"Sudah beberapa hari ini, di antara kami ada yang hanya minum air putih atau hanya makan mie instan  karena sudah kehabisan bahan makanan. Sejak beberapa hari yang lalu, kami mendengar adanya bantuan sembako dari KBRI atau dari ormas, tapi kami hanya mendengar saja. Belum pernah menerima bantuan."
Begitulan yang dialami TKI asal Medan bernama  Ria bersama sekitar 20 orang temannya yang tinggal di kawasan Klang, Selangor.
Menurut Ria, selain persediaan uang yang sudah menipis, ia dan teman-temannya kehabisan bahan makanan karena tidak berani keluar sebab banyak polisi dan tentara di jalan-jalan.
"Sebagian kawan-kawan tak berani pergi keluar beli bahan makanan sebab kosong (tak berdokumen)," kata Ria.
Sejak penerapan lockdown atau dalam bahasa setempat disebut Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) pada 18 Maret lalu akibat wabah virus corona, pemerintah Malalaysia memang telah mengumumkan bahwa  pada para majikan harus tetap membayar gaji pekerjanya.
Namun nyatanya, ketentuan tersebut hanya berlaku bagi pekerja yang gajinya dihiting bulanan. Bagi pekerja harian seperti Ria dan kawan-kawan, apabila tidak kerja tidak mendapat gaji.
"Seperti kami yang kerja restoran, misalnya, bukan majikan tak mau kasih gaji. Kalau ada kerja, ya majikan kasih gaji. Kalau tak kerja, ya tak dapat gaji," jelas Ria.
Untuk itu, mengingat masa lockdown diperpanjang hingga 14 april 2020, Ria berharap bisa mendapat bantuan sembako dari kedutaan besar RI atau ormas Indonesia di Malaysia seperti yang selama ini ia dan teman-temannya lihat di Facebook telah banyak membagikan bantuan ke TKI di berbagai tempat. Â
"Ini masa lockdown kan masih kurang sembilan hari lagi. Mohon disampaikan ke KBRI atau ormas Indonesia yang bagi-bagi bantuan itu bahwa di sini banyak orang Indonesia yang perlu bantuan sembako, Pak. Ada beberapa yang punya anak kecil juga," harap Ria.
Sejak 26 Maret 2020 lalu, KBRI Kuala Lumpur bekerja sama dengan berbagai ormas Indonesia di Malaysia telah mendistribusikan bantuan sembako kepada TKI yang terimbas kebijakan lockdown di Malaysia.
Salah satu yang paling merasakan dampak penerapan kebijakan lockdown ini  yaitu para pekerja harian (seperti Ria dankawan-kawan) yang tidak mendapat gaji ketika para majikan diperintahkan untuk meliburkan pekerjanya.