Seperti juga Prabowo Subianto dengan Partai Gerindra-nya yang tiba-tiba merapat ke istana, Hary Tanoesoedibjo bersama Partai Persatuan Indonesia atau biasa disingkat Partai Perindo yang dipimpinnya juga pernah melakukan akrobat politik.
Dalam pidato di acara Rapat Pimpinan Nasional II Perindo di Jakarta pada Maret 2018, Ketua Umum  Hary Tanoesoedibyo (HT) mengatakan Partai Perindo secara resmi mendukung Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019.
Padahal sebelumnya, sikap politik HT dan Partai Perindo kerap berseberangan dengan pemerintahan Jokowi -- JK. Di media sosial, beberapa aktivis Perindo pun sering melontarkan kritik tajam, bahkan cencerung menjadi haters Jokowi. Â
Sikap politik HT yang tiba-tiba ambruk ke Jokowi tentu merepotkan aktivis Perindo yang sudah terlanjur memposisikan diri sebagai oposisi (baca = pembenci) Jokowi.
Akibatnya, ada beberapa aktivis Perindo memutuskan keluar partai karena tidak bisa menerima keputusan HT untuk mendukung Jokowi. Salah satu yang saya tahu adalah pengurus Perindo Malaysia yang pernah menawari saya untuk membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Perindo.
Ketika masa kampanye Pemilu 2019 saya didatangi Caleg DPR RI dari Partai Perindo, saya hanya bisa berkata, memang sulit bagimu ketika harus mengubah sikap 180 derajat.
Ketika itu saya hanya bisa berpesan, tetap datangi basis-basis massa yang selama ini sudah terjalin komunikasi. Meski sulit, tetap usahakan untuk meyakinkan mereka bahwa yang kau butuhkan adalah dukungan untuk menjadi anggota DPR. Soal pilpres, bebaskan mereka untuk memilih.
Namun faktanya, Partai Perindo gagal. Pada Pemilu 2019 Â Perindo harus menelan pil pahit karena gagal lolos ke DPR meski sudah mengeluarkan dana besar untuk iklan televisi. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU, Perindo hanya menduduki peringkat sepuluh dengan raihan 3.738.320 suara atau 2,67 persen. Sementara, ambang batas parlemen atau parliamentary treshold 4 persen.
Selain ketokohan seorang Hary Tanoe yang ternyata kurang mendapat simpati rakyat, menurut saya, kegagalan Partai Perindo juga disebabkan oleh ke-tidak konsisten-an sikap politik sehingga banyak simpatisan memilih mengalihkan dukungan ke partai lain atau memilih golput.
Akan tetapi, akrobat politik HT dan Partai Perindo-nya ternyata berbuah manis. Meski partai yang didirikan dan dipimpinnya tidak lolos parlementary  treshold, putri sulung HT, Angela Tanoesoedibjo, dipercaya Presiden Jokowi  menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ketika megetahui bahwa partainya tidak lolos ke DPR, HT memang pernah mengatakan bahwa Partai Perindo siap memberikan dukungan ke Jokowi dalam bentuk andil di kabinet.
Pada saat memutuskan mendukung Jokowi, HT juga pernah mengatakan, akan bijaksana jika mendukung incumbent untuk melanjutkan pekerjaan membangun bangsa dan negara yang sebelumnya telah dilakukan dengan baik. Tujuannya agar membuahkan hasil maksimal bagi rakyat Indonesia.
Dengan demikian, kita bisa memahami bahwa akrobat politik yang dilakukan HT dan Partai Perindo-nya didasari oleh keinginan untuk ikut membangun bangsa dan negara.
Dengan bahasa lain, keputusan Partai Perindo melakukan akrobat politik didasari oleh keinginan agar bisa ikut mencicipi kue kekuasaan.
Kini, keinginan HT dan Partai Perindo sudah terwujud. Sang putri mahkota nan cantik jelita, Angela Herliani Tanoesoedibjo telah menjadi Wakil Menteri.
Selamat kepada Mbak Angela. Semoga baktimu sebagai wakil menteri dapat memberi manfaat. Tidak hanya menguntungkan MNC karena sahamnya meningkat, tetapi juga membawa manfaat kepada rakyat.
Bagi masyarakat, fenomena politik penyusunan kabinet yang menguntungkan Partai Perindo karena mendapat  jatah satu pos wakil menteri, juga Partai Gerindra  dengan jatah dua menteri bisa menjadi pendidikan  politik yang cukup berarti.
Sebagai rakyat jelata, untuk urusan politik tidak perlu fanatik. Tidak perlu pula saling mencaci karena di tingkat elite politik, kekuasaan pada akhirnya dibagi-bagi. Sementara rakyat, tetap cari makan sendiri-sendiri.
Ok?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H