Lalu, ada beberapa orang yang bertanya perihal pernyataan Pak Jokowi itu benar atau tidak? Hmm ... di sini saya tidak akan menggiring opini publik untuk menyatakan benar atau salahnya ucapan beliau. Sekali lagi saya tegaskan bahwa tulisan yang saya buat ini lepas dari konteks percakapan Pak Jokowi bersama Kak Nana. Oleh karena itu, saya hanya bertujuan untuk memandu para pembaca untuk memahami dua kata tersebut dari segi kebahasaan.
Namun dari perbincangan antara Presiden Joko Widodo dengan Najwa Shihab ini nampaknya berhasil menggugah perhatian masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Banyak pula yang semula tidak terlalu memperhatikan arti sebuah kata, kini tergerak untuk membuka KBBI dan laman pencarian Google, kemudian mendiskusikannya.
Sungguh suatu atmosfer yang luar biasa saat masyarakat berdiskusi tentang kebahasaan, khususnya bahasa Indonesia. Tentunya hal ini memberikan harapan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki kepedulian yang besar terhadap bahasa yang dimilikinya. Selain itu, momen ini juga diharapkan menjadi titik picu bagi semua khalayak untuk lebih giat berliterasi.
Demikian tulisan yang dapat saya utarakan. Jika ada kekurangan dalam pemaparan, dengan senang hati saya menanti masukan yang membangun untuk melengkapi tulisan ini.
Terima kasih, semoga bermanfaat.