Komunitas Serantau membagikan paket sembako kepada warga Indonesia yang terkena dampak kebijakan lockdown atau dalam bahasa setempat disebut Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) akibat wabah virus corona di Malaysia.
Ketua Komunitas Serantau, Suherman mengatakan, sejak pemerintah Malaysia menerapkan PKP pada 18 Maret 2020 lalu, Serantau telah enam kali membagikan paket sembako kepada pekerja migran Indonesia  yang tinggal di berbagai lokasi di kawasan Kuala Lumpur dan sekitarnya.
"Hari ini, Minggu, 5 Maret 2020, kami menyerahkan 38 paket sembako kepada pekerja asal Indonesia di tiga lokasi, yaitu Shah Alam, Bandar Sri Damansara dan Kepong. Meski tak seberapa, mudah-mudahan paket sembako yang kami bagikan dapat membantu meringankan beban teman-teman yang  selama PKP ini kesulitan mendapatkan bahan makanan," kata Suherman.
Sebelumnya, kata Suherman, sejak 29 Maret 2020 lalu, Serantau telah membagikan paket sembako kepada para pekerja asal Indonesia yang tinggal di sekitar Kuala Lumpur, antara lain di Kuala Ampang, Bandar Sunway, Puchong, dan Selayang .
"Selain dari open donasi, alhamdulillah Serantau mendapat stimulasi berupa beras dari KNPI sebanyak 40 pak, masing-masing seberat 5 kg. Juga dapat donasi dari NGO lokal. Dari pemerintah Indonesia sendiri, hingga saat ini kami belum mendapat apa-apa," katanya.
Lebih lanjut Suherman mengatakan, sejak pemerintah Malaysia memutuskan memperpanjang masa PKP hingga 14 April 2020, pihaknya banyak mendapat aduan dari WNI yang kekurangan atau kesulitan mendapatkan bahan makanan.
Namun, mengingat keterbatasan paket sembako yang berhasil didapat Komutitas Serantau dan sulitnya birokrasi pendistribusian karena adanya penjagaan ketat oleh pihak keamanan Malaysia di jalan-jalan, Suherman meminta maaf belum bisa memenuhi permintaan semua WNI yang memerlukan bantuan.
"Mohon maaf atas segala keterbatasan kami yang belum bisa memenuhi semua permintaan teman-teman. Mari sama-sama berdoa semoga bencana virus corona ini segera berakhir, agar situasi kembali normal sehingga kita bisa bekerja dengan tenang," pungkas Suherman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H