Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Awlia
Muhammad Rafi Awlia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 𝖋𝖎𝖎

𝖌𝖔𝖙 𝖆 𝖇𝖚𝖑𝖑𝖊𝖙 𝖜𝖎𝖙𝖍 𝖚𝖗 𝖓𝖆𝖒𝖊 𝖔𝖓 𝖙𝖍𝖊 𝖇𝖆𝖗𝖗𝖊𝖑

Selanjutnya

Tutup

Diary

By My Side

28 April 2021   20:27 Diperbarui: 28 April 2021   20:33 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hallo semuanya, sebelum saya menulis artikel kali ini.. saya ingin mengucapkan terima kasih untuk para pembaca yang tidak bosan dengan artikel blog of fii, dan saya pribadi juga ingin mengucapkan permohonan maaf jika di dalam artikel saya ada beberapa kesalahan dalam pengucapan kata.

Di artikel kali ini ada yang sedikit berbeda nihh braderr n sisstt, pada kali ini saya ingin menulis biografi saya..

Muhammad Rafi Awlia, Nama ini diberikan oleh guru ngaji ayah saya yang bernama Dr. KH. Much. Syarif Hidayat MR atau yang dikenal sebagai (KH. Jenggot Naga). Nama Muhammad Rafi Awlia sepengetahuan saya pribadi memiliki arti yang mana Muhammad diambil dari nama baginda Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, dan Rafi Awlia memiliki arti pemimpin pertama yang bijaksana, InsyaAllah semoga nama saya memiliki arti dan sifat yang sesuai dengan prilaku dan kepribadian saya Aamiinn yra.

Saya lahir di Jakarta pada tanggal 18 august 2002, saya terlahir di lingkungan keluarga yang bisa dibilang sederhana. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara, yup saya mempunyai adik, adik saya baru berumur 5years old, ya sangat jauh dengan umur saya yang tahun ini menginjak 19years old. Ayah saya bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, sedangkan Ibu saya bekerja di salah satu perusahaan BUMN di  Jakarta.

Saya pada saat masih kecil sering dipanggil piut sama mbah saya, di lingkungan rumah biasa dipanggil fii or pi, dan keluarga saya sering memamnggil nang (nah kalau ini saya tau nang itu berasal dari Bahasa jawa lanang yang artinya anak laki-laki).

Dari kecil saya sudah diurus dengan mba, dikarenakan orang tua saya yang sibuk dengan pekerjaan nya.. ya, mungkin sampai saat ini saya merasakan kurang nya komunikasi antara anak dengan orang tua, setiap hari nya orang tua saya sibuk bekerja dan sampai rumah sudah larut malam.. jadi saya antara orang tua jarang komunikasi secara langsung, terkadang sabtu orang tua saya juga di haruskan bekerja di kantor nya.

Dari kecil saya sering diajak jalan dengan kakek saya, sayang nya sekarang ia telah meninggal beberapa tahun lalu. Hingga pada suatu hari saya diajak pergi ke sebuah pemancingan yang berada di Bogor. Dan akhirnya sampai sekarang saya senang memancing, mungkin semenjak itu saya sudah memutuskan hobi saya yaitu memancing. Kalian belum pernah merasakan seru nya memancing di tengah laut dingin nya hembusan angin laut pada saat malam hari dan indahnya suara ombak pada sore hari..

Pada masa kecil saya bercita-cita menjadi Pilot, ya karena menjadi pilot menurut saya pada saat itu mudah hehehe, ternyata susah gais.. setelah itu saya ingin menjadi TNI, ya dengan lugu nya saya pada saat itu mengatakan di depan guru saya.. dan pada saat ini mungkin saya menggantung cita-cita saya setinggi tingginya menjadi pembisnis pengusaha yang sukses dengan hasil kerja sendiri, setidaknya jika terjatuh cita-cita saya, saya masih bersama bintang-bintang di langit.

Ohiya pada bulan Ramadhan kali ini apakah kalian masih diberikan kesempatan untuk berbuka bersama dengan orang tua kalian?sahur bersama dengan orang tua kalian?shalat tarawih bersama dengan orang tua kalian?

Bersyukurlah jika kalian masih bisa sahur,berbuka,dan shalat berjamaah.. masih banyak diluar sana yang sedih karena sudah kehilangan salah satu orang tua, kehilangan akan kesenangan bersama kedua orang tua, atau bahkan ada seseorang diluar sana yang sedang murung karena kehilangan kedua orang tua serta tidak tau bagaimana ia berbuka pda esok hari..

Pada saat ini saya merasakan hal yang sama.. selama dua minggu awal Ramadhan kemarin orang tua saya sibuk akan pekerjaannya sehingga selama dua minggu kemarin saya berbuka dengan teman saya, tidak dengan kedua orang tua saya. Pada saat sahur juga terkadang saya sering sahur diluar dibandingkan dirumah dengan kedua orang tua saya, pada shalat tarawih saya shalat berjamaah di masjid terdekat, sedangkan kedua orang tua saya shalat dirumah karenana Lelah akan pekerjaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun