Mohon tunggu...
Fika AlfiAzizah
Fika AlfiAzizah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ 2021 Kelompok 9: Melakukan Edukasi Produk Berbasis Teknologi

26 Agustus 2021   22:24 Diperbarui: 26 Agustus 2021   22:41 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           

 Masa Pandemi yang terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia telah memaksa untuk merubah tradisi setiap negara. Perubahan yang terjadi pada beberapa aspek tak terkecuali sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Selain itu yang paling mencolok terdampak pandemi adalah sistem perekonomian termasuk para pelaku ekonomi, kegiatan berdagang yang dibatasi setiap pengunjungnya, beberapa perusahaan yang melakukan PHK kepada karyawannya dan memberikan dampak kepada pendidikan anak -- anaknya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, lockdown, work from home, new normal, PSBB hingga PPKM yang berlapis level untuk memutus rantai penyebaran virus COVID - 19.

Di dalam dunia pendidikan mau tidak mau juga harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru, yaitu dengan memanfaatkan teknologi sebagai pendukung pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini memang tidak mudah, karena tidak semua siswa atau guru dapat menguasai dengan baik di bidang teknologi. Dalam perekonomian pun juga tidak sama. Oleh karena itu, banyak kendala yang dialami di dalam dunia pendidikan pada masa pandemi COVID-19.

Dampak penyebaran virus ini berhasil memasuki desa -- desa yang tak terkecuali sebagian besar desa di Kabupaten Banyuwangi. Desa Purwoharjo Kecamatan Purwoharjo merupakan salah satu desa yang terdampak sehingga seluruh kegiatan ekonomi dan pendidikan harus sesuai dengan anjuran pemerintah. Secara geografis, Desa Purwoharjo merupakan salah satu dari 8 desa yang ada di Wilayah Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan Purwoharjo adalah suatu wilayah kecamatan yang terletak di sebelah selatan dari Kabupaten Banyuwangi. Desa ini terdiri dari 3 Dusun, antara lain Dusun Krajan, Dusun Curah Pecak, Dusun Gumukrejo. Secara geografis Desa Wringinagung merupakan kawasan pemukiman dan persawahan. Adapun batas wilayah Desa Wringinagung adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara    : Desa Kradenan Kec. Purwoharjo
  • Sebelah Selatan  : Desa Karetan Kec. Purwoharjo
  • Sebelah Barat     : Desa Bulurejo Kec. Purwoharjo
  • Sebelah Timur     : Desa Sidoarjo Kec. Purwoharjo

Sedikit gambaran sejarah mengenai Desa Purwoharjo. Sejarah Desa Purwoharjo berawal dari pintu gerbang Alas Purwo, yang sekarang dikenal sebagai Taman Nasional Alas Purwo di kawasan ujung Timur Pulau Jawa. Pintu gerbang Alas Purwo pada zaman dulu adalah dusun kecil yang bernama Linggamanis yang sekarang diberi nama Purwoharjo. Linggamanis sendiri adalah sebuah puncak tertinggi yang ada di Taman Nasional Alas Purwo. Kata Purwoharjo terdiri dari dua suku kata "Purwo" yang artinya kawitan (memulai) dan "Harjo" yang berarti ramai dan sejahtera. Desa ini merupakan salah satu desa yang berdiri karena adanya Babat Alas dari wilayah sebagian besar Alas Purwo. Keadaan sosial demografi Desa Purwoharjo yang meliputi jumlah penduduk ini pada tahun 2020 sebanyak 9.684. Mayoritas agama yang dianut adalah Islam, sebagian ada yang beragama Hindu, Budha, dan Kristen . 

Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, mereka dapat hidup dalam keberagaman. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat desa yaitu bekerja sebagai petani karena memang lahan pertanian lebih luas dibandingkan dengan pemukiman. Luas keseluruhan Desa Purwoharjo mencapai 875,2 Ha yang terbagi dalam berbagai fungsi wilayah yaitu pemukiman, tanah persawahan, tanah perladangan, pekarangan, jalan, kuburan dan lain-lain.

Selain itu ada sarana dan prasarana  lain yang ada di Desa Wringinagung yaitu  kesehatan, pemerintahan dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan terdapat 3 Gedung TK, 2 Gedung SD, 2 Gedung SMA, 1 Pondok Pesantren.

Masa pandemi ini menciptakan sistem baru dalam pekerjaan (Mengurangi Mobilitas) yang tidak sedikit orang mengeluh dengan memikirkan pengelolaan uang untuk kebutuhan keluarga. Pandemi Virus Corona bukan hanya sekedar bencana kesehatan, virus yang dikenal sebagai Covid-19 ini telah menimbulkan kekacauan di sektor ekonomi. Tidak hanya industri besar, pandemi Virus Corona telah membuat pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan  Menengah) di Indonesia mulai gelisah.

Terlebih, sebuah studi menyebut jika Covid-19 akan membuat Indonesia mengalami penurunan persentase pertumbuhan ekonomi sebesar 0.1% di tahun 2020, khususnya di Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Secara garis besar, ada beberapa dampak nyata yang disebabkan Covid-19 terhadap sektor UMKM di Indonesia yaitu; Penurunan aktivitas jual-beli, bahan baku sulit didapat, distribusi terhambat, penyedia jasa ikut terpapar Virus Covid-19.

 Progam kerja 

Pelaksanaan KKN Back to Village III ini mulai dilakukan pada tanggal 11 Agustus sampai 9 September 2021 dengan menjalankan beberapa progam kerja. Metode pelaksaan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pada sasaran yaitu dengan mengadakan pelatihan -- pelatihan dan pendampingan mengenai pemasaran produk berbasis teknologi kepada sasaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun