Selain itu, aku dan istri selalu menyempatkan diri membeli buah, khususnya pisang. Selain mudah didapat, pisang sangat bersahabat dengan kantongku. Aku membeli dua sisir namun kerap memborong satu tandan, utamanya bila pisang barlin yang buahnya sebesar ibu jari kaki itu. Mulanya si penjual heran namun akhirnya ia mengerti aku dan istri ‘rakus’ dengan pisang ini.
Hasilnya?
Itu tadi. Aku tetap terserang sariawan secara berkala. Penyakit ini ‘sukses menghasilkan’ tidak hanya satu tapi dua lubang sekaligus di bibir. Ketika salah satu lubang sembuh, lubang berikutnya muncul. Benar-benar siksaan beruntun.
Ada yang menyarankan obat tetes atau meminum obat berbentuk serbuk/cairan. Namun aku sangat jarang mengikuti saran tadi. Termasuk ketika Deltomed meluncurkan Kuldon Sariawan, jujur, aku belum pernah mencobanya. Alasan paling jelas adalah aku terlanjur ‘menikmati’ penyakit ini. Toh ia akan ‘pergi’ setelah sepekan menghajar mulutku.
Namun, mendengar Deltomed menggelar lomba seputar sariawan, aku berubah pikiran. Aku tergerak untuk ikut. Aku ingin belajar lebih jauh bagaimana cara merawat mulut yang benar, aku akan senang bertemu dengan para peneliti dan dokter di sana, dan aku sangat bangga menyaksikan langsung kecanggihan ilmu kesehatan melalui pabrik Deltomed. Andai terpilih sebagai salah satu peserta Lomba Blog Competition Tahap I---dan tahap-tahap berikutnya hingga final…hehehehehe---aku bakal memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan berharga ini untuk memerangi sariawan dan penyakit lainnya.
Selain buat diri sendiri, aku akan membagikan pengalaman dan pengetahuan tadi kepada orang-orang terdekat. Terutama ibuku yang gara-gara sariawan, bibir beliau pecah-pecah dan tidak bisa makan. Sementara, teman sekantor terpaksa mengambil cuti lantaran mulutnya bengkak dan harus berobat ke dokter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H