Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Waspada Jika Anak Mengalami Rasa Bosan

8 Desember 2024   15:07 Diperbarui: 9 Desember 2024   06:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kata yang kerap membuat saya "kena mental" adalah ketika anak menjawab "bosan bu" saat ditanya kenapa kelihatan badmood. Rasanya saya langsung merasa was-was dan berpikir apa yang salah sampai anak saya merasa bosan.

Ya, simple memang, cuma satu kata, bosan. Tapi dari situ kita seperti bisa menangkap makna besar dibaliknya, seperti keputusasaan, rasa lelah yang teramat sangat, amarah yang terpendam, ketidakpedulian, kekecewaan, dll.

Jika demikian, biasanya saya langsung mengajak anak saya untuk berbicara dari hati ke hati, namun tetap dengan bahasa yang sederhana, agar ia bisa memahami maksud saya, sebagai ibunya.

Jangan sampai momen bicara dari hati ke hati, yang niatnya baik justru membuat anak semakin merasa bosan dan muak lalu enggan terbuka dengan ibunya.

Jadi, walau was-was, tetap upayakan untuk tenang dan santai ketika mencari tahu penyebab rasa bosan sang anak.

Bosan, Sepele Namun Bisa Menjadi Tanda Awal Kondisi Mental Anak

Secara eksplisit, rasa bosan memang suatu hal yang wajar dialami oleh siapa saja, termasuk anak. Biasanya dikaitkan dengan kejenuhan akibat rutinitas yang itu-itu saja.

Namun, secara implisit, ternyata dibalik rasa bosan, ada tersirat hal-hal yang bisa mengganggu kesehatan mental anak, seperti keputusasaan, kekecewaan, amarah, penyesalan, lelah, bentuk protes, dll.

Ternyata makna bosan tidak sesederhana yang dianggap orang-orang selama ini. Jika selama ini rasa bosan dianggap hal yang biasa saja, namun kini sepertinya rasa bosan harus lebih diwaspadai, terutama pada anak-anak.

Seperti beberapa waktu lalu, ini terjadi pada salah satu teman saya, dimana ketika pulang kerja dia terkejut mendapati tembok pagar samping rumahnya nyaris jebol akibat pukulan martil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun