Dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan anak-anak menjadi anak jalanan antara lain faktor kemiskinan, faktor ketidakharmonisan keluarga, faktor pembangunan, faktor teman, dan faktor budaya. Sedangkan pemenuhan kebutuhan pendidikan anak jalanan melalui pendidikan nonformal, pemenuhannya ada dua yaitu pemenuhan kebutuhan pendidikan dengan belajar secara mandiri dan pemenuhan kebutuhan pendidikan dengan program kelompok belajar keterampilan seperti keterampilan wirausaha.
SARAN
Seharusnya orang tua tidak membiarkan anak-anak bekerja di jalanan atau bahkan memaksa mereka, meskipun faktor keluarga kurang. Karena sepatutnya seusia mereka mendapatkan pendidikan yang cukup sehingga mereka dapat memiliki bekal untuk kelak di masa depan. Selain itu, pemerintah juga seharusnya memberikan perhatian lebih khusus untuk menjaga keberlangsungan dan pengembangan program-program pemberdayaan anak jalanan sebagai salah satu solusi dalam penanganan masalah anak jalanan.
REFERENSI
Ahmadan, Walidatul Faadhilah Al. 2017. "Peran Lembaga Non Formal Roemah Tawon dalam Membangun Motivasi Belajar Anak Jalanan Usia MI/SD". Skripsi.
Antono, Juli. 2012. "Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Daur Ulang Smapah di Rumah Belajar Keluarga Anak Langit". Skripsi.
Ayu, Putri Rizea. 2016. "Pemenuhan Kebutuhan Belajar Anak Jalanan di Kota Semarang melalui Program Pendidikan Non Formal". Skripai.
Darmaningtyas. 2007. Pendidikan Rusak-rusakan. Yogyakarta: Lkis Pelang.
Helianto, Yehuda, dan Sucahyono. 2012. "Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Pelatihan Musik di Sanggar Alang-Alang Surabaya". Jurnal. Vol. 1. No. 1. Diakses dari http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-luar-sekolah/article/view/7610/8013.
Hidayah. 2017. "Pendidikan Non Formal dalam Meningkatkan Keterampilan Anak Jalanan". Jurnal. Vol. 1. No. 1. Diakses dari http://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/edudeena/article/view/445.
Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Sukses Offset.