Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Cebong-Kampret Kini Jadi "Cepret"

23 Oktober 2019   22:22 Diperbarui: 23 Oktober 2019   22:32 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, saya berharap bersatunya cebong - kampret menjadi CePret akan menyatukan pula seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya bersatunya kembali pendukung fanatik Jokowi dan pendukung fanatuk Prabowo, tetapi bersatunya seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama membangun Indonesia.

Bersatunya dua tokoh politik yang sebelumnya saling berseteru atau bersatunya dua tokoh yang sebelumnya menjadi rival dalam kontestasi pemilu adalah hal yang biasa dalam dunia politik.

Seperti bersatunya Anwar Ibrabim dan Mahathir Mohamad di Malaysia. Gerindra pun menyamakan  Prabowo jadi menteri Jokowi seperti Hillary Clinton gabung Obama.

Mengutip pendapat pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, sebagaimana dilansir Kompas, Selasa (22/10),  apabila mengingat dinamika pemilu lalu, dinamika yang terjadi sekarang (memang) menjadi kekecewaan bersama.

Ketika pemilu, masyarakat terbelah. Bahkan, persaudaraan bergeser. Akan tetapi ujung-ujungnya, para tokoh yang didukung mati-matian berbagi jabatan.

Maka, realita politik saat ini telah memberi pelajaran yang sangat berarti bagi masyarakat untuk tidak fanatik dalam mendukung calon pilihannya. Pada pilpres yang akan datang, jangan lagi ada saling hujat dan saling caci, kalau tidak ingin (pada akhirnya)  akan malu karena terpaksa harus menjilat ludah sendiri. 

Sebagai seorang anak bangsa yang hanya berstatus rakyat jelata, siapa pun presidennya dan siapa pun menteri-menterinya, tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi saya. Sebagai seorang warga negara yang tidak banyak merasakan peran negara, saya hanya berharap Indonesia akan baik-baik saja dan semakin maju-jaya.

Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun