Pada Minggu (24/11/2024), BEM FISIP UNS mengadakan kegiatan penanaman bibit bakau di Pantai Baros, Yogyakarta. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai langkah awal upaya pencegahan bencana dan menjaga habitat satwa. Terdapat partisipan sebanyak 58 mahasiswa dengan aksi langsung menanam bibit bakau sebanyak jumlah partisipan.
Kegiatan penanaman bibit bakau bertemakan Fisip Sahabat Lingkungan (FSL), merupakan salah satu program yang diadakan oleh SOSIAL BEM FISIP UNS menggaet mahasiswa FISIP agar terciptanya kerjasama antar mahasiswa dan internal, bertujuan untuk peduli terhadap isu dan aksi nyata terhadap lingkungan.
Inovasi Sosial BEM FISIP UNS bekerja sama dengan Mahasiswa FISIP UNS patut diberikan apresiasi. Upaya yang dilakukan untuk menarik partisipan dengan menyebar link pendaftaran melalui grup Whatsapp dan Instagram BEM FISIP UNS. Berhasil mengumpulkan peserta dengan total pendaftar berjumlah 58 orang, terdiri dari internal BEM FISIP UNS dan Mahasiswa FISIP UNS.
FSL kali ini mencakup kegiatan penanaman bibit mangrove atau bakau yang berlokasi di Pantai Baros, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan tersebut merupakan aksi nyata bersama puluhan mahasiswa yang akan turun lapangan langsung sebagai aksi nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Tepatnya Minggu, pukul 08.00 WIB, hari kegiatan FSL berlangsung. Seluruh mahasiswa yang berpartisipasi berkumpul terlebih dahulu di depan gedung empat, untuk melakukan doa bersama agar dilancarkannya kegiatan hingga akhir. Berbekal menuju tempat tujuan menggunakan kendaraan pribadi yang membentuk iringan di jalan seperti konvoi kecil-kecilan, mengikuti arahan jalan pemandu di depan, tentunya dengan penjagaan oleh penyelenggara ditengah dan juga dibelakang agar tidak tertinggal rombongan. “Mau ikut soalnya bakal seru tanam mangrove, kita semua yang ikut awalnya sih ngumpul di fisip, terus barengan pake kendaraan masing-masing kesananya,” kata Shana seorang partisipan.
Sesampainya di lokasi disambut oleh petugas konservasi yang akan membimbing keseluruhan dengan bibit bakau yang sudah siap untuk dieksekusi, alias ditanam. Sebelum turun kelapangan untuk menanam bibit bakau, dijelaskan terlebih dahulu banyak hal terkait apa itu bakau, cara penanaman dan masih banyak lainnya yang menambah pengetahuan seputar pohon bakau.
Dijelaskan langsung “Penanaman bibit bakau merupakan salah satu bentuk usaha dengan tujuan sebagai pencegahan awal apabila terjadi bencana tsunami, menahan abrasi daerah pantai, tempat nyaman untuk habitat burung kuntul beraktivitas,” jelas Mas Kholis, selaku petugas konservasi.
Tidak hanya itu, dijelaskan juga bahwa pesisir pantai hutan bakau dibuat oleh pemerintah sebagai dukungan kepada masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan, lalu berguna untuk pertanian karena berada di antara sawah-sawah dan menambah penghasilan tidak hanya untuk dinikmati saja, tetapi usaha sebagai wisata sekaligus tempat untuk belajar. Terdapat beberapa alat yang digunakan untuk menanam bakau, diantaranya kayu untuk sandaran, tali untuk mengikat bibit bakau pada kayu. Setelah penjelasan seputar bakau selesai saatnya eksekusi, sebelum itu harus berjalan beriringan menuju daerah tanah pesisir pas untuk ditanami bibit bakau dengan jarak kurang lebih satu kilometer.