Mohon tunggu...
Fika DinaNafiah
Fika DinaNafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manajemen 18

KKN RDR KELOMPOK 99 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Solidaritas yang Tinggi Antar Masyarakat dan Perekonomian Ds Banyu Dono Selama Pandemi Covid-19

25 November 2021   13:32 Diperbarui: 25 November 2021   14:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Lutfi khoiriyah

Desa Banyudono terletak di kecamatan banyu biru kabupaten Semarang. Desa ini merupakan desa yang memiliki solidaritas yang tinggi antar masyarakat, saling menjaga kerukunan sesama warga desanya, dan masih memegang erat budaya jawanya bisa di bilang kejawen banget karena di desa tersebut masih adat tradisi di bulan Safar yang biasa disebut Murti dusun (Saparan). Dalam kegiatan saparan masyarakat biasanya mengadakan wayangan, menampilkan kesenian desa tersebut  kesenian topeng ireng dan sorengan. Masyarakat desa ini sangatlah ramah dan memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Pada saat kelompok KKN kami menjalankan program kerja di desa tersebut mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari masyarakat setempat. Hal tersebut di buktikan dengan bagaimana sikap masyarakat ketika kita ikut dalam suatu kegiatan di masyarakat dan mereka merasa sangat  senang dan menerima kita dengan apa adanya. Bukan itu saja ketika kami datang ke rumah warga, warga pun juga ikut senang dan menyambut kita dengan ramah Dan warga pun sering memberi kami sayuran, jajanan, maupun buah-buahan ketika kami datang ke rumahnya bersilaturahmi.

Masyarakat dusun Banyudono memiliki kepedulian yang sangat tinggi antar sesama warga desanya, mulai dari saling membantu memberikan bahan makanan, saling membantu dalam kegiatan masyarakat dan saling toleran. masyarakat desa Banyudono memiliki banyak kegiatan selain berdagang maupun beternak juga memiliki kegiatan yasinan rutinan, diba'an dan PKK nan.

Dalam acara perpisahan KKN kami di Desa Banyudono masyarakat juga ikut serta membantu dalam acara pelepasan KKN kami dengan ikut serta masak maupun acara pelepasan KKN kami. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa tradisi di desa memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap sesama warga maupun orang lain. Desa ini merupakan desa yang yang terpencil namun desa Banyudono memiliki potensi wisata karena desa tersebut memiliki keunikan seperti kesenian topeng ireng, kesenian soreng bukan hanya orang-orang dewasa yang melestarikan kesenian tersebut tapi anak-anak di usia dini anak SD, SMP dan SMA itu juga ikut serta berlatih topeng ireng dan sorengan.

Masyarakat pada umumnya banyak yang beternak sapi maupun domba dan itu juga salah satu ikon wisata, Bagaimana cara memeras sapi dengan baik, merawat sapi dengan baik. Mayoritas pekerjaan masyarakat desa Banyudono para pedagang sayur di pasar Salatiga, penjual sayur keliling, petani dan peternak. kebanyakan istri-istri yang di rumah selain merawat anak juga kegiatan di pagi harinya ngarit untuk makan sapi.

Pada masa pandemi covid 19 seperti ini, ekonomi masyarakat semakin menurun dikarenakan warga desa banyak yang berdagang di pasar dan harga barang-barang di pasar naik turun, pembeli pun semakin jarang Karena massa covid-19 ini mungkin dikarenakan banyak karyawan pabrik yang di PHK dan belum memiliki pekerjaan. Namun masyarakat tidak pantang menyerah karena masyarakat juga mempunyai penghasilan lain seperti peternak sapi dengan memeras sapi lalau dijual ke pengepul dngan harga per liter 6000, pemerasan sapi biasanya dilakukan sehari dua kali di pagi hari dan di sore hari.

Upaya pemerintah dalam mengatasi penyebaran covid-19 salah satunya yaitu dengan diadakan vaksinasi massal di desa gedong. Saat ini sudah mengadakan vaksin dalam berbagai tahap dan masyarakat yang belum vaksin sesuai pendataan nanti akan dijemput oleh perangkat desa untuk di vaksin di kantor desa. Selain vaksinasi upaya pencegahan virus Corona di desa gedong Banyudono itu dengan memasang spanduk menerapkan protokol kesehatan 5M memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas. Agar masyarakat tahu pentingnya menerapkan protokol kesehatan 5m.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun