Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Negeri Jiran, Unjuk Rasa Kaum LGBT Dinilai "Mengherankan Hewan"

11 Maret 2019   22:08 Diperbarui: 12 Maret 2019   07:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjuk rasa kaum LGBT di Kuala Lumpur // foto: Berita Harian Online

"Saya amat terkejut dengan tindakan segelintir orang  pada yang menyalahgunakan ruang demokrasi untuk menuntut hal yang salah di sisi agama Islam. Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, kerajaan amat tegas bahawa perilaku  LGBT tidak akan diterima sama sekali di negara ini. Mana mungkin  kita mengakui  suatu perbuatan yang salah di sisi undang-undang.

"Malah, Perdana Menteri, Tun Dr Mahathir Mohamad juga pernah menegaskan tentang persoalan  ini. Terkait unjuk rasa kelompok LGBT Sabtu (9/3) pagi tadi, saya serahkan kepada KDN yang mempunyai kuasa perundangan untuk bertindak dan mengambil tindakan tegas," kata Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Dr Mujahid Yusof seperti dilansir Berita Harian Online, Sabtu (9/3). 3

Penolakan terhadap LGBT di Malaysia juga pernah dilontarkan oleh tokoh politik Datuk Seri Anwar Ibrahim. Menurut Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut, ada prinsip tertentu dalam negara Malaysia yang harus dihormati oleh semua rakyat walaupun berbeda bangsa dan agama.

Baik dalam kalangan orang Islam, Kristian, Hindu dan Buddha, kata Datuk Seri Anwar, semua telah bersepakat dalam pendirian yang sama tentang LGBT.4

Hal senada juga pernah disampaikan oleh Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) yang tidak setuju dengan kelompok LGBT yang menginginkan hak yang  sama seperti rakyat  Malaysia yang lain.

Presiden MAPIM, Mohd Azmi Abdul Hamid  pernah mengatakan,  apabila hak itu diberikan kepada kelompok LGBT, sama artinya dengan  menerima dan mengakui  golongan itu.

"Walaupun gaya hidup yang diamalkan golongan itu tidak dibenarkan di negara ini, mereka masih menjadi bagian dari  masyarakat.  Oleh sebab itu, mereka tetap diberi hak sebagai warga negara Malaysia dan  tidak boleh didiskriminasi di tempat kerja atau dalam isu lain.

"Tetapi, hak yang mereka inginkan  itu tidak boleh dipersetujui di Malaysia mengingat Islam sebagai agama resmi negara ini  secara jelas mengharamkan LGBT dan tidak menghalalkan gaya hidup golongan itu," kata Mohd Azmi Abdul Hamid seperti dilansir Berita Harian Online pada 11 Agustus 2018 lalu. 5

Meski demikian, kata Mohd Azmi, walaupun hak LGBT ditolak, golongan itu masih perlu dihormati dan tidak seharusnya dikecam dan dihina.  Sebaliknya, masyarakat perlu saling menasihati golongan itu untuk kembali ke jalan yang benar.

"Tidak perlu kecam dan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik kepada mereka. Sebaliknya,  sebagai masyarakat yang prihatin kita perlu saling menasihati untuk memastikan gaya hidup itu tidak terus berleluasa di negara ini," katanya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun