kembali
kunikmati sapa bayu senja
dari balik dedaunan kelapa sawit
di ujung kilang yang sempit
bersama rona merah-jingga di ufuk barat
indah lukisan alam;
bak indahnya
seraut wajah yang
selalu kulukis dalam lamunan
wajahmu
yang kadang nampak lesu
bersandar di dinding malam
mengecap gulita
menunggu pendar cahaya
adalah siksa yang sungguh
mengoyak jiwa
senja di negeri tetangga
adalah penantian
tak berujung -- tak berkesudahan
hingga selalu dan selalu
kutemukan rautmu
menggantung di atas mendung
menungguku
seperti aku
yang (juga) teramat rindu
***
NegeriTetangga, Isnin, 13/5/2019 >> 1110pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H