Mohon tunggu...
Fiisyatil Kamilah
Fiisyatil Kamilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa HI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) China dalam Pandangan Merkantilisme

8 Maret 2024   09:07 Diperbarui: 8 Maret 2024   09:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pandangan merkantilisme upaya-upaya yang dilakukan oleh China ini bisa dikatakan sebagai usaha untuk melindungi perekonomiannya supaya tetap kuat dengan lebih banyak melakukan ekspor dibandingkan impor. Merkantilisme juga meyakini bahwa dengan banyaknya aset yang dimiliki oleh negara bisa memperkuat kemakmuran negara tersebut seperti China melakukan banyak investasi di berbagai kawasan khususnya Asia tadi. Dengan adanya batasan impor yang dilakukan China karena lebih banyak melakukan insentif maka China bisa mendapatkan surplus dari perdagangan internasional sementara negara lain yang menjalin kerjasama dengan China akan mengalami defisit perdagangan sehingga ekonomi politik mereka menjadi menurun dan disinilah kesempatan China dalam menguasai ekonomi dunia bisa dikatakan berhasil menurut pandangan merkantilisme. Selain itu, di masa depan China juga bisa menggeser Amerika sebagai negara yang memegang perkonomian karena usaha China saat ini yang cukup gigih dalam menyebarkan pengaruhnya.

Referensi

Abidin, Y. (2022). Pengantar Ekonomi Internasional. Lembaga Penerbitan UNAS.

Agustian, R. M., Nizmi, E. Y., & Waluyo, J. T. (2021). Analisis Masuknya Belt and Road Initiative Tiongkok ke ASEAN dan Identitas yang dipromosikan Tiongkok. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9213-9221. 

Nugraha, C. (2019). Penguatan Diplomasi Ekonomi Tiongkok di ASEAN melalui ACFTA Upgrading Protocol. Insignia: Journal Of International Relations, 5(2), 67-84. doi:10.20884/1.ins.2018.5.2.1261.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun