Mohon tunggu...
Luthfi Dhanty
Luthfi Dhanty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mahasiswa Ilkom UAD

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resensi Buku

26 Desember 2020   01:40 Diperbarui: 26 Desember 2020   01:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Istilah "Silk Road" dan "Pax Sinica" muncul pada saat China telah membuat gebrakan pada arus globalisasi pertama yang pada saat itu ditandai dengan mengadakan suatu hubungan dagang dengan pihak Eropa (kekaisaran Roma) yang pada saat itu juga telah menjadi salah satu pelopor bangunnya arus globalisasi. Kemudian runtuhlah kekaisaran China akibat arus globalisasi ekonomi, dan akibat munculnya dr. Sun Yat Set dari kelompok revolusioner menjadi salah satu proses runtuhnya era tersebut. Setelah itu pada tahun 1949 terjadi revolusi komunis yang memicu perang sipil antar partai di China, dan dimenangkan oleh Mao Zedong, yang kemudian menjadikan awalah menuju revolusi kebudayaan proletar.

Setelah gelombang globalisasi masuk ke China, semakin kesini, China semakin menjadi negara yang maju bahkan dapat dikatakan bahwa perekonomian China hampir setara dengan Amerika Serikat. Dan meleburnya China dengan komunitas internasional dapat membuat negara komunis tersebut menjadi negara yang terbuka dan aman bagi siapapun, dan China juga telah meningkatkan mutu pelayanan publik agar semua orang dapat merasa nyaman saat melakukan aktivitas bisnis di China, serta China juga menerapkan sistem "ekonomi pasar sosialis" dan menciptakan "Kongres Rakyat", karena China mengedepankan kebebasan individu yang dipadukan dengan sistem politik yang dikuasai oleh satu partai, serta kemakmuran untuk bangsa serta masyarakatnya. 

              (Dani Fadillah dan Kumajaya, dalam bukunya "Lompatan Strategis China dalam Komunikasi Global", 2017)  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun