Indonesia tidak hanya dikenal sebagai  negara yang kaya akan tradisi dan budaya, tetapi juga dikenal kaya akan  berbagai macam kulinernya. Setiap daerah, di seluruh wilayah Tanah Air  memiliki makanan khas masing masing.
Salah satunya adalah buras atau burasa (dalam Bahasa Melayu disebut burasak), makanan khas masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan.
Sebagai orang Jawa yang belum pernah ke Sulawesi Selatan, saya berkesempatan mencicipi makanan khas ini justru ketika berada di luar negeri. Di Negeri Jiran kebetulan saya punya teman kerja orang Bugis yang di sekitar tempat tinggalnya ada orang berjualan burasa.
Burasa merupakan makanan wajib bagi masyarakat Sulawesi Selatan pada hari lebaran yang bisanya tersaji bersama coto makassar atau opor ayam. Namun di Malaysia, khususnya di kawasan tempat tinggal orang Bugis, Â setiap hari burasa bisa didapat di kedai-kedai yang biasa menjual makanan untuk sarapan
Penganan ini terbuat dari beras yang dimasak tertebih dahulu dengan santan yang banyak hingga menjadi nasi lembek dan selanjutnya dibungkus dengan daun pisang. Bentuknya hampir sama dengan lontong cuma agak pipih. Biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan (menggunakan tali rafia atau daun pisang) kemudian direbus hingga matang.
Beberapa hari yang lalu, saya dibawakan tiga ikat burasa oleh teman kerja saya orang Bugis yang tinggal di daerah Klang, Selangor. Saya memakannya tidak dengan coto makasar atau opor ayam tapi dengan sambal karena burasa yang dijual di sebuah kedai milik orang Bugis tersebut memang tersaji bersama sambal.
Jika melihat bungkusnya yang sama-sama daun pisang -- meski bentuknya berbeda, burasa sebenarnya bisa dikatakan sebagai lontong-nya orang Sulawesi Selatan. Namun setelah mencicipi rasanya, lontong dan burasa jelas berbeda. Â Apabila dimakan begitu saja, lontong akan terasa tawar, tetapi burasa ada rasa gurih-gurihnya karena dimasak dengan santan.
Karena banyaknya suku Makassar dan Bugis yang merantau dan menetap di berbagai daerah, burasa  biasanya juga  ditemui di luar provinsi Sulawesi Selatan seperti Gorontalo atau Kalimantan dan beberapa daerah lain di Indonesia dan Malaysia.
Buktinya, sebagai pekerja migran di Negeri Jiran, sebagai orang Jawa yang sedang mengais rezeki di negeri tetangga, saya berkesempatan mencicipi burasa di  Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H