Yang mana handphone merupakan teknologi satu-satunya saat ini untuk menunjang aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa. Namun, tidak semua siswa memiliki fasilitas tersebut. Karena keadaan ekonomi tiap siswa berbeda sehingga terkadang factor tersebut membuat pengaruh siswa dalam semangat belajarnya.
Jika anak telah mengalami penurunan belajar dan berlanjut hingga stress, maka tidak baik untuk kesehatan anak. Maka sedari sekarang, si anak harus diajari untuk menjaga pola belajar dirumah yang sehat, agar tetap semangat untuk belajar, menghindari kejenuhan dan menimalisir terjadinya stress. Berikut beberapa tips untuk tetap menjaga semangat belajar selama Pandemi Covid-19, yaitu
Tanamkan motivasi yang kuat:
Memberikan motivasi yang kuat mengenai belajar terhadap anak-anak mampu membangkitkan kembali semangat yang sudah mulai hilang. Selalu tebarkan nilai-nilai positive kepada anak agar anak bisa menstimulasi berfikir positive juga terhadap kegiatan belajar mengajar secara online ini.
Mengkondisikan tempat belajar yang aman dan nyaman
Tempat belajar juga mempengaruhi motivasji belajar anak-anak. Jika tempatnya nyaman, maka anak juga akan belajar dengan nyaman, jika tidak kondusif maka anak pun keikutan tidak kondusif.Â
Pastikan buku-buku, meja belajar dan hal lainnya terlihat rapi dan bersih agar tetap menjaga mood anak dalam belajar. Jika mood belajar anak rusak, maka motivasi semangat belajar pun rusak. Maka dari itu, para orang tua wajib memperhatikan tempat belajar anak-anaknya agar semangat mereka tidak hilang.
Tetapkan jadwal harian
Jika si anak sudah jenuh menghadapi kegiatan belajar mengajar secara online, maka para orang tua bisa membuat jadwal harian mereka agar mereka tetap bisa mengerjakan tugas sekolahnya dan belajar onlinenya. Namun pastikan jadwal yang dibikin tidak membuat anak tertekan dalam menjalani kegiatannya namun meringankan anak agar anak bisa tetap berfikir seimbang selama masa pandemic ini.
Tetap menjaga kesehatan selama pandemic
Di masa pandemic ini, terkadang banyak tugas yang harus dikerjakan oleh anak-anak. Rentetan tugas ini terkadang membuat anak menjadi lupa istirahat demi mengejar deadline.Â