Ia pernah diundang mengikuti berbagai kegiatan sastra di berbagai kota di Tanah Air dan luar negeri, seperti Pertemuan Sastrawan Nusantara di Johor Bahru dan Kedah (Malaysia), Dialog Utara di Thailand, Utan Kayu Literary Festival, dan Ubud Writers and Readers International Festival.
Pada usianya yang sudah menginjak 61 tahun, Isbedy masih terus semangat berkarya. Pada tahun 2018 lalu, tiga buku karyanya terbit. Satu buku kumpulan cerpen 'Kau Mau Mengajakku ke Mana Malam Ini' diterbitkan oleh penerbit Basabasi Yogyakarta.
Sementara dua buku kumpulan puisi 'Kepada Para Toewan' dan 'Di Alunalun Itu Ada Kalian, Kupukupu, dan Pelangi' diterbitkan oleh penerbit Siger Publisher.
Di awal tahun 2019 ini, Isbedy telah menyiapkan satu buku kumpulan cerpen dan tiga buku kumpulan puisi.
Berkesenian adalah kecintaan, demikian kata Isbedy. Oleh karena itu, ia tak pernah merasa kecewa meski sepanjang karirnya belum pernah dianugerahi apa pun setiap HUT Lampung. Bahkan, belum pernah diundang khusus baca puisi atas nama program Taman Budaya Lampung di Taman Budaya Lampung. Padahal, di berbagai daerah dan negara, ia sering diundang untuk baca puisi.
Isbedy saat ini tinggal di Permata Asri Blok I.7 No.17 Karanganyar, Jatiagung, Lampung Selatan. Di usianya yang sudah tergolong 'sepuh', ia masih tetap semangat menularkan literasi sastra di kalangan anak muda di Lampung dengan mendirikan 'Lamban Sastra Isbedy Stiawan' yang programnya banyak didukung secara pribadi oleh Wakil Gubenur Lampung, Bachtiar Basri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H