Mohon tunggu...
Fika DinaNafiah
Fika DinaNafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manajemen 18

KKN RDR KELOMPOK 99 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang Kunjungi Peternak Sapi Perah di Desa Gedong, Banyu Biru Semarang

25 November 2021   21:42 Diperbarui: 25 November 2021   21:47 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah-77 (KKN RDR-77) dilaksanakan sejak tanggal 5 Oktober 2021. Dalam pelaksanaan KKN, dari kelompok 29 melakukan berbagai kegiatan-kegiatan di lingkungan masing-masing anggota. Salah satu kegiatan kelompoknya adalah kunjungan UMKM. Dalam hal ini Mahasiswa KKN RDR-77 kelompok 29 mengunjungi Petani Ternak Sapi Perah yang berada  di dusun Banyudono desa Gedong, Banyubiru Semarang,

Sabtu, 13 November 2021.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi tentang pengabdian kepada masyarakat.

Selain itu juga menambah wawasan para mahasiswa KKN RDR-77, mengenai ternak sapi perah. Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa mengetahui tata cara beternak dan pemerasan susu sapi dengan baik.

Selain memerah sapi masyarakat di dusun Banyudono juga membudidayakan kotoran sapi, yang diolah menjadi biogas, namun tidak semua masyarakat melakukan pengolahan biogas tersebut, karena syarat pengelolaan biogas minimal harus mempunyai 5 ekor sapi dan kebanyakan terhambat oleh tempat pengolahan.

Salah satu pemilik ternak sapi perah, Bapak Sriyanto menjelaskan, bahwa ia ternak sapi perah sejak 2017 bersama istrinya.

"Dalam pemerasan, dilakukan 2 kali sehari,pagi sekitar jam 05.30 WIB dan sore sekitar jam15.30 WIB " Ucapnya menjelaskan.

sebelum pemerasan biasaya sapi diberi makan dan minum terlebih dahulu biar air susunya banyak, dan ketika mau memeras agar sapi dan puting susu sapi dibersihkan terlebih dahuku agar kotoran sapi tidak masuk kedalam susu. kemudian ketika memulai memeras terlebih dahulu olesi minyak keputing sapi agar sapi merasa nyaman dan tidak sakit.

"Semua susu yang saya peras, saya jual benar-benar murni susu sapi, tidak ada campuran apa pun. Soalnya terkadang ada petani perah sapi yang curang, biasanya yang seperti itu jual susunya sudah dicampuri dengan air biasa, agar volumenya naik, namun sekarang ada alat yang bisa mendeteksi susunya mengandung air biasa apa tidak dan jika mengandung air biasa atau campuran harganya juga beda" tutur bapak Yanto.

Menurutnya, setiap satu sapi dalam satu kali pemerasan biasanya bisa menghasilkan 3-4L.

Hasil perasan, setiap hari diambil oleh pengepul yang datang kerumah untuk disetorkan ke salah satu PT susu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun