Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

TKI Asal Wonosobo Promosikan "Jaran Kepang" di Malaysia

9 Februari 2019   17:47 Diperbarui: 9 Februari 2019   18:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TKI asal Wonosobo, Jawa Tengah yang tergabung dalam Paguyuban Wonosobo (Pawon) mempromosikan seni tari Jaran Kepang atau Kuda Kepang di Malaysia.

Seni tari Jaran Kepang tersebut ditampilkan dalam acara 'Temu Kangen Dulur Pawon Malaysia dan Pentas Seni Budaya Wonosobo' di Resto Kristal Dataran Merdeka, Kuala Lumpur pada 1 Januari 2019 lalu.

Jaran Kepang atau Kuda Kepang yang di Wonosobo  disebut emblek tersebut dimainkan oleh warga Wonosobo di Malaysia yang semuanya berprofesi sebagai TKI. Selain anggota Pawon Malaysia dan komunitas WNI/TKI di Malaysia, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari KBRI Kuala Lumpur dan penduduk setempat.  

Dengan adanya pentas seni budaya Wonosobo ini, Ketua Pawon Korwil Malaysia, Widianto yang juga berprofesi sebagai TKI berharap Wonosobo dapat dikenal dunia melalui kesenian dan puluhan destinasi pariwisatanya.

"Meski hanya berprofesi sebagai TKI, kami merasa ada kebanggaan tersendiri bisa ikut mempromosikan seni budaya Indonesia, khususnya seni budaya  dari Wonosobo  di luar negeri," kata Widianto.

***

Sesungguhnya, para TKI itu bukan sekadar pahlawan keluarga yang rela tinggalkan orang-orang tersayang di kampung halaman, sanggup bertaruh nyawa, berjuang -- mengais  rezeki di negeri orang.  

Sesungguhnya, mereka bukan sekadar pahlawan devisa yang remitansinya selalu dicacat dengan saksama, tapi perlindungan negara terhadap mereka tidak seberapa.

Mereka, putra-putri Indonesia yang terpaksa bekerja di negeri-negeri tetangga juga bisa menjadi duta bangsa yang dapat mengenalkan dan mempromosikan seni budaya Indonesia di mata dunia.

---

Salam sejahtera dari negeri tetangga ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun