Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Citayam Fashion Week, Simbol Perlawanan Rakyat Jelata terhadap Angkuhnya Ibu Kota

2 Agustus 2022   12:15 Diperbarui: 2 Agustus 2022   12:24 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: Kompas.com

Pemerintah - sebagai penyelenggara negara, mestinya malah berterima kasih karena mereka telah mengingatkan bahwa anak-anak jalanan itu juga punya hak yang sama sebagai warga negara untuk berkreasi sesuai bakat dan minatnya, tetapi selama ini tidak pernah mendapatkan ruang yang semestinya.

Kabar baiknya, pada Sabtu (30/7/2022) lalu, Bonge, Jeje dan Kurma telah menjadi model sungguhan untuk sebuah acara fashion resmi, yakni Fashion Sport 'Run to Runway' di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebagimana dipublikasikan oleh akun Instagram @callathelabel, Minggu (31/7?2022), Bonge dan kawan-kawan catwalk di area pejalan kaki di Mal Kuningan City, Jakarta Selatan menggunakan baju karya brand lokal Calla The Label.

Kabar buruknya, pemerintah tidak belum punya program yang betul-betul efektif "memelihara" fakir miskin dan anak telantar sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar negara kita, jika penyelenggara negara masih menganggap Undang-Undang Dasar negara kita adalah Undang-Undang Dasar 1945.   Gelandangan, pengemis, pengamen, dan anak jalanan sebagai cerminan kehidupan fakir miskin dan anak-anak terlantar masih sering kita jumpai di kota-kota besar, termasuk di ibu kota (seperti Bonge dkk yang notabene hanyalah seorang pengamen jalanan).

Fenomenalnya Citayam Fashion Week, telah mengubah kehidupan Bonge dkk. Setidaknya saat ini sudah ada pihak yang merangkul untuk memfasilitasi kreativitas mereka berlenggak-lenggok memamerkan busana di tempat yang selayaknya. Akan tetapi, bagaimana dengan nasib anak-anak jalanan lainya?

Negeri kita masih memerlukan banyak lagi pejabat (seperti ibu pejabat yang sering marah-marah itu) yang mau turun ke jalanan, berdialog dari hati ke hati dengan para gelandangan dan anak jalanan. Tidak hanya melakukan pemetaan, tatapi mencari solusi dan langsung melakukan langkah nyata untuk "memelihara" mereka dalam rangka menjalankan perintah UUD 1945 untuk mewujudkan sila kelima Pancasila.

Sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun