Salah satu imbauan pemerintah dalam upaya pencegahan kemungkinan terjadinya penularan virus corona sebagaimana pernah disampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu adalah, bekerja dari rumah.
Imbaun tersebut sudah tentu tidak mungkin bisa dipatuhi oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab tidak semua rakyat Indonesia bisa bekerja dari rumah dan tidak semua jenis pekerjaan bisa dikerjakan dari rumah.
Salah satu kelompok masyarakat yang tidak mungkin bisa menuruti imbaun pemerintah untuk bekerja dari rumah adalah masyarakat pedesaan yang berprofesi sebagai petani atau buruh tani.
Seperti aktivitas pekerjaan seorang warga Desa Jantok, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri bernama Badir yang berprofesi sebagai buruh tani pemanen padi.
"Bekerja dari rumah? Opo mungkin? Pekerjaan kami memanen padi . Jadi, meskipun musim virus corona, kami tetap keluar rumah, pergi bekerja. Bahkan hingga ke luar desa." Demikian jawaban Badir ketika saya bertanya kenapa tetap nekat bekerja di tengah bencana.
"Tapi mau bagaimana lagi, apa bisa pekerjaan memanen padi dikerjakan dari rumah?" tanya Badir.
Setiap hari, Badir yang bekerja secara berkelompok bersama sembilan orang temannya tiada henti terus bekerja. Berpindah dari sawah ke sawah, dari desa ke desa, meskipun tahu saat ini dunia telah dilanda bencana virus corona.
Bagi Badir, musim panen padi merupakan masa yang cukup menyenangkan sebab ia dan teman-temannya bisa mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang lumayan.
"Walaupun orang desa, kami mengerti bahwa virus corona tidak berterbangan di udara. Penularan virus corona hanya bisa terjadi dengan perantara manusia. Tempat kerja kami hanya berpindah dari sawah ke sawah. Tanpa pernah bertemu orang dari luar daerah, orang dari kota atau dari luar negeri yang mungkin saja di tubuhnya sudah menempel virus corona. Jadi, insyaAlloh kami akan baik-baik saja."
Begitulah pandangan Badir tentang virus corona. Cara pandang warga desa yang cukup cerdas karena selalu mengikuti perkembangan situasi dunia melalui ponsel-nya.
Keyakinannya yang seperti  itulah yang membuat Badir dan teman-temannya tetap merasa biasa-biasa saja ketika harus terus bekerja di tengah bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H