Menurut pandangan merkantilisme upaya-upaya yang dilakukan oleh China ini bisa dikatakan sebagai usaha untuk melindungi perekonomiannya supaya tetap kuat dengan lebih banyak melakukan ekspor dibandingkan impor. Merkantilisme juga meyakini bahwa dengan banyaknya aset yang dimiliki oleh negara bisa memperkuat kemakmuran negara tersebut seperti China melakukan banyak investasi di berbagai kawasan khususnya Asia tadi. Dengan adanya batasan impor yang dilakukan China karena lebih banyak melakukan insentif maka China bisa mendapatkan surplus dari perdagangan internasional sementara negara lain yang menjalin kerjasama dengan China akan mengalami defisit perdagangan sehingga ekonomi politik mereka menjadi menurun dan disinilah kesempatan China dalam menguasai ekonomi dunia bisa dikatakan berhasil menurut pandangan merkantilisme. Selain itu, di masa depan China juga bisa menggeser Amerika sebagai negara yang memegang perkonomian karena usaha China saat ini yang cukup gigih dalam menyebarkan pengaruhnya.
Referensi
Abidin, Y. (2022). Pengantar Ekonomi Internasional. Lembaga Penerbitan UNAS.
Agustian, R. M., Nizmi, E. Y., & Waluyo, J. T. (2021). Analisis Masuknya Belt and Road Initiative Tiongkok ke ASEAN dan Identitas yang dipromosikan Tiongkok. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9213-9221.Â
Nugraha, C. (2019). Penguatan Diplomasi Ekonomi Tiongkok di ASEAN melalui ACFTA Upgrading Protocol. Insignia: Journal Of International Relations, 5(2), 67-84. doi:10.20884/1.ins.2018.5.2.1261.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H