Mohon tunggu...
Figo Fabian
Figo Fabian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

L'histoire est mon pote. La politique est mon sens.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gema Gerakan Pembaruan Fethullah Gulen dan Muhammadiyah

7 Desember 2022   16:23 Diperbarui: 7 Desember 2022   16:49 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Fethullah Gulen 

Fethullah Gulen adalah seorang pemikir dan aktivis dakwah muslim yang mendukung interaksi antar agama dan budaya, mendakwahkan Islam secara moderat, dan menentang berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan atas nama agama serta konversi keyakinan agama menjadi ideologi politik. Sebagai sarana untuk mencegah kerusuhan dan peperangan dunia, Gulen juga secara aktif mendorong pengembangan kerjasama internasional. 

Menurut Fethullah Gulen, sains dan agama tidak hanya cocok tetapi bahkan saling melengkapi. Fethullah Gulen dibesarkan dalam rumah tangga yang taat dan dekat dengan ulama. Hal serupa dapat dikatakan tentang lingkungan tempat Gulen dibesarkan, yang juga termasuk komunitas religius. Fethullah Gulen harus berurusan dengan sistem politik sekuler sepanjang hidupnya. Gulen, bagaimanapun, tidak terpengaruh oleh sistem sekuler karena didikan ayahnya.

Pemisahan agama dan negara yang ada selama tahun-tahun formatif Gulen berdampak pada ketidakstabilan moral dan pemahamannya tentang cita-cita Islam saat itu. Fethullah Gulen lahir pada saat Turki tidak stabil, dan kemunduran Kekaisaran Ottoman sebagai akibat dari kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia I merupakan peristiwa penting di Turki pada saat kelahiran Gulen. 

Gulen Movement (Hizmet)

Gerakan Gulen, sering dikenal sebagai Hizmet, adalah inisiatif masyarakat sipil yang didirikan berdasarkan prinsip-prinsip agama dan dibangun di sekitar cita-cita kemanusiaan universal. Relawannya mencoba menciptakan budaya koeksistensi. Setelah pencerahan ini, mereka yang terlibat mendirikan sekolah umum dan program persiapan khusus bagi siswa yang akan melanjutkan studi lebih tinggi.

Kesadaran ini juga dengan cepat meluas ke hampir seluruh dunia setelah jatuhnya Uni Soviet, khususnya kawasan Asia Tengah. Orang-orang yang berkontribusi pada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan materi dikumpulkan melalui Hizmet. Orang-orang yang aktif dalam pencerahan ini tidak pernah mendambakan status apapun karena memakai semboyan "Cinta dan Sabar".

Gulen Movement ini berhasil mempromosikan serta melestarikan gerakannya karena atas dasar basis yang mereka pilih untuk merekrut orang-orang. Gulen memilih pendidikan sebagai basisnya. Gulen memiliki dasar-dasar ideologi yang membuatnya memilih pendidikan sebagai basis untuk memajukan masyarakat antara lain sebagai: pemberantasan kebodohan, mencegah perpecahan, mencabut kemiskinan. Atas dasar-dasar pemikirannya itulah Gulen berencana menggunakan pendidikan, karena pendidikan ini dirasa sangat terbuka dan merupakan jalur yang aman dan nyata untuk mengubah nasib orang-orang.

Peristiwa-peristiwa Kudeta Selama Fethullah Gulen Hidup

Selama Fethullah Gulen hidup, Gulen dihadapkan dengan beberapa kali kudeta yang terjadi di Turki. Di antaranya kudeta-kudeta yang pernah terjadi adalah:

1. Pada tahun 1971. Kemerosotan ekonomi yang meresahkan masyarakat menjadi latar belakangnya. Pemerintahan Suleyman Demirel diperkirakan telah gagal memenuhi keinginan publik untuk menurunkan harga makanan, menurunkan inflasi, dan menciptakan lapangan kerja. Dengan dalih mengembalikan ketertiban masyarakat, militer melakukan kudeta. Fethullah Gulen ditahan dalam kudeta ini pada 3 Mei 1971, oleh pemerintah Turki setelah diberi ultimatum pada 12 Maret atas tuduhan merencanakan makar dengan mengubah fondasi sosial-politik Turki, mengambil keuntungan dari penyerahan rakyat Turki kepada Islam, dan mengorganisir gerakan bawah tanah untuk melakukan niat jahat terhadap pemerintah. Gulen dinyatakan tidak bersalah pada 9 November dan dikembalikan ke posisinya sebagai imam.

2. Pada tahun 2016, Militer di Turki secara resmi mengumumkan kudeta dan mengklaim telah "mengambil alih negara". Mereka juga menutup bandara utama Istanbul serta Jembatan Bosphorus, yang membentang dari benua Eropa dan Asia. Kudeta diduga dilakukan oleh faksi militer yang gagal menggulingkan Presiden Recep Erdogan. Recep Tayyip Erdogan, presiden Turki, segera mengklaim bahwa Fethullah Gulen, mantan pendukung terdekatnya, berada di balik kudeta ini.

Muhammadiyah

Muhammadiyah telah lama disebut sebagai gerakan modernis karena kecenderungannya pada rasionalisme agama; namun, dari sudut pandang ini, ideologi politiknya adalah konservatif yang dibuktikan dengan fakta bahwa sikap politik fundamentalnya mengutamakan moderasi, kerja sama, dan non-oposisi dan dapat diakomodasi dalam negara nasional. 

Ideologi Muhammadiyah digambarkan sebagai "reformis-modernis" dan "Islam progresif". Ideologi keagamaan Muhammadiyah adalah ideologi reformis-modernis (pembaharuan) yang menunjukkan corak Islam yang berkemajuan. Menggabungkan penyucian (purification) dan pengembangan (dynamization), dan moderat atau sebagai penengah (wasathiyyah) dalam meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam. Akibatnya, Islam selalu aktual dan berkembang menjadi agama peradaban (din al-hadharah) sepanjang zaman.

Berbeda dengan NU yang terkesan memegang nilai-nilai tradisional, Muhammadiyah rentan mengikuti perkembangan zaman, mereka senantiasa berusaha untuk menyandingi modernitas agar Islam tetap terbaharui sesuai dengan kebutuhan. Muhammadiyah identik dengan perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.

Muhammadiyah juga memiliki alasan kuat dan nyata untuk mencabut kemiskinan dan kebodohan seperti Gulen, yakni menurunkan pendidikan kepada mereka yang membutuhkan. Demi meratanya nilai Islam dan dampak moral yang didapatkan oleh mereka yang direkrut Muhammadiyah. 

Berbeda dengan Gulen yang pernah ikut campur terhadap negara, Muhammadiyah tidak seperti itu. Muhammadiyah lebih berfokus untuk memajukan masyarakat-masyarakat yang bergandengan tangan dengannya. Baginya negara adalah negara, dan Muhammadiyah adalah untuk Muhammadiyah. Tidak seperti NU yang lirik kanan kiri untuk menyicipi kekuasaan, Muhammadiyah lebih rentan konservatif. 

Pendukung Gulen di Indonesia paling dekat hubungannya dengan Muhammadiyah dibandingkan dengan kelompok lainnya. Ini karena gerakan Hizmet dan Muhammadiyah memiliki kesamaan fokus dalam penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan, yang selama ini mendefinisikan Muhammadiyah.

Banyak pimpinan Muhammadiyah mendukung dan terkait dengan gerakan Hizmet. Ahmad Syafii Maarif menggambarkan Gulen sebagai sosok yang mahir menyebarkan dakwah Islam dan kemanusiaan. 

Pihak Muhammadiyah sempat mengherankan mengapa Erdogan tidak bisa berjalan bersama gerakan Gulen, padahal di sisi lain kesuksesan Gulen dapat dilihat. Seperti berdirinya banyak sekolah, universitas, dll. Dalam dunia pendidikan keberhasilan seperti ini tidak boleh diremehkan. 

Erdogan terlihat paranoid menanggapi isu Gulen itu sendiri, tanpa basa-basi dia menyapu habis segala yang berhubungan dengan Gulen. Seperti aktivis-aktivis Gulen yang kerap masih dicari-cari.

Dilansir AFP, Rabu (19/10/2022), Suleyman Soylu, menteri dalam negeri, melaporkan bahwa lebih dari 700 surat perintah penangkapan telah dikeluarkan. 543 dari mereka semua telah ditahan. Mereka dituduh menerima atau mendistribusikan kembali dana yang disumbangkan pendukung Fethullah Gulen di AS dari luar negeri. Mantan pendukung Gulen, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menuduhnya mendalangi upaya kudeta yang gagal terhadapnya pada Juli 2016.

Rasa takut dan waspada memanglah penting untuk menjadi manusia yang utuh, namun memang seperti itulah kehidupan politik. Jika ingin menjaga kekuasaan dengan tenteram maka penguasa harus menutup segala celah untuk mencegah bangkitnya pihak-pihak yang dirasa dapat menggigitnya.

Ditulis oleh Figo M. Fabian & Dino Rahmad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun