Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siti Ngaisah, WNI Asal Blitar 23 Tahun Hilang Kontak di Malaysia

24 Juli 2019   21:20 Diperbarui: 24 Juli 2019   21:26 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siti Ngaisah binti Mulyono (50), WNI asal Desa Kawedusan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dilaporkan hilang kontak dengan keluarganya sejak pamit berangkat menjadi TKI 23 tahun yang lalu.

Informasi yang diketahui keluarga, Siti Ngaisah bekerja sebagai TKI di negeri jiran Malaysia. Namun, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti  alamat tempat kerjanya.

"Beberapa tahun yang lalu ada orang yang bertamu ke rumah dan mengaku sebagai teman kerja ibu di Malaysia. Tapi sayangnya, tamu tersebut tidak memberi tahu alamat ibu di Malaysia dan tidak memberi nomor telepon ibu," kata Khusnul Lailiyah, anak Siti Ngaisah kepada penulis, Rabu (24/7).

Orang yang bertamu tersebut, lanjut Khusnul,  hanya mengatakan kalau di Malaysia Siti Ngaisah  telah berganti nama. Akan tetapi, orang tersebut juga tidak memberitahu nama baru yang dipakai Siti Ngaisah di Malaysia.

Ketika orang tersebut bertamu, lanjut Khusnul, yang menemui hanya neneknya dan saat ini neneknya sudah tidak bisa berkonunikasi karena sudah sepuh. Pihak keluarga, kata Khusnul,  tidak mengetahui identitas orang yang bertamu tersebut karena  waktu itu buru-buru pulang dan tidak pernah bertamu lagi.

Lebih lanjut Khusnul menceritakan, sejak pamit berangkat menjadi TKI sekitar tahun 1996 lalu, Siti Ngaisah pernah beberapa kali menghubungi keluarga lewat surat ketika masih berada di Tangjung Pinang, Kepulauan Riau.  Namun setelah  itu, Siti Ngaisah tidak pernah memberi kabar apa pun hingga pihak kelurga mendapat informasi bahwa ia bekerja di Malaysia dan telah berganti nama.  

"Kami sekeluarga sudah berusaha mencari lewat berbagai cara, tapi tidak membuahkan hasil hingga  akhirnya hanya pasrah menunggu kabar. Namun sekarang teknologi sudah maju, barangkali melalui pemberitaan ini kami bisa mendapat kabar dari beliau," ungkap Khusnul.

Untuk itu, Khusnul berharap dan meminta tolong kepada siapa pun yang pernah mengenal dan/atau mengetahui keberadaan Siti Ngaisah binti Mulyono di Malaysia atau di mana pun berada agar menghubungi nomor telepon/WA +62 857-3547-2725 (a/n Khusnul Lailiyah)

"Kami tidak punya ibu foto ibu. Itu foto ibu waktu masih kecil. Kami hanya berharap jika ada yang melihat atau mengenal Siti Ngaisah binti Mulyono asal Desa Kawedusan, Ponggok, Blitar mohon hubungi saya. Keluaga dirumah menanti kepulangan dan ingin mengetahui kabarnya.  Mumpung orang tuanya masih ada. Barangkali beliau juga pengen melihat orang tuanya," harap Khusnul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun