi dengan solusi berupa edukasi berkelanjutan dan peningkatan literasi media. 

Generasi muda diharapkan berperan aktif sebagai agen perubahan untuk mempromosikan nilai-nilai ini. Kesimpulannya, Bhineka Tunggal Ika perlu diperkuat melalui tindakan konkret agar keberagaman tetap menjadi kekuatan pemersatu bangsa Indonesia.

Kata kunci: Bhineka Tunggal Ika, Persatuan, Keberagaman

Abstract

This article discusses the application of the value of Bhinneka Tunggal Ika in the daily lives of Indonesian people, which emphasizes the importance of unity in diversity. By identifying concrete practices such as mutual aid, interfaith dialogue, and holiday celebrations, this article shows how these values can strengthen relations between citizens. 

Apart from that, challenges such as intolerance and the spread of hoaxes on social media are faced with solutions in the form of continuous education and increasing media literacy. 

The younger generation is expected to play an active role as agents of change to promote these values. In conclusion, Bhinneka Tunggal Ika needs to be strengthened through concrete actions so that diversity remains a unifying force for the Indonesian nation.

Keywords: Bhinneka Tunggal Ika, Unity, Diversity

Pendahuluan

Artikel ini disusun sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Ibu YULIATI S.Kp. M.Kep. MM, dengan fokus pada nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman budaya, suku, agama, dan ras di Indonesia merupakan aset berharga yang perlu dijaga melalui persatuan. Meningkatnya intoleransi di berbagai daerah menjadi dasar pentingnya penguatan nilai-nilai ini di kalangan generasi muda.

Tujuan:

1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

2. Membantu generasi muda memahami pentingnya Bhinneka Tunggal Ika

3. Mengidentifikasi praktik nyata untuk memperkuat persatuan bangsa

4. Mendorong peran aktif generasi muda dalam menyebarkan toleransi

Diharapkan artikel ini tidak hanya memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga meningkatkan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

Pembahasan

Nilai Bhinneka Tunggal Ika menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman masyarakat Indonesia. Keberagaman budaya, suku, dan agama merupakan aset yang harus dijaga melalui berbagai praktik nyata dalam kehidupan bermasyarakat.

Praktik Nyata untuk Memperkuat Persatuan:

1. Tolong Menolong

Tradisi kerja sama antarwarga dalam berbagai kegiatan, seperti pembangunan fasilitas umum dan perayaan adat, yang membangun rasa saling percaya antar kelompok masyarakat.

2. Dialog Antaragama

Kegiatan rutin untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi antarumat beragama, termasuk pendidikan toleransi bagi generasi muda.

3. Peringatan Hari Besar

Perayaan bersama hari besar keagamaan yang menciptakan suasana inklusif dan memperkuat hubungan antarwarga.

Tantangan dan Solusi:

4. Tantangan

Meningkatnya intoleransi

Penyebaran informasi hoaks di media sosial

5. Solusi

Edukasi berkelanjutan tentang toleransi

Peningkatan literasi media

Pengadaan kegiatan bersama lintas agama

Mendorong partisipasi aktif generasi muda

Generasi muda memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam mempromosikan persatuan dalam keberagaman melalui pendidikan dan keterlibatan dalam kegiatan sosial

Penutup

Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan persatuan bangsa Indonesia perlu diperkuat melalui praktik nyata seperti tolong menolong, dialog antaragama, dan perayaan hari besar bersama. Meski menghadapi tantangan berupa intoleransi dan penyebaran hoaks di media sosial, hal ini dapat diatasi melalui edukasi berkelanjutan, peningkatan literasi media, dan kegiatan lintas agama. 

Kesimpulannya, memperkuat nilai Bhinneka Tunggal Ika membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda sebagai agen perubahan. Dengan demikian, keberagaman akan tetap menjadi kekuatan pemersatu bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, B. (2017). Memperkuat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 5(1), 54-63.

Dewantara, J. A., & Nurgiansah, T. H. (2021). Penguatan Nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia. Jurnal Pendidikan PKn, 2(1), 12-23.

Harahap, A. (2019). Media Sosial dan Fundamentalisme: Tantangan Baru Bhinneka Tunggal Ika. Jurnal Komunikasi dan Masyarakat, 3(2), 45-56.

Lestari, G. (2015). Bhinneka Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan SARA. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28(1), 31-37.

Nugroho, M. A. (2018). Peran Pemuda dalam Menjaga Nilai Keberagaman di Era Digital. Jurnal Ketahanan Nasional, 24(2), 277-296.

Setiawan, D. (2020). Dialog Antaragama: Membangun Toleransi Melalui Komunikasi Antarbudaya. Jurnal Komunikasi Islam, 10(1), 111-128.

Sutrisno. (2021). Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 9(1), 87-102.

Widisuseno, I., & Sudarsih, S. (2019). Gotong Royong sebagai Bentuk Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila. Jurnal Filsafat, 29(1), 65-84.

Yunus, R. (2020). Media Sosial dan Tantangan Keberagaman di Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Media, 4(2), 89-104.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun