Mohon tunggu...
Fika Awwalul Khasanah
Fika Awwalul Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya memiliki kegemaran menonton film dan mendengarkan sebuah podcast. sekarang saya ingin mengupgrade diri sendiri dalam menulis. semoga dengan kompasiana ini menjadi tempat bagi saya untuk belajar menulis dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Muda Zaman Sekarang Malu ke Masjid?

24 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 24 Mei 2023   13:09 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://instagram.com/masjidrayaalfalah_?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Modern saat ini, banyak orang yang berlomba-lomba untuk merenovasi masjid, ingin memperbesar masjid, bahkan berlomba-lomba untuk membangun masjid yang megah dan mewah. 

Namun mereka kurang memperhatikan akan bagaimana memanajemen masjid tersebut, jadi hanya mewah bangunannya saja tetapi kebermanfaatan masjid itu sangatlah kurang.

Padahal di zaman Nabi masjid itu sangatlah sederhana, hanya dibangun diatas sepetak tanah, dan belum ada atapnya. 

Namun semangatnya para sahabat sangat tinggi untuk mensyiarkan agama islam, sehingga tetap melaksanakan jamaah walaupun ditempat yang sederhana dan seadanya. 

Karena pada zaman Nabi masjid lebih memetingkan fungsinya dari pada bangunannya. Dulu masjid bukan hanya untuk tempat ibadah saja namun juga digunakan untuk musyawarah, tempat pembelajaran, tempat membuat keputusan, tempat pengembangan kehidupan sosial masyarakat, tempat penyembuhan bagi orang yang sakit dan masih banyak lagi. 

Oleh karena itu peran generasi muda sangat diperlukan untuk mengelola masjid, agar masjid dapat berkembang dengan mengikuti peradaban zaman.

Berbeda dengan saat ini banyak masjid yang telah dibangun namun kurang makmur karena masjid hanya diurus oleh generasi yang lanjut usia, sehingga kurang adanya perhatian penuh terhadap masjid tersebut. 

Berbeda halnya jika masjid diurus oleh para pemuda, karena pemuda dinilai memiliki banyak waktu yang luang, tenaga yang masih kuat, serta memiliki kreatifitas dan inovasi yang dapat dimanfaaatkan untuk memakmurkan masjid.

Hal diatas dapat dibuktikan ketika kita menemukan masjid yang masih diurus oleh generasi lanjut usia yang kebanyakan masih memiliki manajemen yang belum tertata dengan baik, contohnya seperti belum adanya imam yang tetap, sehingga ketika sholat masih diberlakukan imam dorong yang artinya imam yang masih perlu dorongan dari jamaah untuk menjadi imam. 

Selain itu terdapat problematika lain, seperti kebersihan masjid yang kurang diperhatikan, sound sistem yang tidak berfungsi secara baik, dan kurangnya program yang dapat menarik jamaah untuk beribadah serta berpartisipasi dalam memakmurkan masjid.

Oleh karena itu, peran anak muda sangat diperlukan dalam memakmurkan masjid. Namun saat ini sangat disayangkan masih jarang anak muda yang bersedia untuk mengurus masjid. 

Padahal jika anak muda bersedia meluangkan waktunya untuk masjid, pasti dapat berkembang dengan baik. Salah satu contoh masjid yang telah sukses dikelola oleh genenasi muda yaitu masjid Raya Al- Falah yang berada di kabupaten Sragen. 

Dulunya dikelola oleh seorang ustadz yang bernama Bapak Kusnadi Ikhwani. Masjid ini dulunya dikelola oleh generasi lanjut, sedangkan kini masjid ini telah dikelola oleh generasi yang lebih muda sehingga masjid tersebut semakin berkembang lebih baik lagi. 

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya program-program yang dikembangkan sehingga menambah daya tarik para masyarakat sekitar untuk beribadah di masjid.

Salah satu program yang di masjid Al-Falah Sragen ini adalah mengosongkan bahkan pernah meminuskan saldo akhir tiap bulan. Karena masjid tersebut memiliki semboyan bahwa infaq dari jamaah kembali untuk jamaah. 

Masjid tersebut memiliki branding yang disematkan berupa 3M yakni Melayani, Membahagiakan dan Mencerahkan. Dimana ketiga branding tersebut telah sukses membuat masjid ini menjadi makmur dan ramai jamaah, terutama para generasi muda.

Kini masjid Al-Falah ini  menjadi salah tempat atau wadah bagi anak muda untuk menuangkan kreatifitas dan inovasinya. Dibuktikan dengan banyaknya program yang unik dan asyik bagi anak kecil, remaja maupun dewasa yang berada di sekitar masjid Al-Falah.

Hal ini lah yang membuat masjid tersebut bukan hanya berisi orang tua yang lanjut usia namun anak muda pun betah berlama-lama berada dimasjid tersebut.

Oleh karena itu, sudah saatnya anak muda atau generasi millenial saat ini ikut andil dalam memakmurkan masjid. 

Anak muda yang mengurus masjid bukan suatu hal yang memalukan, namun justru terlihat keren karena memiliki kemauan untuk mengurus rumah Allah. 

Saat masjid diurus dengan serius pasti masjid tersebut dapat berkembang dengan baik, karena semua elemennya telah tertata dengan baik. 

Waktu muda jangan hanya dihabiskan untuk bermain-main saja, gunakan waktu mudamu untuk kegiatan yang bermanfaat, juga menginspirasi banyak orang bukan malah menjadi beban bagi masyrakat. 

Mari mulai tanyakan pada diri kita sendiri, kontribusi apa yang telah kita berikan untuk memakmurkan rumah Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun