Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Sakit, Nda

4 Mei 2019   20:41 Diperbarui: 4 Mei 2019   20:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sakit, Nda  ...

Sakit apa?

Entahlah. Badanku lemah. Sunyi malam seolah begitu kejam menguliti jiwaku hingga pada gigil yang paling beku. Aku terkapar di pelataran harap. Menunggumu. Menunggu obat yang paling mujarab.

Ok, Aku akan datang.

Kemarilah. Tapi jangan sekarang. Tunggu jalanan sepi dari lalu lalang kepalsuan yang menyesatkan. Aku tak ingin engkau terjebak kemacetan akal  seperti mereka yang biasa berkoar tentang keadilan tapi nyatanya hanya bicara teori tanpa memahami  fakta lapangan. Bahkan, derita orang-orang kecil yang termarginalkan seperti barang dagangan, dijual untuk mengajukan proposal.

Kanda boleh tahan?

Tentu saja. Sakitku tak seberapa jika dibanding saudara-saudara kita yang tersiksa karena memang disiksa hingga ada yang sampai meregang nyawa di negeri tetangga. Aku hanya perlu dirimu, duduk di sampingku. Bersama-sama kita kembali menyusun kata untuk sebuah kalimat yang bisa membuatku semangat.

***

Malam terus berlalu seiring rotasi bumi memutar waktu hingga perempuan cantik itu datang mengetuk pintu. Ia memegang tangan dan leherku, kemudian meyentuh dadaku.

Dadamu sepertinya sesak.

Lirih, ia berkata dengan sorot mata berkaca-kaca. Dengan sabar, perempuan berkening mawar itu meramu jamu untukku. Diseduhnya butiran cinta dan aksara rindu di sebuah cawan biru dan aku meminumnya hingga habis tak bersisa. Dadaku langsung penak. Tak lagi sesak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun